Matahari hampir menenggelamkan dirinya di ufuk barat, namun saat inilah yang dinanti oleh anak-anak yang akan mengikuti kegiatan berkemah ini.Para murid tengah membersihkan diri mereka masing-masing, namun berbeda dengan para OSIS yang tengah menyebar kartu berwarna merah serta hijau ke setiap sudut di lapangan ini. Dimana nantinya para murid dibagi menjadi beberapa kelompok dan harus mengumpulkan kartu-kartu tersebut di tempat yang tidak terduga.
Para OSIS berlarian kesana kemari untuk menyembunyikan kartu yang sangat banyak, kurang lebih sekitar 450 kartu hijau dan 300 kartu merah.
"Hyung, harus ku sembunyikan dimana lagi kartu ini? " tanya Hueningkai yang sudah hampir menyerah menyembunyikan kartu yang super banyak itu, walau sudah dibagi rata kepada semua anggota OSIS, tetap saja ia kehabisan akal untuk menyembunyikannya dimana
"Di sudut tenda? " tanya Soobin
"Sudah hyung, semuanya sudah menyelipkannya dimana-mana, namun kartu ini masih banyak saja " jawab Hueningkai
"Yasudah, selipkan di atas saja " timpal Yeonjun
"Diatas? Maksudnya? " tanya Hueningkai bingung
"Ya diatas, diatas pohon maksudnya " jawab Yeonjun
"APA! Jadi aku harus naik ke pohon?! " mata Hueningkai membulat sempurna karena terkejut
"Tentu iya " jawab Yeonjun santai. Ia dan Soobin meninggalkan Hueningkai sendiri disana yang masih terkejut dan kembali menyebarkan kartu
"Astaga, kenapa aku merasa jadi orang satu-satunya yang akan memanjat pohon yang tinggi ini " gumam Hueningkai
Mau tak mau ia terpaksa memanjat pohon ini, beruntung di pohon ini tidak ada hewan-hewan yang mengganggunya. Saat sampai di dahan pohon itu, ia meletakkan beberapa kartu di dahan dan daun yang lebat.
Krek!
Samar-samar ia mendengar suara patahan ranting dari pohon disebelahnya, ia intip pohon disebelahnya dan menemukan sumber masalah disana.
Disana, hyungnya, Choi Beomgyu bernasib sama dengannya, ia harus memanjat pohon untuk meletakkan kartu-kartu tersebut disana.
"Hahaha hyung, kau bernasib sama denganku? " ejek Hueningkai
"Diam kau! " sentak Beomgyu. "Aish, dasar semut kurang ajar! "
"Hahaha bagaimana rasanya dikerumuni, hyung " ejek Hueningkai lagi
"Rasanya seperti anda bisa terbang ke angkasa " ketus Beomgyu
"HAHAHA "
Bruk!
Mungkin ini namanya karma, Hueningkai tadi menistakan hyungnya sendiri kini berakhir dirinya jatuh dengan mengenaskan dari atas pohon tadi.
"Rasakan itu! "
▪
▪
▪
Yoora menyebar kartu di perbatasan wilayah perkemahan, walau ia tahu jika di sekitar sini sedikit berbahaya karena banyaknya hawan-hewan kecil seperti serangga dan semacamnya.
"Yoora! "
Anestesi Yoora terhenti tatkala suara seorang namja meneriaki namanya dari kejauhan. Ia menyipitkan matanya guna melihat sosok yang memanggilnya tadi.
Yoora memutar bola matanya jengah melihat siapa yang meneriaki namanya sambil melambaikan tangannya dan berlari kearahnya diikuti temannya yang terlihat acuh dengan sikap orang di depannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings Of My Protective Prince
Fantasy"Hanya karena kebencian tak berdasar hingga membuat kalian membenci adik kalian sendiri?! " Semuanya berawal saat jewel itu tumbuh di jantung ketiga gadis itu, serta tugas berat untuk melindungi jewel itu. Juga, rasa benci dari ketujuh kakaknya yan...