Chico POV
Kriingg... Kringg
"Waalaikumsalam, ini siapa?"
"..."
"Serius neng? Alhamdullilah atuh saya ikut senang hehe"
"..."
"Iya atuh, pasti datang kok"
".."
"See you, semoga lancar ya neng"
Saya kirain siapa malam-malam ada yang nelpon. Ternyata Neng Lisa hehe. Fyi Neng Lisa minggu depan mau menikah. Sama Bagas tentunya.
Sudah hampir 2 tahun gak ada kabar tiba-tiba ngasih undangan. Wah saya dilangkahin Neng Lisa haha. Boro-boro nikah saya mah. Pacar aja gak ada kabar: '
Hati saya masih Stuck di Vanilla. Gatau deh kalau dia hehe. Saya bodoh banget kenapa hp ketinggalan. Udah gitu pasword sosmed sama e-mail saya juga lupa. Bodoh banget kan.
Kalau kalian tanya kenapa gak kirim surat aja ke rumah Vanilla? Masa iya lupa semuanya? Please saya memang segoblok itu.
Pastinya saya gak akan sia-siain kesempatan ini. Nanti semoga pas di nikahan Neng lisa, saya bisa ketemu neng Vanilla. Terus kita balikan. Terus kita nikah. Hahaha Halu:)
***
1 minggu kemudian..Saya gak bisa berkata apa-apa, lidah saya terasa kelu, jantung saya berdetak cepat, ada sesak yang memenuhi dada saya. Tapi percayalah saya bukan kena serangan jantung atau Asma kronis. Ini jauh lebih sakit dari penyakit mematikan itu.
Mata saya gak bisa berhenti menatap Wanita bergaun merah yang sedang bercanda dengan seorang pria berblazer hitam di sebelahnya. Hati saya semakin hancur saat melihat ada anak kecil berumur sekitar 2 tahun di pangkuan wanita itu. Vanilla? Secepat itu kamu melupakan saya?
Vanilla makin cantik. Dia kelihatan lebih feminim. Apa saya salah masih berharap sama kamu van?
"Chico kamu gak sungkeman sama neng lisa dulu? Kok malah bengong?"Saya langsung menoleh saat suara ibu tiba-tiba muncul di belakang saya.
"Eh iyaa bu"ucap saya singkat.
Saya dan ibu menghampiri panggung pelaminan. Kemudian sungkeman dengan Neng Lisa dan Bagas. Setelah selesai sungkeman, saya turun dari panggung. Mata saya gak bisa lepas dari Vannilla. Kenapa pesona kamu seindah itu sih:)
Brukk..
Ada yang tau apa yang terjadi setelah itu? Saya jatuh dari tangga panggung. Silahkan katain saya sepuasnya:))
Semua tamu menoleh ke arah saya. Termasuk Vanilla tentunya. Kalau bisa saat itu juga saya mau menghilang dari bumi ini. Sakit nya gak seberapa. Malu nya itu lohhh-_-
KAMU SEDANG MEMBACA
ICE GIRL VANILLA ( Telah Terbit )
Teen FictionTerimakasih pernah hadir walau tak sampai akhir. Pernah singgah walau mungkin tak pernah sungguh. Pernah mengukir tawa walau hanya sementara. Bila kau memang untukku, sejauh apapun jarak memisahkan pasti akan dipersatukan kembali. Semoga saja. **...