6

583 66 9
                                    

°••°

Bayangan semu,
tentang kehidupan yang berkepanjangan,
dan penuh angan-angan indah

Sesuatu yang dianggap ada, namun sebenarnya hanya sekedar fatamorgana atau bayangan yang semu.

Seperti halnya sakura yang mencintai taehyung, namun tidak dianggap. Cintanya bertepuk sebelah tangan, Taehyung yang selalu menuding Sakura sebagai perusak kehidupannya.

Kendati menuruti orang tuanya, Taehyung harus mengorbankan hidupnya untuk menikahi wanita yang baru ia kenal selama sehari.

Maka dari itu pernikahan yang mereka jalani tak pernah akur dan harmonis, Sakura selalu menerima rutukan hingga makian dari Taehyung. Istri tak berbakat, begitulah Taehyung menyebut Sakura.

Tidak bisa memasak, ahh Taehyung jadi ngeri melanjutkan pernikahannya ini. Bagaimana ia bisa makan jika istrinya tak bisa masak dengan baik, sehari-hari makan mie instan dan roti selai. Ck! Karena hal itu taehyung lebih memilih makan diluar.

Hari ini merupakan 4 bulan pernikahan mereka dan 1 bulan kandungan Sakura.

Desiran angin pagi menerbangkan gorden jendela kamar, memperlihatkan betapa tidak romantisnya kedua pasangan suami istri itu.

Taehyung tidur di sofa kamar, sedangkan Sakura tidur di ranjang.

Sinar matahari lolos menerangi kamar mereka, mengusik pulasnya tidur Sakura. Menyadari cahaya mentari membangunkannya, ia pun perlahan membuka kedua matanya.

Sakura sedikit mengerjap, kemudian menggeliat sebelum akhirnya terduduk di kasur.

"Selamat pagi," ucap Sakura untuk dirinya sendiri, ia segera beranjak dari tempat tidur.

Sejenak duduk di pinggir ranjang dan menghadap kearah cermin besar di sebelah tempat tidur. Sakura memegang perutnya yang sudah mulai membuncit lebih besar dari sebelumnya.

"Kau semakin berkembang sayang," kata Sakura sambil tersenyum mengelus perut buncitnya.

Wanita itu tak mau membuang waktu lagi, ia bergegas keluar kamar. Namun maniak matanya tertuju pada suaminya yang masih tertidur di sofa.

Tapi sudahlah, begitu batin Sakura. Lagian Taehyung pasti bangun sendiri, bukankah selama ini dia tidak mau jika Sakura mencampuri hidupnya.

Sakura tersenyum kecut, kemudian membuka pintu dan keluar dari kamar menuju lantai bawah.

Saat pagi, Sakura mencuci pakaian menggunakan mesin cuci, walaupun tidak mahir memasak dan membersihkan rumah, setidaknya ia sudah belajar bagaimana mencuci tanpa membuatnya lelah.

°••°

Tetesan keringat membasahi dahi wanita berambut pendek sebahu itu, seakan menyatakan bahwa lelah telah menyergap tubuhnya.

Sakura menggotong ember berisi pakaian yang baru saja keluar dari pengering mesin cuci. Sebenarnya tidak berat, hanya saja ia lelah karena beberapa kali keluar masuk rumah kemudian ke halaman untuk menjemurnya.

Setelah selesai, Sakura akhirnya bernafas lega bisa menjemur semua pakaian. Tak lama kemudian derai angin datang menyapa, menerbangkan beberapa kain yang sakura jemur.

Wanita itu tersenyum. "Aku akan berusaha semampuku."

Dibalik matanya yang terpejam sembari menikmati semilir angin serta mentari pagi, ada sesuatu yang mulai terasa menyiksa.

Sakura merasa tidak nyaman jika terus berada di luar, ia segera berjalan masuk ke rumah.

DAGG

Wedding 'DUMB'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang