Brukkk..
Tubuh Hana di dorong oleh seorang gadis berperawakan tinggi dan berwajah campuran; bule. Matanya menyorot tajam seakan ingin menelan Hana hidup-hidup.
"Lo... Ada hubungan apa sama Haechan?!"
Hana meringis pelan saat punggungnya menabrak dinding. Ia sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan Salsa. Ia terlalu takut sampai untuk membuka suara pun tak berani. Cupu? Memang.
"Jawab!!! Lo bisu ya?!!" Salsa membentak saat tidak mendapat Jawaban. Ia menarik rambut Hana membuat gadis itu kembali meringis sampai matanya berkaca-kaca menahan sakit.
"Apa perlu gue robek mulut lo, biar lo bicara?!!"
Hana tak bisa menahan tangisnya, Salsa menarik rambutnya sangat kuat sehingga Hana merasa kesakitan.
Plak.
Salsa melayangkan tamparannya pada wajah Hana, emosinya sudah di ubun-ubun sekarang, "Gue ga butuh tangis lo sialan! Gue butuh jawaban lo!!"
Tangisan Hana semakin menggema di toilet kosong nan kumuh itu. Ini benar-benar sakit.
"Wah lo bener-bener mancing emosi gue kayaknya."
Tubuh Hana bergetar ketakutan. Gadis itu beringsut mundur dan memeluk lututnya, tak berani menatap Salsa dan kawanannya.
"Guys.."
Salsa menoleh pada ketiga dan memberi kode untuk melakukan rencana yang sudah mereka susun.
Dua temannya menarik rambut Hana untuk berdiri kemudian menyeretnya menuju watsafel yang dan sudah di sumbat dan terisi air, lalu mereka memasukkan kepala Hana ke sana, menekannya membuat Hana sulit bernafas. Sekitar tiga menit mereka menarik kembali kepala Hana kemudian memasukkannya kembali. Hal itu berlangsung beberapa kali sampai satu teman Salsa datang membawa seember air yang sudah terisi es balok dan beberapa telur dan tapung.
Hana di dorong ke lantai lalu di lempari telur busuk dan tepung, setelah itu disiram oleh air es yang sangat dingin, membuat tubuh Hana menggigil.
Salsa belum puas. Ia mendekat dengan tatapan tajamnya lalu mencengkram dagu Hana dengan sangat kuat.
Plakkk
Salsa kembali menampar Hana, membuat sudut bibir gadis tersebut robek.
"Itu buat lo karena udah berangkat bareng Haechan tadi pagi."
Plakk.
"Dan itu buat sakit hati gue yang di putusin sama Haechan gara-gara lo!"
Bughh.
Bughh.
Salsa melayangkan pukulannya pada wajah yang sudah kacau tersebut kemudian menendang perut Hana, membuatnya terbatuk-batuk.
"Gue peringatin jangan pernah deketin Haechan lagi, atau ga gue ga akan segan bikin lo lebih parah dari ini!" ancamnya kemudian pergi, meninggalkan Hana yang sudah hilang kesadarannya sejak Salsa menendangnya.
🌻
"Uhukk.."
Hana tersadar, tubuhnya terasa sakit, bahkan untuk di gerakkan sekalipun. Tubuhnya menggigil kedinginan. Ia menatap sekeliling yang mulai gelap, sekuat tenaga ia mencoba berdiri tapi gagal kakinya tak kuat menahan beban tubuhnya.
Ia merogoh tasnya dan mengambil ponselnya-nya, ingin mengabari Haechan. Pasti suaminya itu khawatir karena dirinya belum pulang juga.
Matanya terbelalak kaget saat melihat banyaknya pesan dan panggilan Haechan yang khawatir padanya. Dengan lemah Hana mengetikkan sesuatu di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[i] My Perfect Husband ; LHC ✓ || SUDAH TERBIT
Fiksi PenggemarSELESAI Ketika Haechan berusaha menjadi suami yang sempurna untuk Hana. cr. mentahan cover on pinterest Warn!!! •kinda ooc •bahasa campur •harsh word •Marriage life! •lokal •DLDR!! Highest rank: #1 in comedyromance 210321 #1 in Hana 210110 #1 in...