16

506 50 3
                                    

°••°

"Taehyung kita mau kemana?" tanya sakura saat Taehyung membawanya ke suatu tempat.

Angin malam bersemilir dari segala arah, dedaunan berterbangan--lantas jatuh di permukaan tanah yang dilapisi rumput.

Sakura menatap punggung laki-laki yang menggenggam erat jemarinya. Entah apa yang membuat Taehyung mengajak Sakura ke taman malam-malam begini.

"Ayo duduk."

Taehyung mengarahkan Sakura ke bangku di tengah-tengah taman. Tidak seperti biasa, Taehyung malam ini tampak berbeda. Ia memakai pakaian serba putih, bahkan genggaman tangannya terasa dingin. Wanita ber-dress merah muda polos itu pun mendudukan diri di bangku taman. Wajahnya terlihat linglung, jantungnya berdebar tanpa henti.

"Kenapa ke sini malam-malam begini?" tanya sakura penasaran sambil menatap raut wajah Taehyung yang terlihat tenang serta bersinar.

Lelaki itu menoleh kearah Sakura-- memberikan senyum manis dan menggenggam tangan istrinya itu.

"Aku hanya ingin mengajakmu melihat bulan." jawab Taehyung, lantas mendongak ke atas--menatap purnama indah sang raja malam.

Sakura mengernyitkan dahi. Sekali lagi ia kebingungan dengan sifat Taehyung saat ini, berbeda dari hari hari sebelumnya  Sakura tidak bertanya tentang rutukan, hinaan dan kata-kata kasar Taehyung, hanya saja cara bicara dan tatapannya berubah.

"melihat bulan? Untuk apa?" Sakura balik bertanya.

Taehyung tersenyum lalu kembali menatap Sakura. "Untukmu..."

"Untukku? Maksudmu apa?" tanya sakura

"Bulan memancarkan cahaya putih yang indah, seperti dirimu.." jawab Taehyung.

"Taehyung, aku benar-benar bingung. Sebenarnya ada apa?" Sakura semakin bingung dengan tingkah laku Taehyung.

Laksana elang kehilangan tatapan tajam, Taehyung yang biasanya menatap istrinya seperti ingin membunuh--malam ini sangat berbeda, tatapan sadis itu berubah menjadi sayu--biasa dan tenang.

"Selama ini aku memiliki banyak salah padamu, Sakura... Aku menghinamu, merendahkanmu, mencacimu, serta kasar kepadamu.." ucap Taehyung tiba-tiba perlahan kepalanya menunduk sendu

"Tae--" kalimat Sakura menggantung.

Taehyung menoleh, "Tapi kau tetap bertahan? Sebenarnya kau itu manusia atau bidadari? Mengapa wanita berhati malaikat sepertimu bisa jatuh ke tangan lelaki yang sama sekali tidak memiliki hati seperti ku?"

Sakura tertegun.

Takdir, maut, dan jodoh sudah ada yang mengatur---Sakura sendiri tidak bisa melawan kehendak-Nya bila ia ditakdirkan untuk bersama Taehyung.

Mendengar ucapan suaminya membuat Sakura terhenyak, ia terharu ingin menangis namun tertahan.

"Aku hanya berusaha menjadi istri yang baik untukmu walaupun tantangan selalu menghadang," beritahu Sakura.

Keduanya saling bertatapan.

"Kau mencintaiku yang selalu kasar padamu?" tanya Taehyung tiba-tiba-- matanya mulai perih, sesak didada semakin terasa.

Tanpa ragu Sakura mengangguk, lalu tersenyum.

Hembusan angin kembali berderai menerbangkan surai keduanya di tengah malam yang sunyi. Bintang-bintang di langit tampak indah, berserakan ke segala penjuru cakrawala--entahlaj berapa jumlahnya, mungkinkah sebanyak perasaan bahagia Sakura dan Taehyung malam ini?

Wedding 'DUMB'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang