B A B 17 | | Trauma | |

26 3 0
                                    

WARNING!!!
BAB INI MENGANDUNG UNSUR TYPO DAN JUGA KEHALUAN DARI AUTHOR
JADI, MOHON DIMAKLUMI👽👽👽

***

Qinara pergi ke kantin sekolah untuk menemani Jasmine dan dia melihat kearah Altan yang tampak bermesraan dengan pacarnya. Lalu seseorang berdiri di hadapannya dan Qinara melihat kearah orang yang berdiri di hadapannya tersebut. Orang itu adalah Mahardika ikut mengantri di samping Qinara.

"Apaan sih lo," ucap Qinara lalu Mahardika melihat kearahnya. "Eh, Qinara. Dari tadi disini?"

"Iya," jawab Qinara lalu menyilangkan tangan dan mereka berjalan bersampingan di belakang Jasmine yang sedang menunggu gilirannya.

"Foto yang kemaren," ucap Qinara dan Mahardika kembali melihat kearahnya. "Kenapa di post?"

"Pake lirik lagu segala lagi," lanjutnya. Mahardika tampak bingung dengan apa yang dikatakan Qinara.

"Caption yang kamu pake. Lirik lagu BTS Apanman," ucap Qinara "Beneran? Gue nggak sengaja kepikiran kalimat itu, sumpah," jawab Mahardika dan Qinara menyipitkan matanya melihati Mahardika.

"Sumpah. Gue nggak boong," ucap Mahardika "Gue nggak bisa boong," lanjutnya.

"Lo ngerokok hari ini?" tanya Qinara "Iya," jawab Mahardika "Berapa batang?" tanya Qinara "Satu tadi pagi, terus satu lagi sebelum ke kantin," jawab Mahardika dan cewek berkacamata tersebut tersenyum puas sedangkan Mahardika tampak lesu karena dia baru sadar bahwa dia baru saja mengakui bahwa dirinya habis merokok.

"Mine, tunggu bentar. Gue mau beli permen dulu," ucap Qinara "Iya," jawab Jasmine lalu Qinara membeli beberapa permen tangkai. Jasmine melihati Mahardika.

"Lo pasti temen sekelas Qinara, kan?" tanya Mahardika "Nama gu-" "Gue udah tau. Nggak usah sok kenal deh lu sama gue," jawab Jasmine kepada Mahardika yang hendak memperkenalkan dirinya.

Qinara kembali dan memberikan dua permen tangkai Milkita kepada Mahardika. "Daripada isap rokok pake uang yang bisa lo tabung, mending lo isap nih permen,"

Mahardika melihati permen Milkita yang diberikan Qinara. "Gue balik duluan," lalu Qinara kembali ke kelas dengan Jasmine.

"Wes, Dik. Lo kenal sama Qinara?" tanya Harry, teman sekelasnya. "Iya,"

"Ngeri juga lo bisa kenal sama tuh cewek. Tapi, cewek kayak Qinara levelnya terlalu beda dari lo," ucap Harry "Napa emangnya?" tanya Mahardika "Bagi satu dong," ucap Harry "Jawab dulu," jawab Mahardika.

"Lo nggak inget dia mantan gebetan siapa. Dia tuh mantan gebetannya Ketua OSIS terus dia juga sempat deket tuh sama Altan," ucap Harry. "Dia juga anak Olimpiade sekolah kita, lo nggak tau?"

Mahardika melihati permen yang diberikan Qinara untuknya. "Iya, gue nggak tau. Padahal gue sudah lama kenal dia,"

Cowok jangkung itu pun mengantongi satu permennya dan memakan permen yang lain. "Buat gue mana?"

"Nggak ada. Qinara kasihnya buat gue, bukan buat elu," jawab Mahardika lalu pergi. "Dasar orang kaya pelit,"

Mahardika pun berhenti lalu menengok ke belakang dan menjulurkan lidahnya.

Dari Jingga, Untuk FaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang