Satu minggu sejak kepindahannya ke sekolah ini, Seulbi menjalaninya dengan penuh warna.Dimulai dari teman-teman barunya yang sangat gesrek seperti dirinya, maupun suasana sekolahnya yang sangat asik.
Hingga dia tersadar akan satu sosok yang sudah beberapa ini selalu mendekatinya, mungkin.
Mark, bukan teman seangkatannya, melainkan adik kelasnya satu tahun dan cukup tampan.
Ya, Seulbi mengakuinya jika adik kelasnya itu memang tampan.
"Kak Seulbi!"
"Eh!" Begitu Seulbi melihat pelaku didepannya, dia segera menghela nafasnya. "Huh, Mark, ngagetin aja"
"Maaf, Kak, sengaja" ucapannya diakhiri dengan senyum maut yang wah... Seulbi pikir semua perempuan bakal terpaku sama parasnya.
Sambil memalingkan wajah, Seulbi menjawab, "Ah.... iya"
"Kak Seulbi mau kemana?"
"Perpus"
"Gue boleh ikut nemenin, kan?"
"Hmm?"
"Daripada sendirian kan kasihan lo, Kak"
"Em...Oke deh"
"Yes!" Suara kecil Mark yang disertai dengan gerakan tangannya seperti berhasil memenangkan sebuah perlombaan.
Seulbi yang melihat reaksi Mark hanya tersenyum kecil.
Kemudian mereka berdua berjalan menuju perpustakaan.
^^^
Seulbi masih fokus membaca buku. Tiba-tiba saja ada yang menaruhkan sebuah susu kotak didepannya.
"Eh"
Lalu Seulbi menoleh. Ia mendapati seseorang yang berdiri disampingnya, Mark.
"Mark"
Mark menoleh. "Ya?"
"Ini dari lo?"
Mark mengangguk disertai senyuman manisnya.
"Kapan lo beli ini?"
"Barusan"
"Kok gue gak tau?"
"Ya lo fokus banget, Kak, jadi gak tau gue pergi"
Seubli mengangguk dan tersenyum. "Btw, makasih ya"
"Sama-sama"
^^^
5 menit sebelum bel masuk berbunyi, mereka berdua memutuskan untuk kembali. Sebelum sampai dikelasnya, Mark kembali memulai pembicaraan.
"Kak"
"Hmm?"
"Ehmmm, lo.... punya pacar?"
Seulbi berhenti melangkahkan kakinya. Mark pun mengikuti apa yang Seulbi lakukan.
Mark mengulum bibirnya, takut bahwa jawaban Seulbi adalah 'punya'
Wajah Seulbi berubah sedikit serius dan mengamati Mark. "Enggak, emang kenapa?"
Mark berbalik dan memelankan suaranya. "Yes" Kemudian ia berbalik lagi menghadap Seulbi.
"Berarti gue boleh minta nomer lo dong, Kak?"
Seulbi tertawa kecil. Melihat tingkah Mark membuatnya ingin tertawa. Padahal mereka sudah menjadi teman selama satu minggu. Tapi Mark baru meminta bertukar nomer saat ini.
"Boleh"
Mark mengeluarkan smartphonenya dan memberikannya kepada Seulbi.
Seulbi menulis nomernya dan mengembalikannya pada Mark.
"Thanks lho, Kak"
"Iya"
Saat itu juga bel masuk berbunyi. Karena kelas mereka berbeda arah, jadi mereka berpisah disana.
"Gue duluan, Mark" ucapnya yang kemudian berjalan menjauh dari Mark.
"Iya, nanti gue hubungin lo, Kak!" Seru Mark
Seulbi berbalik selagi tetap berjalan ke arah kelasnya. Kemudian memberikan isyarat 'oke' pada Mark.
"Yuhu!!" Dengan segala kegirangannya, Mark kembali ke kelas tanpa menghilangkan senyum diwajahnya.
TBC
votenya boleh donk
Juseyo🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
EX-GIRLFRIEND ▪︎Lee Taeyong ▪︎
Fanfiction"Gue cuma butuh alesan kenapa lo dulu putusin gue" • Percakapan bkn bahasa baku kok • Complete Rank 2 #Punch (200603)