13

622 58 6
                                    

°••°

Malam yang dingin.

"Kau tidak ingin duduk disampingku?" tanya Taehyung sambil menatap Sakura yang masih berdiri di belakang pintu kamar.

Sakura mengerjapkan matanya beberapa kali kalau mendengar tawaran yang hampir tidak pernah ia dengar dari mulut seorang Kim Taehyung.

"Tidak, bukan begitu. Tapi--" Sakura menggantung kalimatnya lalu memutar jenuh bola mata.

"Takut? Kau sama sekali tidak bisa mempercayai ku Sakura?" Sahut Taehyung sembari mengerutkan dahi.

Wanita itu berdehem cukup panjang, ia tak mampu membalas pertanyaan Taehyung. Yang ada di dalam benaknya sekarang, adalah bagaimana cara agar dia tahu ini mimpi atau bukan.

"Aku percaya padamu, Taehyung" balas Sakura setelah sekian detik diam, ia pun menatap suaminya dengan senyum.

"Kalau begitu kemari, aku tidak akan menggigit mu... percayalah." Ucap Taehyung dengan sedikit lengkungan senyum tipis.

Sakura berjalan ragu-ragu.

Dengan kepala tertunduk dan pipi yang sedikit menggelembung. Sakura mengiyakan perintah Taehyung. Untuk pertama kalinya ia bersikap seolah-olah membutuhkan istrinya.

Sakura menelan saliva nya kasar, langkah kakinya mulai berat.

Ia berdiri tepat di samping Taehyung duduk.

"Kenapa tidak duduk?" Tanya Taehyung sambil menatap wajah Sakura yang tertunduk.

Wajahnya memerah semu.

"Y-y-yaa, aku akan d-duduk..." Jawab sakura gugup. Perlahan-lahan ia mendudukkan diri di sofa, namun karena rasa canggung--Sakura menggeser duduknya sedikit jauh dari Taehyung.

Taehyung menghela nafas kasar, lantas berdecak heran. "Aku merasa seperti orang yang benar-benar jahat padamu."

Derai angin menerbangkan gorden jendela kamar.

Sakura terpaku diam dalam kegugupannya. Kedua tangan saling bertaut, maniak emerald hanya menatap ke arah jemari yang saling ia tautkan agak sedikit menghilangkan rasa canggung.

Rasanya seperti mimpi.

"Aku tahu selama ini tindakan kasarku sangat menyakiti mu, aku tahu tidak mudah bagimu untuk memaafkan aku. Tapi, sekarang aku benar-benar akan berubah, Sakura.." Beritahu Taehyung. Nada suaranya terdengar seperti orang yang menyesal.

"Kau tidak salah, memang seharusnya pernikahan ini tidak terjadi..." Balas Sakura.

"Sa--" kalimat Taehyung menggantung.

Sakura menatap Taehyung, "Aku sudah membuatmu kehilangan kebebasan. Kau juga tidak bahagia kan?"

Dari jarak duduk yang tidak dekat, Sakura berani mengatakan hal yang selama ini terpendam dalam sanubari--kenyataan bahwa suaminya tidak pernah bahagia.

Pandangan Sakura menatap paras tampan Taehyung, tak berkedip sedikitpun--sebuah gejolak sedang beradu di dalam hati keduanya.

"Maafkan aku, Sakura..." hanya itu yang bisa Taehyung katakan saat ini, untuk Sakura dan semua tindakan kasarnya.

Sakura tersenyum. "Tak apa, Taehyung. Semua ini sudah takdir Tuhan, kau sendiri berjanji untuk berubah kan?"

Taehyung menganggukan lantas menunduk penuh penyesalan.

"Janji adalah hutang dan kau harus memenuhi nya, jangan pernah ingkar." Ucap Sakura.

Taehyung terdiam mendengar perkataan istrinya, dia tahu jika janji harus ditepati. Taehyung akan berusaha menepatinya, berharap tidak ada terjal atau duri yang akan membuatnya kembali membenci Sakura.

Wedding 'DUMB'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang