18

2K 271 55
                                    

.
.
.
Typo is my style
.
.
.

Sembari menunggu acara akhir tahun yang akan dilaksanakan sekitar tigapuluh lima menit lagi, Sooyoung memutuskan untuk membuka ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sembari menunggu acara akhir tahun yang akan dilaksanakan sekitar tigapuluh lima menit lagi, Sooyoung memutuskan untuk membuka ponselnya. Menyelami dunia maya sekedar untuk mengetahui aktivitas dari para penggemarnya. Sejak berita kencannya dengan Jungkook, Sooyoung belum pernah memposting sesuatu di sosial medianya. Tidak berani lebih tepatnya. Walaupun berita tentang dirinya dan Jungkook sudah terlewat hampir dua bulan lamanya, komentar negatif tentang dirinya dan hubungannya dengan Jungkook seakan tak pernah lelah menyapa akun sosial pribadi milik Sooyoung. Entah kapan ia akan kembali menyapa para penggemar yang tampaknya sudah sangat merindukan Sooyoung, ia tak tahu.

Terpusatnya fokus Sooyoung pada alat elektronik persegi panjang yang ia pegang hingga membuatnya tidak menyadari kedatangan seseorang ke dalam ruangan khusus Red Velvet tersebut.

"Kau sedang menghapal komentar jahat itu?" tubuh Sooyoung tersentak. Tangannya secara reflek terangkat ke atas; hampir saja melemparkan ponselnya. Sedangkan Taehyung yang melihat reaksi dari Sooyoung tersebut sedikit tertawa geli namun terbesit rasa kasihan pada kekasihnya; separah itukah trauma yang ia rasakan hingga suara kecil Taehyung yang tiba-tiba begitu mampu membuatnya berjengit karena terkejut.

"Kau mau membunuhku ya?!" dada Sooyoung masih naik-turun; mengatur pernapasannya yang berantakan karena kaget. Ia melirik Taehyung tajam; timbul sedikit perasaan ingin memukul wajah kekasih tampannya itu.

Taehyung mengambil alih ponsel Sooyoung dari tangan gadis itu, lalu mematikan ponselnya dan meletakkannya di meja rias tak jauh dari mereka berdua. "Kau butuh konsultasi dengan psikolog agar trauma mu berkurang" bisik Taehyung sembari menatap telapak tangan Sooyoung yang ia genggam. "Traumamu semakin parah, aku tak mau kau tersiksa karena itu" bisiknya lagi lalu memberikan ciuman pada telapak tangan Sooyoung.

Dalam diam, hati Sooyoung menghangat. Melihat bagaimana manisnya Taehyung mencium telapak tangannya sembari menghirup aroma telapak tangan Sooyoung. "Aku baik-baik saja" jawab Sooyoung meyakinkan Taehyung; tak ingin pemuda itu terlalu memberikan kekhawatirannya pada Sooyoung yang akhirnya berakibat menambah beban Taehyung sendiri.

Taehyung berdecih menatap Sooyoung tak percaya, "Baik-baik saja apanya?" sinisnya pada Sooyoung. Telapak tangan yang ia ciumi sedari tadi kini ia tarik, membuat tubuh Sooyoung juga tertarik kedepan dan langsung saja Taehyung menyambar bibir penuh milik Sooyoung; mengecupnya sekilas.

Ciuman tiba-tiba Taehyung membuat Sooyoung lagi-lagi terkejut bukan main. Ayolah, mereka masih berada di dalam ruang tunggu Red Velvet. Walaupun saat ini hanya mereka berdua yang berada disana, bagaimana jika seseorang masuk? Mungkin tidak masalah jika orang itu adalah salah satu member dari Red Velvet. Bagaimana jika manager Red Velvet? Bisa habis dirinya saat itu juga.

"Tolong berhenti melakukan hal gila" Sooyoung mendorong kedua bahu Taehyung, membuat sang kekasih hanya tertawa akibat terlalu gemas melihat Sooyoung yang marah namun entah mengapa terlihat begitu lucu di mata Taehyung.

Somewhere Only We Know [VJoy] [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang