(9). Impossible!

631 47 7
                                    

Happy Reading..

---------------------

Seminggu sudah setelah mereka menikmati kebersamaan yang menyenangkan. Kini semuanya berjalan seperti biasa, hari-hari membosankan melanda, atau mungkin tidak.

Hari ini, kelas Yoora, Ara, dan Aera sedang dalam jam pelajaran mapel matematika, mapel yang tidak disukai oleh banyak murid.

Seisi kelas diminta mengerjakan soal yang telah dituliskan di papan, atau mungkin tidak dengan ketiga gadis itu. Walau mapel ini adalah mapel yang membingungkan, tapi biasanya ketiga gadis itu tetap mengerjakannya, namun kini tidak sama sekali.

Yang mereka lakukan saat ini yakni kepala mereka kompak berada di atas meja dengan tangan dilipat sebagai tumpuan nya. Sesekali mereka meringis kesakitan dan memegangi dadanya yang begitu sakit serta badan mereka terasa mati rasa.

Guru mapel matematika, Moon ssaem, yang melihat ketiga gadis tersebut tidak mengerjakan tugas yang ia berikan tiba-tiba merasa kesal.

Aish!! Tidak biasanya mereka seperti ini. Di saat teman-temannya mengerjakan tugas, mereka malah asik-asiknya tidur!! Awas saja kalian!! -batin Moon ssaem tampa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi

"KIM AERA, PARK YOORA, JEON ARA!! BANGUN KALIAN!! " teriak Moon ssaem sehingga membuat semua murid kelas menatap ke arah ketiga gadis tersebut

Ketiga gadis tersebut tetap pada posisi yang sama, yakni merintih kesakitan. Mereka seakan tidak mendengar teriakan ssaem mereka itu.

Merasa tidak direspon, Moon ssaem berjalan ke arah tempat duduk ketiganya sambil berkacak pinggang untuk membangunkan ketiga gadis tersebut secara paksa.

Namun, setelah sampai di depan tempat duduk ketiga gadis tersebut, sebuah rintihan keluar dari bibir indah milik Aera sehingga membuat Moon ssaem heboh sendiri.

"Aww...a-ap-appoo... " rintih Aera kesakitan sambil memegang dadanya

"OMO-OMOO!!! Kalian kenapa? " heboh Moon ssaem

Ketiga gadis tersebut kompak mengangkat kepalanya melihat siapa yang berteriak heboh. Moon ssaem melontotkan matanya terkejut melihat raut wajah ketiganya. Wajah mereka sama-sama begitu pucat, bahkan bibir mereka membiru.

"OMO!! Ppali, tiga anak tolong bawa mereka ke UKS agar bisa ditangani oleh dokter Kim, yeoja saja yang mengantar mereka! " suruh Moon ssaem kepada siswa didekatnya

Segera 3 yeoja beranjak dari bangkunya dan memapah Yoora, Ara, dan Aera menuju UKS, namun baru selangkah mereka berjalan, Yoora, Ara, dan Aera pingsan sehingga membuat yeoja yang memapahnya tadi sedikit kehilangan keseimbangan, untungnya ada 3 yeoja lagi yang membantu. Jadi 9 yeoja berjalan menuju UKS.

Ada apa dengan mereka bertiga? -Moon ssaem bertanya kepada dirinya sendiri di dalam hatinya

Para yeoja tadi sedikit kesulitan membawa Yoora, Ara, dan Aera ke UKS dikarenakan UKS berada di lantai dasar dan kelas mereka berada di lantai 2. Mau tidak mau 6 yeoja tadi harus berjalan menuruni tangga dengan memapah yeoja pemilik jewel tersebut yang saat ini dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Sesampainya di depan UKS, yeoja yang memapah Ara mengetuk pintu UKS sedikit keras karena ia berada di barisan paling depan.

Tok.. Tok... Tok...

Hal tersebut lantas membuat Seokjin yang berada di dalamnya terlonjak kaget. Sesegera mungkin ia menormalkan kembali jantungnya yang berdetak kencang. Ia beranjak dari kursinya dan membuka pintu melihat siapa yang telah mengetuk pintu dengan kerasnya sehingga membuat jantungnya berdetak dengan kencang.

The Wings Of My Protective Prince Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang