B A B 12 || Maaf ||

31 10 0
                                    

WARNING!!!
Bab ini mengandung unsur typoo
Jadi, mohon dimaafkan🙏🙏🙏🙏

×××

Qinara memarkirkan motor scoopynya di area parkiran sekolah dan dia melihat Abraham. Namun, Qinara tidak memperdulikannya dan pergi begitu saja.

"Assalamu'alaikum~" salam Qinara dengan sedikit nada suara yang aneh.

"Wa'alaikumsalam. Suara lo kenapa, Qi?" balas salah sati teman sekelasnya.

"Gue sengaja." kekeh Qinara. Ia berjalan santai menuju bangkunya dan dia meletakkan tasnya di atas meja lalu kemudian duduk.

Qinara mengeluarkan satu per satu bukunya dan memasukkannya ke dalam laci meja. Satu per satu temannya datang dan tidak seperti biasanya Altan datang telat hari ini.

Qinara menompang dagunya dan melihatinya. Altan pun menengok ke belakang dan mendapati Qinara melihatinya. Cewek berkacamata itu pun langsung memalingkan wajahnya.

"Habis ini kita ke laboratorium." ujar Qinara yang mendapat pesan dari guru bidang Biologi yang merupaka  lintas minat kelasnya.

Teman-teman sekelasnya pun segera mengambil buku catatan biologi begitu pula dengan Qinara. Lalu sebuah amplop putih jatuh saat dia menarik buku catatan biologinya.

Qinara memungutnya dan dia terlihat bingung lalu kembali memasukkannya ke dalam laci mejanya.

"Tungguin gue dong." ucap Qinara mengejar Nindya.

×××

Qinara baru saja selesai memakan bekalnya dan dia memutuskan untuk membuka amplop yang ada di dalam lacinya. Qinara melihat sepucuk kertas putih didalam surat tersebut dan ia membacanya.

Altan baru saja kembali dari kantin dan dia melihat Qinara melihat kesana kemari. Saat Qinara melihat dirinya, Qinara lari menghampirinya.

Altan melihat surat yang dipegang Qinara. Lalu Qinara tersenyum.

"Gue baru tau orang kayak lo bisa nulis surat permintaan maaf." ucap Qinara yang masih membaca surat tersebut.

Altan berjalan tepat di sampingnya. "Gue juga sama kali kayak lo, Qi. Sama-sama anak SMA biasa."

Qinara menyengir saat mendengar Altan mengatakan itu. Ada sedikit rasa senang di dalam diri Qinara karena dia sudah berbaikan dengan Altan.

"Gue nggak bakal nanyain kenapa lo bisa kelai sama Abraham waktu itu." ucap Qinara.

"Dan, itu bukan salah lo gue nggak dekat lagi sama Abraham. Itu keputusan dia buat menyerah dan ninggalin gue." lanjut Qinara.

Altan hendak mengelus puncak kepala cewek tersebur namun dia langsung memasukkan kedua tangannya di dalam kantong celana sekolahnya.

"Iya." ucap Altan "Karena sekarang Abraham sudah ninggalin gue. Itu berarti lo harus janji sama gue." ujar Qinara.

"Gue tau." jawab Altan "Tapi, gue nggak masalah kok kalo lo punya cewek nantinya." ucap Qinara.

Mereka berdua berbincang setelah hampir seminggu tidak menegur dan menjaga jarak satu sama lain.

Anak OSIS sedang sibuk menyiapkan acara class meeting. Itu adalah event rutin setiap kali ujiam semester selesai.

Dari Jingga, Untuk FaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang