"ra, mau kemana sih lo? rapi amat." ucap chanyeol tiba-tiba.
"mau manen." jawab nara, asal.
"manen apa? cinta?"
"iya."
"anjass."
nara mendelik. kenapa dia bisa menanggapi lelaki tak jelas dan heboh seperti chanyeol.
ah, btw, semua anak band nara sedang ada di rumahnya. karena rumah nara akan kosong dalam beberapa jam kedepan. ayah dan bunda nara sedang ada urusan keluar kota. dan nara akan pergi.
awalnya, dia hanya meminta chanyeol untuk menjaga rumahnya. tapi tiba-tiba, chanyeol membawa rombongannya.
"serius nanya gue, ra. lo mau kemana sih?" tanya chanyeol, lagi.
"mau pergii, bangg. sama dowoon." seru nara, sambil tetap mencatok beberapa helai rambutnya.
"kemana?"
"nonton dia manggung."
"ikut kalii gue. masa lo enak enakan keluar, gue disuruh jagain rumah lo." rengek chanyeol.
"kalau lo ikut, terus rumah gue kosong melompong, terus tiba tiba ada rampok gimana?" nara balik bertanya.
"ga akan lah anjir. ya, ra? gue ikut, ya? ok? ok!" seru chanyeol langsung, tanpa mendengar jawaban nara, dan pergi keluar dari kamarnya.
"punya sodara begitu amat." gerutu nara.
e r r o n e o u s
sekarang sudah pukul 5 sore, dowoon dan nara pun sudah sampai di tempat yang dowoon maksud.
"anak anak band gue mau pada nonton katanya, gapapa?" tanya nara.
"oh, ya bagus dong. ntar gue bilang bang sungjin dulu, supaya mereka masuknya ga perlu pake tiket." ucap dowoon, langsung mengeluarkan ponsel dari saku celananya.
sambil berjalan menuju backstage, dowoon menelepon sungjin, dan nara sedang berjalan sambil melihat lihat sekitarnya.
tapi tiba-tiba ada yang tidak sengaja menabrak bahunya kencang, sampai membuat nara tersungkur.
untungnya, dowoon dengan sigap melindungi tubuh nara, dan membawanya ke dekapannya.
"kurang ajar! siapa tadi?" seru dowoon, lalu tak lama mengalihkan pandangannya kepada wanita yang sudah ada di dekapannya itu, "lo gapapa?"
nara yang menyadari posisi nya tak mengenakan, langsung melepaskan diri sendiri, "ga usah lebay. gue ga di tabrak sama truk."
"oh–ho, gue tau badan lo terbuat dari besi dan baja, haha." ujar dowoon sambil tertawa renyah.
"sialan." nara meninju dowoon.
dowoon hanya tersenyum, lalu melanjutkan percakapannya di telepon tadi dengan sungjin.
tapi dengan refleks, tangan dowoon menggenggam tangan milik nara. yang membuat nara tersentak.
"woon, lo kesambet apa sih hari ini?" kata nara, setelah dowoon menutup sambungan teleponnya dengan sungjin.
ya, dan tangan dowoon pun masih menggenggam erat tangan mungil milik nara.
"lo yang kesambet apaan. tumben banget make up kaya gitu. minta gue pacarin beneran."
KAMU SEDANG MEMBACA
erroneous (✓)
Fanfiction"gue yakin. seterusnya setiap gue ketemu dia, pasti bakal sial." -ft. yoon dowoon note: walaupun cerita ini sudah tamat, tapi tolong tetap tekan bintangnya saat sudah selesai membaca ya. terimakasih banyak <3 ©matchapisces , 2O2O