I don't want to leave. I don't want to lose you. Even now we are getting far way. Even if I hold on to the second hand, it will be end.
Kim Taehyung | Park Sooyoung
Started : 2019 April 1st
Finished : 2020 April 19th
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu, Sooyoung memutuskan untuk makan malam sendiri. Ia tidak bisa menunggu beberapa jam lagi hingga kepulangan member lainnya, tidak disaat perut Sooyoung sudah berbunyi memberontak minta diisi.
Maka Sooyoung putuskan untuk beranjak dari ranjangnya, berjalan dengan kaki sedikit terpincang karen pergelangan kakinya belum pulih sepenuhnya. Begitu Sooyoung meraih kenop pintu kamarnya, ia mendengar pintu dorm mereka terbuka dan terdengar langkah kaki seseorang.
Langsung saja Sooyoung keluar dari kamarnya, "Yerim-ah? Sudah pulang?" tanyanya.
Namun bukan Yeri ataupun member lainnya yang ia dapati, bukan pula manajer mereka. Sooyoung melihat tiga orang asing dengan hoodie hitam serta memakai topeng berkepala berbentuk kelinci, kucing, dan badut.
"Sooyoungie~"
Salah satu dari mereka memanggil Sooyoung dengan lembut namun terdengar begitu mengintimidasi. Saat itu juga tubuh Sooyoung bergetar, kakinya terasa lemas dan jantungnya berdentuman sangat keras hingga membuatnya sedikit sakit di ulu hati Sooyoung.
"Sooyoung-ah~ Ayo bermain" salah satu di antara mereka membawa pisau di tangan kanannya, Sooyoung bisa melihat itu. Maka tanpa pikir panjang, ia kembali masuk ke dalam kamarnya. Mengunci pintu kamarnya tergesa dan mengambil ponselnya untuk menghubungi siapa saja yang bisa ia mintai pertolongan.
Sakit di kakinya tidak lagi terasa, Sooyoung berlari mengambil ponselnya yang ia tinggalkan di atas ranjang. Namun sialnya, ponsel pintar miliknya padam akibat kehabisan baterai.
"Sooyoung-ah? Jadi kau ingin bermain petak umpat?"
"Ayolah, jangan bersembunyi. Kami hanya ingin bermain dan memberikanmu hadiah"
Tanpa sadar Sooyoung menahan napasnya, sekuat tenaga ia menahan tangisannya. Ini bukan waktunya untuk ia menangis karena ketakutan, jika Senior Yunho saja hampir mati karena meminum minuman yang sudah diberi lem keras, tidak ada kemustahilan untuk mereka masuk ke dalam kamarnya dan membunuh Sooyoung. Dirinya harus kuat setidaknya untuk mempertahankan dirinya untuk tidak menjadi lemah.
'Dug! Dug! Dug!'
Pintu kamar Sooyoung digedor-gedor. Dengan tangan yang bergetar, Sooyoung mengambil chargernya dan mencoba mengisi baterai ponselnya. Sedikit saja, hingga ponselnya kembali menyala, Sooyoung rasa ia akan bernapas sedikit lega.
Namun sepertinya, Dewi Keberuntungan tidak sedang berada di pihaknya saat ini. Baru saja ponselnya akan menyala, pintu kamar Sooyoung tiba-tiba saja terbuka dan memperlihatkan ketiga wanita itu berdiri di ambang pintu.