Mungkin part ini bakalan lebih sedikit karena ini ending mereka di dunia manusia dan bakalan kembali lagi ke kerajaan mereka.Cerita mereka saat di kerajaan akan terus berlanjut di part setelah ini.
Semua jawaban tentang siapa nama-nama asing di chapter-chapter sebelumnya bakalan terungkap setelah ini.
Tunggu aja.
Berkali-kali nggak pernah bosen buat ngingetin kalian buat VOTE KOMEN CERITA INI BIAR RAME!!
Enjoy the story...
▪
▪
▪
▪
▪Keadaan mansion terlihat sedikit lebih ricuh dari biasanya, rencananya mereka akan kembali hari ini ke kerajaan. Aera bahkan sekarang bingung setengah mati, bukankah beberapa jam yang lalu Namjoon mengatakan jika mereka kembali hanya membawa jiwa dan raga mereka saja? Tapi kenapa sekarang ketujuh namja itu malah menangisi barang-barang seisi mansion?
Yang paling aneh dari yang lain adalah Seokjin, lihatlah dia menangisi panci dan alat-alat dapur kesayangannya itu. Bahkan ingus sampai keluar dari hidungnya dan air mata yang asin itu menghiasi wajahnya.
Dan yang paling normal disini adalah Yoongi, dia hanya menahan tangisnya sambil memeluk boneka kumamon miliknya yang dibelikan Yoora beberapa bulan yang lalu saat di festival. Walau tak ayal jika hidungnya sedikit memerah karena mati-matian menahan tangis.
Aera memusatkan pandangannya ke arah Taehyung yang terlihat sedikit berbeda kali ini, dia tidak tahu kenapa tiba-tiba memeluk erat semua game miliknya seperti tidak rela harus terpisah dengan kekasihnya.
Yoora yang terlihat bosan melihat drama ketujuh kakaknya hanya merotasikan kedua bola matanya sambil memainkan bola api yang ia buat dari elemen miliknya. Kabar baiknya sekarang adalah Yoora tidak hanya bisa mengeluarkan api merah saja tapi api biru juga, tinggal api putih saja yang belum keluar.
Ara sibuk lari kesana-kemari dengan tissue ditangannya. Ia repot sendiri saat salah satu kakaknya meminta tissue kepadanya namun belum ada 30 detik ada lagi yang meneriaki namanya untuk meminta tissue.
Bisa bayangkan bukan, dari lantai 3 langsung turun ke lantai dasar kemudian menuju lantai 2 lalu turun ke dapur lalu ke taman belakang. Terus menerus seperti itu hingga kaki terasa begitu mati rasa.
Ara mendudukkan dirinya pada sofa di ruang tamu dengan nafas tak karuan, benar-benar melelahkan. Ia menatap adik bungsunya dengan tatapan tajam yang membuat sang bungsu menatapnya heran.
"Kenapa? " tanya Aera
"YAK! SETIDAKNYA BANTU AKU MENYUSURI MANSION INI DENGAN ELEMEN ANGINMU! ASTAGA AKU LELAH BERLARI KESANA KEMARI " jawabnya sambil berteriak putus asa
"Kalau aku tidak mau bagaimana? " tanya Aera lagi
"Lagipula kenapa kau menuruti permintaan mereka hingga kau harus naik turun tangga? " tanya Yoora
"SEMUA INI KARENA HUKUMAN BODOH ITU! " teriak Ara tanpa sadar ia melempar kotak tissue ditangannya ke sembarang arah tanpa tahu jika kotak tissue itu mendarat tepat di wajah Yoongi yang sedang murung
Puk...!
"Awwwh.. "
Ketiga gadis itu langsung mengalihkan pandangannya ke arah Yoongi yang sedang mengelus-elus jidatnya dan menatap tajam ke arah Ara, sementara yang ditatap pun hanya meringis melihat tatapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wings Of My Protective Prince
Fantasy"Hanya karena kebencian tak berdasar hingga membuat kalian membenci adik kalian sendiri?! " Semuanya berawal saat jewel itu tumbuh di jantung ketiga gadis itu, serta tugas berat untuk melindungi jewel itu. Juga, rasa benci dari ketujuh kakaknya yan...