B A B 3 || Most Wanted SMA Nusa Bangsa ||

65 14 0
                                    

Most wanted  atau lebih dikenal dengan julukan orang yang paling dicari. Bukan dicari karena hal kejahatan atau apapun. Tapi, karena memiliki paras yang tampan dan cantik.

Tidak hanya paras saja yang mereka miliki. Tapi, juga berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Memiliki segudang prestasi yang menjadi dambaan para siswa-siswi SMA Nusa Bangsa.

Untuk di SMA Nusa Bangsa, ada cukup banyak most wanted terutama angkatan 13. Angkatan kakak kelas yang sebentar lagi akan lulus.

Dan untuk kelas XI IPS 3 adalah salah satu kelas dengan most wanted yang cukup banyak dibandingkan kelas lain.

Ada si Jeremy, anggota OSIS yang memiliki paras yang tampan dan hidung mancung. Jeremy adalah blesteran Indonesia-Amerika dan berbeda dengan cowok pada umumnya, Jeremy terbilang cukup lembut dan sering dioloki dengan julukan "banci".
Tapi, Jeremy sangat terkenal di kalangan adik kelas.

Selanjutnya, ada Altan Putra Pangestu. Memiliki kegemeran memotret dan balapan. Altan sering menjadi incaran kakak kelas karena parasnya yang tampan dan terlihat sedikit dewasa. Tapi, Altan adalah mantan playboy.

Dan, terakhir ada Jihan Chairunissa Nuur. Cewek berambut panjang dengan paras yang cantik dengan tubuh ideal dambaan para siswi SMA Nusa Bangsa. Jihan sendiri adalah atlet volly di lingkungan rumahnya dan juga di sekolah. Anggota paskibraka sekolah yang sangat dikenal bahkan sampai keluar sekolah.

Tapi, bagi seorang Qinara hanya ada satu most wanted dalam hidupnya. Pandangan Qinara tidak lepas dari sosok Abraham yang membantu anggota OSIS untuk mendirikan panggung besar di tengah lapangan.

"Jangan diliatin terus, keluar ga lama tuh biji mata lo" ucap seseorang yang berdiri di sampingnya dan saat Qinara menoleh ternyata Altan sudah berdiri di sampingnya sambil memakan permen lolipop merek Chupa Cups kesuakaan Qinara.

"Ih, Tan. Kok lo ga bagi-bagi permen sama gue sih?" kesalnya saat mengetahui Altan sedang memakan permen kesukaannya.

"Lo mau?" ucap Altan yang mengeluarkan permen tangkai dari mulutnya dan diarahkan ke Qinara.

Qinara tampak ragu saat diberikan permen bekas Altan.

"Yaudah, ka-" namun Qinara langsung mengambil permen tersebut saat Altan hendak memasukkan kembali permen ke dalam mulutnya.

"Siapa bilang gue ga mau??" jawab Qinara mengambil permennya dan memasukkan permen tersebut ke dalam mulut.

Altan hanya melihati Qinara yang kini kembali melihati Abraham.

"Lo tuh jadi cewek jorok amet sih" ucap Altan yang membuka permen Chupa Cups yang baru. Melihat itu Qinara hanya terdiam dan Altan tersenyum.

"Ih, Altan. Kok lo ga bilang sih kalo permennya masih ada?" kesal Qinara.

"Lah, salah sendiri ga nanya." jawabnya santai dan Qinara memasang wajah cemberut.

"Gapapa, itu permen masih bekas liur gue kok. Belum be-" perkataannya terpotong karen Qinara langsung menginjak kaki kanan Altan karena kesal. Qinara langsung masuk ke dalam kelas sedangkan Altan masih meringis kesakitan.

×××

Qinara dan dua teman dari satu ekskul yang sama sepertinya sedang ada di ruang guru setelah di panggil pembina.
"Jadi, begini. Akan ada kelas pembinaan buat ekskul Bahasa Indonesia di Hotel Sriwijaya." ujar Pak Trianto, selaku pembina ekskul Bahasa Indonesia yang mencakup banyak hal.

"Dan, bapak ingin kalian bertiga menghadiri kelas pembinaan ini selama tiga ke depan" lanjut Pak Trianto.

Qinara keluar dari ruang guru dan dia melihat kearah lapangan, dimana para anggota OSIS tampak sibuk mendirikan panggung besar untuk memperingati ulang tahun SMA Nusa Bangsa yang ke-14. Qinara tersenyum saat melihat Abraham dan ternyata ada Altan juga ikut membantu.

Dari Jingga, Untuk FaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang