Mencari ketenangan

195 11 3
                                    

Perkataan Seulbi semalam membuat Taeyong terus berpikir. Apa yang Seulbi maksudkan? Kenapa Seulbi menangis saat dirinya meminta Irene menjadi pacarnya?
Sakit hati? Tidak mungkin. Seulbi sudah memiliki Mark.

Pertanyaan itu terus saja berputar putar di dalam pikiran Taeyong hingga semalam dia tidak bisa tidur.

Kalian pasti tau alasan Taeyong tidak memacari siapapun sampai sekarang karena apa. Dia belum bisa berhenti memikirkan Seubi sekalipun dia merelakannya kepada Mark.

Dia tidak boleh egois. Seseorang bebas mempunyai perasaan kepada siapapun. Termasuk Seulbi yang mungkin sekarang sudah menyukai Mark.

Tidak mungkin Seulbi masih menyukainya setelah hampir tiga tahun tidak bertemu. Iya. Itu pasti alasan mengapa Seulbi menerima pengakuan perasaan dari Mark.

Seulbi sudah move on.

"Bang Taeyong" sapa Renjun di depan gerbang sekolah.

Taeyong yang baru tersadar menoleh. "Ah iya, Jun, hai" Taeyong kembali meneruskan langkahnya.

"Eh Bang, mau kemana?"

Taeyong kembali menoleh ke belakang untuk menjawab pertanyaan Renjun. "Ke kelas lah"

"Sini dulu aja bareng gue"

"Ogah, ngapain juga disitu sama lo"

"Lo telat 15 menit" Taeyong membelalakkan matanya tidak percaya. Dia segera melihat jam tangannya.

07.16

Oh tidak. Sekarang sudah bertambah menjadi 16 menit. Sial. Taeyong mengusap wajahnya gusar. Dia berjalan menuju Renjun dengan langkah gontai.

Taeyong tidak mungkin kabur dari adik kelasnya itu yang sekarang menjabat menjadi ketua osis. Bukannya tidak berani. Namun, Taeyong dulu juga anak osis.

Apalagi dia menjabat sebagai ketua Seksi Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik,
lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, jadi dia harus memposisikan diri.

Terlebih lagi, dia adalah prince sekolah. Rasanya, Taeyong ingin lompat dari gedung setinggi tingginya. Menjadi salah satu siswa famous di sekolah itu berat.

"Tumben banget lho Bang lo kek gini"

Taeyong menggeleng gelengkan kepalanya. "Entah, gue juga gak tau gue kenapa. Btw, gue hukumannya apa nih?"

Renjun tersenyum menampilkan gigi gingsulnya. "Lo kan demisioner ya, Bang"

"Hmm"

"Jadi...................... sama aja kok kek anak yang lain hehehe"

"Apaan? Jangan bilang bersih bersih?"

"Uang aja, cuma sembilan ribu kok, setiap lima menit tiga ribu"

Taeyong mengerutkan dahinya. "Kok naik? Perasaan osis angkatan gue berapapun lama waktunya cuma seribu tuh"

"Nah karena itu, pas angkatan lo masih banyak yang menyepelekan, kalo lima menit tiga ribu kan yang mau telat jadi mikir uangnya mau buat makan dikantin atau buat bayar telat"

Taeyong terkekeh. "Pinter juga lo ya, Kun dulu jadi ketos terlalu baik sih"

"Gue kek gini karena nakalnya angkatan gue lebih parah, Bang, lo tau sendiri kan gengnya si guanlin sama felix?"

Taeyong mengangguk. "Tau lah, tapi dia keknya sedikit nurut sama peraturan lo deh"

"Nurut kalo yang ngasih hukuman langsung gue, kalo yang lainnya gak bakalan"

EX-GIRLFRIEND ▪︎Lee Taeyong ▪︎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang