I don't want to leave. I don't want to lose you. Even now we are getting far way. Even if I hold on to the second hand, it will be end.
Kim Taehyung | Park Sooyoung
Started : 2019 April 1st
Finished : 2020 April 19th
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Malam itu, tepat ketika dimana salju pertama turun, Taehyung lebih memilih berdiam diri didalam kafetaria sembari menyeruput coffee latte nya. Jujur saja, Taehyung tidak tahu sejak kapan dirinya menjadi pecandu kafein, padahal seingatnya tubuhnya tidak bisa mengonsumsi kafein dengan baik.
Salahkan saja gadis itu. Gadis yang beberapa tahun lalu pernah memberikan Coffee hitam miliknya pada Taehyung sekedar untuk menghangatkan tubuhnyal yang saat itu memang dalam keadaan yang kurang baik. Maka setiap kali Ia merindukan gadis itu, kafein justru membantu mengurangi sesak di dadanya akibat rindu. Dan sialnya, Taehyung merindukannya setiap hari.
Ponsel hitam miliknya bergetar sejak tadi, tapi hanya Taehyung beri abai. Dirinya butuh waktu sendiri disaat-saat seperti ini, musim dingin tak pernah gagal menjatuhkan Taehyung ke dalam luka lamanya, membuat dirinya terjatuh hingga ke titik terendahnya. Ratusan panggilan dari Namjoon ataupun member lainnya di ponselnya, Taehyung diamkan begitu saja.
Taehyung merapatkan topinya, berusaha menutupi setengah wajahnya yang mungkin saja dikenali oleh para pelanggan kafetaria. Rambut cepaknya sedikit mengambil peran dalam penyamaran Taehyung, Ia yakin akan sulit bagi orang-orang untuk mengenali dirinya dengan rambut miliknya yang hanya sepanjang kurang dari 3 sentimeter itu.
Hari semakin larut, dan panggilan di ponsel Taehyung semakin menggila. Maka dari itu, Taehyung putuskan untuk kembali pulang ke dorm. Setelah dirinya mengetik sederetan kata dan mengirimkan pesan pada Namjoon, Taehyung bergegas meninggalkan kafetaria.
Semilir angin malam yang bercampur dengan dinginnya salju menyambut Taehyung ketika kakinya berhasil keluar dari pintu kafetaria. Tubuhnya yang memang tidak tahan dengan cuaca dingin membuat Taehyung bersin beberapa kali. Sialan, kenangan masa lalu kembali terputar di dalam memori ingatan Taehyung.
Taehyung menatap cup coffee yang Ia genggam, sengaja Ia pesan untuk dibungkus dan dibawa pulang. Satu tegukan Taehyung minum, rasa pahit menjalar ke seluruh lidahnya. Taehyung tidak pernah menyukai rasa pahit cairan hitam itu, tetapi coffee selalu menjadi obat pereda rindunya.
Ini akibatnya jika Ia terlalu cinta. Dari awal, salah Taehyung sendiri yang memberikan seluruh cintanya dan bersikap naif. Dan sekarang, betapa menyedihkannya dirinya memaksa menelan minuman pahit itu sekedar mengobati rindu.
Sudah cukup, Taehyung membuang cup berisi coffee yang baru Ia minum seteguk. Ia mengambil langkah dan memanggil taxi yang ada disana untuk pulang ke dorm.
Sesampainya dirinya di dorm, Taehyung disambut pekikan kesal dari Jimin. "Hei! KIM TAEHYUNG! KAMI MENYIAPKAN PESTA KEPULANGANMU TAPI KAU MALAH PERGI ENTAH KEMANA!"