Vote and Comment...
-----------------------
Setiap orang pasti memiliki rasa takut masing-masing. Setiap orang ada yang bisa melawan rasa takut tersebut dan ada juga yang tidak bisa. Contohnya saja seorang kakak yang takut kehilangan sang adik.
Diri seorang kakak akan terasa begitu tersiksa bila mendengar jika kondisi sang adik sedang tak baik-baik saja.
Seorang kakak bisa saja bersikap begitu gegabah di saat seperti ini. Mereka akan lebih mementingkan egonya sendiri tanpa memikirkan hal itu dengan matang, demi sang adik agar bisa sembuh lagi.
Seorang kakak bisa saja melakukan hal itu, tapi ada baiknya jika seorang kakak memikirkan ulang apa yang akan ia lakukan. Demi keselamatan sang adik.
Bertindak gegabah tidak akan membuat semuanya lebih baik, tapi akan semakin memperburuk suatu keadaan.
Setiap tindakan pasti ada akibatnya. Jika tidak ingin tindakan itu terjadi kesalahan maka pikirlah dulu tindakan itu.
Tapi setiap kesalahan bukan berarti hal yang mesti membuat kita terpuruk, tapi dari sebuah kesalahan itu bisa kita dapat ambil hikmahnya.
Bangtan dan 3 yeoja yang berstatus sebagai dongsaeng nya telah sampai di mansion milik Bangtan. Aera, Yoora, dan Ara dibopong oleh Namjoon, Jimin, dan Jungkook menuju kamar yang sudah disediakan khusus untuk mereka.
Setelah memastikan jika ketiga dongsaeng nya baik-baik saja, ketiga namja tersebut kembali menuju ruang tamu menyusul yang lain.
Sesampainya mereka di sana, semuanya telah berkumpul kecuali hyung tertua mereka, Kim Seokjin.
"Mana Seokjin hyung? " tanya Jungkook
"Dapur " jawaban singkat dan terdengar dingin keluar dari mulut hyung kedua mereka, Min Yoongi
"Jadi kapan aku bisa ke tempat itu? " tanya Namjoon to the point
"Sebaiknya tunggu keputusan dari Seokjin hyung dulu, Namjoon-ah " jawab Hoseok
Semuanya kembali diam, tidak ada yang membuka suara sama sekali. Hingga sebuah teriakan dari meja makan mengalihkan anestesi mereka.
"KALIAN CEPAT KE SINI! AKU SUDAH MEMASAKKAN MAKANAN UNTUK KALIAN! PPALI!! " teriak Seokjin
Semuanya beranjak dari kursinya dan berjalan menuju meja makan.
Saat sampai di sana, mereka tetap berdiri sambil menatap sendu makanan di depan mereka. Mereka tahu bahwa makanan yang ada di depan mereka adalah makanan kesukaan ketiga dongsaeng mereka yang saat ini tengah tak sadarkan diri.
"Yak! Kalian cepatlah duduk dan makanlah! " perintah Seokjin sambil menata beberapa makanan yang ia ambil dari dapur
"Tanpa mereka hyung? " tutur Jungkook tiba-tiba
Pergerakan Seokjin terhenti saat mendengar penuturan tadi. Anestesi nya beralih menatap ke arah Jungkook dan lainnya. Terlihat jelas raut kesedihan di wajah setiap dongsaeng nya itu.
"Makanan ini adalah makanan makanan kesukaan mereka " ujar Taehyung
Hati Seokjin semakin teriris mendengarnya. Memang benar adanya jika makanan yang saat ini ada di depan mereka adalah makanan kesukaan dongsaeng nya.
Seokjin juga tidak berpikiran akan memasak makanan ini. Ia hanya menuruti kata hatinya yang ingin memasak makanan ini.
Rasanya ia begitu tidak rela bila sang dongsaeng meninggalkannya dan yang lain lagi. Sudah cukup dengan masa lalu yang begitu pahit mereka terima dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings Of My Protective Prince
Fantasy"Hanya karena kebencian tak berdasar hingga membuat kalian membenci adik kalian sendiri?! " Semuanya berawal saat jewel itu tumbuh di jantung ketiga gadis itu, serta tugas berat untuk melindungi jewel itu. Juga, rasa benci dari ketujuh kakaknya yan...