15

507 52 4
                                    

°••°

Ruangan serba putih.

Aroma obat-obatan menyeruak, vas bunga baby breath berdiri tegak diatas nakas. Cahaya mentari pagi menyusup masuk melalui celah ventilasi jendela yang masih tertutup gorden. Sakura tertidur di samping tubuh seorang laki-laki yang terbujur kaku dengan selang oksigen di mulutnya dan infus menusuk tangan kirinya. Sejak dua hari lalu, pasca kejadian rumah mereka nyaris dirampok dan Taehyung mengorbankan tubuhnya tatusuk hingga masuk rumah sakit, sakura dengan setia menemani.

Dua hari berlalu, namun Taehyung belum juga membuka mata. Sakura rindu melihat Taehyung yang berusaha berubah, ia juga rindu senyum manis lelaki berparas tampan itu.

Cahaya mengusik matanya, membuat wanita itu berkali-kali mengerjap. Ia pun tersadar dan mengangkat kepala dengan posisi tangan yang menggenggam telapak tangan suaminya. Perlahan kedua maniak emerald Sakura terbuka kemudian mengarah ke wajah Taehyung.

"Taehyung-ah..." ucap Sakura lirih sembari menggeser posisinya lebih dekat dengan ranjang.

Sakura mengusap lembut dari Taehyung. "Kapan kau sadar?"

GLKK

Pintu ruangan tiba-tiba terbuka memunculkan sosok wanita berpakaian putih. Dia seorang perawat yang bertanggung jawab atas Taehyung.

"Nyonya, selamat pagi...." sapa suster tersebut sembari membawa obat serta infus baru. Ia tersenyum berusaha menghibur Sakura yang selalu terlihat murung bahkan perawat itu miris melihat kedua mata Sakura sembab.

Sakura tak menggubris, ia cukup mengangguk.

"Tuan Taehyung masih tertidur ya?" suster suster itu dengan lembut seakan ingin membuat Sakura menganggap bahwa Taehyung hanya tidur, bukan koma.

Suster itu berjalan mendekati ranjang, melepas infus dan menggantinya dengan yang baru. Sementara Sakura hanya memperhatikannya tanpa berbicara sepatah kata pun--sebab ia masih merasa terpukul jika mengingat kejadian 2 hari lalu.

Tercekat. Sakura membelalakkan mata kala melihat suster itu memegang tangan Taehyung dan berusaha melepas jarum infus yang menusuk punggung tangan Taehyung.

Sakura memegang tangan suster itu tiba-tiba, "Sus, jangan...nanti Taehyung kesakitan."

Sambil bergeleng dan menunjukkan wajah melas, Sakura memohon pada suster tersebut, namun ucapan Sakura justru membuat perawat wanita itu ingin tertawa.

"Nyonya... Tuan Taehyung tidak akan merasakan apapun, dia baik-baik saja." Balasnya sembari meyakinkan Sakura.

"T-tapi, sus..." Sakura ingin mengelak, namun suster tersebut menyingkirkan tangan Sakura pelan-pelan.

"Tidak apa-apa, Nyonya.. percaya padaku." Ucap suster itu seraya tersenyum.

Mau tidak mau Sakura harus menuruti apa kata perawat tersebut, lagian ini demi kesehatan Taehyung-- Sakura juga ingin Taehyung cepat sadar dan menghabiskan waktu bersamanya lagi. Terlebih kandungan Sakura semakin membesar, dia tidak mau keadan Taehyung seperti ini sampai ia melahirkan nanti. Oh sungguh... itu sebuah mimpi buruk.

Setelah mengganti infus, suster itu akhirnya pamit keluar--tak lupa lengkungan senyum tercipta di bibirnya kala menatap wajah sendu Sakura.

Keadaan kembali hening hanya ada Sakura dan Taehyung.

Sakura menyibak gorden yang menutupi jendela lantas, ia menatap keluar. Dilihatnya hiruk pikuk halaman rumah sakit yang sudah dipenuhi mobil pembesuk. Wanita itu mengalihkan pandangan pada jam dinding dan ternyata sudah pukul 9 pagi.

Wedding 'DUMB'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang