19

406 44 14
                                    

°••°

Cahaya kian meredup dari wajah wanita manis yang kini terbujur kaku di ruang operasi. Ia menggunakan pakaian serba hijau dengan selang oksigen yang membatasi pernafasannya. Begitupun seorang laki-laki berhoodie cokelat menggenggam erat tangan wanita itu sejak fajar terbit hingga senja hampir menelan, ia tetap setia.

Sejak kejadian Sakura jatuh di kamar mandi hingga membuatnya pendarahan, Taehyung kalut-- jantungnya terus menggebu-gebu kencang. Sakura tak sadarkan diri dari kemarin, tepat hari ini juga wanita itu akan segera menjalani operasi caesar.

Taehyung tentu tidak lupa bahwa istrinya tidak bisa melahirkan secara normal. Itulah alasan dari debaran jantungnya, ia takut terjadi apa-apa pada istri dan calon anaknya.

Peluh menetes deras dari pori-pori Taehyung, ia menoleh ke jam dinding yang berada di ruangan operasi-- menunjukkan pukul 4 sore, sekitar 15 menit lagi Sakura menjalani persalinan sesar. Taehyung sulit menelan salivanya, ia lantas kembali menatap nanar wajah pucat Sakura.

Dari genggaman tangan penuh kecemasan itu, kini Taehyung beralih membelai dahi Sakura yang terasa dingin.

"Kumohon selamat, bawa anak kita lahir ke dunia ini.." ucap Taehyung lirih lalu berpindah mengelus perut buncit Sakura.

Tidak ada jawaban. Bibir pasi Sakura bungkam, gelap gulita yang ia rasakan-- bahkan suara Taehyung tak akan terdengar.

Sebab bius dokter membutakan indera wanita itu.

°••°

Gelas itu lepas dari tangan yang menggenggam nya. Pecah berserakan di lantai.

Eunbi termangu. Ia tercekat mendengar pernyataan saudara tirinya barusan, tentang hal yang sama sekali tak masuk akal. Huh, Istri Kim Namjoon itu menghela nafas kasar, lantas tersenyum remeh menatap Jimin.

"Kenapa, Noona?" Jimin kembali mencoba meyakinkan kakak tirinya.

"Kau sadar dengan ucapanmu barusan?" Tegur Eunbi sinis.

Jimin tak ragu untuk mengangguk. "Ya, tentu... Kenapa?"

"Dimana akalmu? Coba kau ulangi kata-katamu barusan!" Bentak Eunbi.

Jimin menarik nafas dalam-dalam. "Aku menyukai Sakura!"

Seketika peristiwa di atas sana menggelegar seakan amarah Eunbi saat ini membuncah ruah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seketika peristiwa di atas sana menggelegar seakan amarah Eunbi saat ini membuncah ruah. Menyukai Sakura? Gila. Eunbi benar-benar mengecam keras perkataan Jimin. Di satu sisi Sakura adalah adik iparnya, kemudian di satu sisi lainnya lagi Sakura sudah memiliki suami.

Ingin sekali Eunbi menampar mulut adik tirinya ini.

"Dengar! Sakura sudah memiliki suami, kau tahu kan?! Ada apa denganmu Jimin-ah... Kenapa kau mengatakan hal aneh yang sama sekali tidak ingin ku dengar!" Perjelas Eunbi sembari menunjuk wajah Jimin.

Wedding 'DUMB'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang