Lulus Seleksi

166 9 0
                                    


Hari ini adalah hari pengumuman penerimaan mahasiswa baru jalur SNMPTN. Taeyong sangat menantikannya. Apa kata orang tuanya  jika dirinya tidak lolos sebagai salah satu calon mahasiswa baru di universitas yang ia pilih.

Jantungnya berdegup kencang menunggu hasil seleksi. Jam sudah menunjukkan pukul 14.00, Taeyong segera membuka situs website resmi SNMPTN.

Ia menutup matanya, "Semoga gue diterima, Amin"

1

2

3

"HUWAAAAA SENENG BANGET KE TERIMA!!"

Ia senang bukan main, namun tiba-tiba saja ia teringat dengan beberapa temannya. Irene, sahabatnya itu.

Baru saja ia berniat ingin mengabari Irene, pintu kamarnya terbuka.

"TAEYONG!!!!! GUE KE TERIMA!!!!!"

"Sumpah?!"

"IYA HUHU MAU NANGIS!!!" Irene berhambur ke pelukan Taeyong.

"Lo ke terima juga, nggak?" Tanya Irene

Taeyong tersenyum senang. "Ke terima dong, eh tapi lo di Jogja ya, Rin?"

Irene menunduk. "Iya, kita pisah, baik-baik ya lo disini"

"Harusnya gue yang bilang gitu, bodoh" ucap Taeyong seraya menoyor kepalanya.

"Ih tapi, Doy, Jae, Ten sama Kun ke terima nggak ya? Gue penasaran"

"Nanti nongkrong di rumah, lo mau ikutan boleh aja"

"Nggak tau deh nanti, ada yang ngajak jalan hehe"

"Yang pacaran mah beda ya"

▪︎▪︎▪︎

Malam di Rumah Taeyong

Jaehyun dan Doyoung sudah tiba di rumah Taeyong, kini mereka hanya harus menunggu Ten dan Kun tiba. Jaemin? Semenjak Mark pergi, jarang sekali ia berkumpul. Kurang nyaman ketika ia sendiri disana karena Jaemin adik kelas.

"Serius lo ke terima, Yong?" Tanya Doyoung

"Iya lah, dua rius"

Doyoung berdecak, "Hadeh satu almamater lagi, beruntung gue sama lo beda fakultas, bosen anjir temen gue lo mulu"

Tangan Taeyong beralih mengambil botol coca cola bekas dan memukulnya pada kepala Doyoung.

"Aduh!"

"Gue juga males ketemu lo mulu" balas Taeyong

Jaehyun tertawa. "Hahaha, besok-besok nggak ada gue yang misahin lo berdua kalo berantem"

"Iya nih, lo ngapain sih malah ambil jauh banget?" Doyoung

Jaehyun mengangkat bahunya acuh, "Ya nggak tau juga sih ya, firasat aja gue mah mau ke Semarang, doain dong"

"Ya semoga lo nggak jadi pakboy karena di tinggalin" ujar Doyoung

"Mulut lo lemes banget gue perhatiin ya" balas Jaehyun.

Bel rumah berbunyi, sepertinya itu Ten dan Kun. Taeyong beranjak dan segera membukakan pintu.

"Ke terima nggak?" Tanya Ten ketika Taeyong membuka pintu.

"Duduk dulu kali baru tanya, kaya polisi nggrebek aja lo" balas Taeyong.

Ten tersenyum tipis, "Penasaran bos, maksud gue tuh kalo lo nggak ke terima kan mau gue sukurin ahahahahaha"

"Yeu dodol"

Mereka berdua berjalan menuju sofa ruang tamu milik Taeyong. Kun yang paling bersemangat, ia duduk di sebelah Jaehyun. Sementara Taeyong menuji ke dapur.

"Lo beneran ke Semarang, Jae?" Tanya Kun

"Yoi"

"Mana? UNNES?"

"Iya"

"Jauh amat" Ten menyahut.

Taeyong kembali membawa minuman dari dapur untuk Ten dan Kun, ia meletakkannya di meja.

"Lo beneran ke UIN, Kun?" Tanya Taeyong

"Iya bener, oh iya, ternyata Seulbi masuk UIN loh, Yong, lo nggak tau?" Kun balik bertanya.

Taeyong menggeleng, "Anjir beneran? Dia nggak kasih tau gue"

Doyoung balik melemparkan botol ke Taeyong yang tadi Taeyong gunakan untuk memukulnya. "Sadar bodoh, lo siapanya ahahahahaha"

"Anjir"

Semuanya tertawa mendengarkan ucapan Doyoung. Memang benar ucapannya, siapa Taeyong bagi Seulbi? Pentingkah dirinya sehingga Seulbi harus memberi tahu penerimaan seleksi mahasiswa baru?


TBC

Jangan lupa vote sama comment ya

EX-GIRLFRIEND ▪︎Lee Taeyong ▪︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang