#9

8.2K 429 6
                                    

Aku pun istirahat dan tertidur lelap. Walaupun sebenarnya masih ada banyak pertanyaan yang harus aku berikan kepada suamiku.

*****

Adzan telah berkumandang, segera aku bangun dari tidurku.

"Astagfirullah, jam berapa ini?" ucapku.

Segera aku merapikan khimarku dan berjalan keluar dapur.

"Loh kok udah bersih?" gumanku.

Aku berjalan menuju dapur, disana ada Gus Lana yang sedang memanaskan sayur.

"Udah bangun, Ning?" tanya Gus Lana tanpa menoleh ke arahku.

"Kok njenengan tau?" tanyaku.

"Tau lah. Udah duduk aja, terus ini minum teh hangat," ucap Gus Lana sambil memberikan dua gelas teh.

Aku memperhatikan suamiku yang sedang sibuk dengan peralatan dapur.

"Gus, bisa jelasin yang tadi terjadi nggak?" tanyaku.

"Bisa," jawab Gus Lana kemudian mematikan kompor dan duduk menghadapku.

(POV Gus Lana)
(Flashback)

Setelah pulang mengajar santri, aku pergi ke rumah Abi dan Umi.

"Assalamu'alaikum," ucapku di ambang-ambang pintu.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah," jawab Umi dari dalam.

"Kamu di tunggu sama Abi di teras belakang ndalem," ucap Umi.

Segera aku menemui Abi yang sedang duduk di teras belakang ndalem.

"Abi cari Lana?" tanyaku.

"Oo sudah datang. Sini Le duduk di samping Abi," ucap Abi sambil memberikan aku tempat untuk duduk.

"Abi sudah tau kalo semalam ada tamu yang datang ke rumah mu to."

"Nggih, Bi," jawabku.

Aku tidak heran jika Abi mengetahui bahwa semalam ada tamu datang ke rumahku. Karena ada beberapa pengawas pesantren yang masih berjaga waktu itur.

"Ada perlu apa, Le, mereka ke rumahmu?" tanya Abi.

Aku pun menceritakan semuanya yang terjadi mulai dari awal sampai akhir.

"Sudah Abi duga. Abi nggak ridho, Le, jika kamu mau poligami Ning Dina. Dan asal kamu tau, mereka itu hanya beralasan agar bisa memiliki mantu kaya. Padahal gadis yang sedang hamil itu telah bersuami," jelas Abi.

"Astagfirullah, lalu kenapa mereka meminta Lana untuk menikahi gadis tersebut, Bi?" tanyaku.

"Ya apalagi jika bukan karena harta dan jabatan. Gadis yang sedang hamil lima bulan itu sudah bersuami, Le. Tetapi orang tua si gadis tidak terima jika si gadis memiliki suami miskin."

"Nanti Abi dan Umi akan tindakan. Hal itu sengaja Abi lakukan demi mengurangi rasa malu mereka. Karena jika Abi menemui mereka maka mereka akan lebih malu lagi."

"Dan nanti akan ada laki-laki yang datang dengan pakaian yang sangat sederhana. Sambut dia dengan hangat, Le. Karna laki-laki tersebut adalah suami sah si gadis dan ayah kandung si jabang bayi."

"Sampaikan juga kepada mereka bahwa Abi memberikan pendidikan gratis untuk si jabang bayi."

"Abi tau ini semua dari mana?" tanyaku bingung.

"Tiga hari sebelum mereka datang, Abi sudah bermimpi hal ini. Hingga akhirnya Abi memutuskan untuk mencari tau tentang mereka," jawab Abi.

Tidak heran jika dalam waktu tiga hari Abi mampu mencari asal usul seseorang. Karena baik di dalam mau pun di luar pesantren, Abi memilik banyak tangan kanan yang dapat di percaya.

Cinta Dalam Diam 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang