suara deringan telepon itu terus menyeruak di dalam kamar seorang gadis yang kini sedang menyelusupkan kepalanya di balik bantal.
"berisik ah!" ketusnya, tanpa memedulikan ponsel nya yang terus menerus berbunyi.
tapi tak lama, karena merasa mulai terganggu, dia mulai mengangkat kepalanya, dan mengambil ponsel yang sebelumnya dia jauhkan dari dirinya sendiri, dan mulai menjawab telepon masuk.
"a–" belum juga nara menjawab, suara di sebrang sana sudah menyahut duluan dengan kencang.
"NARAAAA LO BARU BANGUN TIDUR?!" suara lelaki itu nyaring, sampai nara harus menjauhkan ponselnya, demi menyelamatkan gendang telinganya.
"apa sih bang hwan. heboh banget." jawab nara, ketus.
"HAH? NARA PLIS, JANGAN BILANG LO LUPA" si penelepon mewanti-wanti.
"apaan dah?" nara mengerutkan keningnya, untuk mengingat perkataan apa yang pernah ia janjikan sebelumnya.
"sumpah ra, bukan waktunya becanda sekarang. lo beneran lupa?"
"apa sih?! ngo–"
"NARA BELUM BANGUN JUGA?! KITA HARUS NGISI FESTIVAL HARI INI WOY!"
suara itu bukan berasal dari ponsel yang sedang di pegang nara, tapi suaranya berasal dari balik pintu kamarnya.
bukannya langsung bergegas, nara diam dulu sejenak. memikirkan perkataan tadi yang berasal dari mulut kakak sepupunya, chanyeol.
"hari ini... ngisi festival?" gumam nara, mengulangi perkataan chanyeol.
"ANJIR MAMPUS GUE LUPA BENERAN!" teriaknya, dan langsung berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkan badannya.
e r r o n e o u s
"sumpah anjir, parah banget lo, ra." seru teman nya, yang sebelumnya berbicara lewat telepon dengan nara, jaehwan.
"tau lo. padahal lo tuh cewe satu-satunya tapi lebih parah dari pada kita ber-empat." sahut teman yang lainnya lagi, june.
"yaudah maaf, gue kan lupa." nara menunduk, sambil memainkan kuku-kuku jarinya.
"udah udah, yang penting dia udah disini." taehyung membela nara, dan sepertinya, hanya taehyung yang membela nara.
jadi, nara memiliki sebuah band. dan dia sebagai vokalis utama. hanya nara yang tidak memainkan alat musik, sedangkan ke-empat temannya yang lain, memegang tanggung jawab pada satu alat musik.
chanyeol, di drum.
jaehwan, di keyboard.
june, di bass. tapi kadang dia pegang gitar juga.
taehyung, di gitar juga sebagai vokalis.
dan ya, nara memang satu satunya wanita disini. itu cukup membuat wanita wanita lain merasa iri melihatnya. karena ke-empat lelaki itu memiliki visual yang di atas rata-rata. untuk lebih simpelnya, mereka ber-empat tampan. sangat tampan.
e r r o n e o u s
"ih, ini bang tae kemana lagi. beli boba doang lama amat." nara menggerutu kesal,pasalnya nara memang meminta tolong temannya itu untuk membelikannya boba, karena taehyung juga akan membeli sesuatu. tapi setelah 30 menit, batang hidung taehyung pun belum terlihat, dan itu membuat nara memutuskan untuk menyusulnya.
karena tak kunjung bertemu, akhirnya nara mencoba untuk meneleponnya,
"bang, lo dimana sih?" ujar nara, setelah teleponnya sudah tersambung.
"ini mau balik lagi nih." jawab taehyung, seadanya.
"dih cepetan, lo dimana? gue lagi nyusulin lo nih." nara mendesaknya.
"eum..., gue di deket yang jualan corndog. tenda warna merah."
"diem lo disitu. awas aja kalau kemana-mana." setelah mengetahui keberadaan taehyung, nara langsung memutuskan sambungan teleponnya, dan mulai mencari taehyung.
"corndog... corndog... corndog..." gumam nara, sambil menjelajahi tempat bazzar yang khusus area makanan.
"ini bang taehyung becanda ya? banyak banget yang jualan corndog, mana hampir semua tenda di stand makanan itu warnanya merah." cetus nara, "awas aja nih kalau ketemu."
setelah meluapkan sedikit kekesalannya, dia melanjutkan kembali pencarian taehyung, lebih tepatnya, bobanya yang di bawa oleh taehyung.
dan tak lama, dia melihat taehyung. sedang membeli sebuah corndog sepertinya, karena posisinya membelakangi nara, dan menghadap ke penjual.
dengan langkah yang pasti, dia mulai mendekati taehyung, dan memukul pundaknya tanpa ragu.
"heh bang, lo becanda ya tadi? disini tuh yang jual corndog banyak banget, dan hampir semua stand makanan tendanya merah. gue hampir mati kehausan tau gak nyari-nyari lo, huh?"
kurang puas dengan sekali pukul, nara terus-terusan memukul pundak taehyung, dan sang empunya meringis kesakitan.
"NARA!"
merasa namanya di panggil, nara menoleh ke arah sumber suara.
i-itu,
"bang tae?" lirih nara.
pandangan nara kembali kepada pria yang dari tadi ada di depannya, dan yang telah ia pukul berkali-kali.
"terus ini siapa?" lirihnya, lagi.
–tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
erroneous (✓)
Fanfiction"gue yakin. seterusnya setiap gue ketemu dia, pasti bakal sial." -ft. yoon dowoon note: walaupun cerita ini sudah tamat, tapi tolong tetap tekan bintangnya saat sudah selesai membaca ya. terimakasih banyak <3 ©matchapisces , 2O2O