ketigabelas

67 19 0
                                    

sudah beberapa bulan yang lalu, setelah nara dan dowoon melakukan 'kencan' nya. dan sudah beberapa bulan juga, mereka berperan layaknya sepasang kekasih di hadapan semua orang. apalagi kepada para penggemarnya.

semua penggemarnya ramai-ramai menyetujui berita kencan mereka. tak sedikit yang membuat video ataupun foto editan tentang mereka berdua. dan itu, membuat nara maupun dowoon merasa terhibur.

sampai saat ini, tak ada lagi yang tau tentang 'kencan' ini, kecuali mereka berdua, di tambah dengan rose. saat masing-masing dari mereka akan membeberkan hal yang sebenarnya, selalu saja ada yang mengganggu. dan berakhir, mereka tak jadi memberitaunya.

tapi karena adanya 'kencan' itu, dowoon dan nara menjadi lebih dekat dari sebelumnya. mereka jadi selalu pergi bersama, makan berdua, bermain tak tau waktu, dan semacamnya.

entahlah, sepertinya mereka sudah sama-sama nyaman sekarang. padahal awalnya, mereka melakukannya dengan sangat keberatan. tapi pada akhirnya, mereka menikmati keberatan itu, dan seolah lupa jika dulu pernah melakukannya dengan cara yang keberatan.

sekarang, anak enamhari sedang berada di studio. untuk latihan tentunya. tapi tiba-tiba, latihan mereka terhenti, karena ada seseorang yang menghubungi dowoon lewat ponselnya.

"angkat dulu sana." kata sungjin, dan mengharuskan dowoon menjauh dari keempat yang lainnya.

"halo?"

"..."

"lah, yang bener lo?"

"..."

"ok ok, gue kesana sekarang, ya."

setelahnya, dowoon langsung kembali ke tempat semulanya, "bang, gue keluar dulu, ya." ucapnya.

"heh, mau kemana lo?" tanya jae.

"keluar dulu sebentar. sebentar doang." jawabnya, sambil berlalu keluar dari studio.

"palingan juga ketemuan sama si nara." gumam brian.

"yaudah biarin aja kali. sirik mulu lo lo pada. lagian nih ya, kalian tuh kalah sama si dowoon yang masih bayi kaya gitu. masa dia udah punya cewe, kalian semua masih pada sendiri."

dan setelahnya, wonpil menjadi sasaran empuk semua orang yang ada di sana, untuk menghujatnya.

#savewonpil

e r r o n e o u s

"eh, nara?"

"loh, bukannya tadi lo janjian keluar sama si dowoon?"

nara menampakan wajah bingungnya.

janjian? dengan dowoon?

bahkan nara datang kesini saja tanpa sepengetahuan dowoon.

"maksudnya apa?" tanya nara, sambil menyimpan barang bawaannya di meja.

"iya, tadi waktu latihan, ada yang nelepon dowoon. terus waktu dia udah angkat teleponnya, dia bilang mau keluar dulu sebentar. kita pikir, dia pergi sama lo." tutur brian.

"iya, mana mukanya kaya yang seneng banget. ya, otomatis pikiran kita langsung ngarah ke lo. tapi ternyata lo malah ada disini. terus, si dowoon ketemuan sama siapa dah?" wonpil menambahkannya, tapi langsung mendapat pelototan dari ketiga temannya.

"apa? kenapa?" tanya wonpil, masih tak sadar.

sedangkan nara, hanya diam tak bergeming mendengar penjelasan ke empat lelaki di hadapannya itu. ia tak tau harus bersikap bagaimana mendengar kabar ini.

"eum, ra. maksud si wonpil tuh bukan kaya gitu. maksudnya–"

"gue pergi. makasih."

ucapan jae terpotong, ketika nara melangkah pergi dari studio.

dan lagi lagi, setelah nara pergi, wonpil menjadi sasaran empuk mereka untuk menghujatnya, bahkan lebih untuk sekarang.

#savewonpil

e r r o n e o u s

niat awal nara mendatangi dowoon sebenarnya untuk memberikannya sesuatu. beberapa hari yang lalu, dowoon bercerita, kalau benda itu telah rusak. dan nara berinisiatif untuk membelikannya yang baru.

tapi ternyata, semua rencananya gagal begitu saja saat tau dowoon tak ada disana. dowoon pergi, dengan seseorang, yang sepertinya dowoon menyukainya.

entah itu lelaki ataupun perempuan, mungkin saja dowoon menanti kedatangannya. itu yang membuat dowoon terlihat senang saat seseorang itu menghubunginya.

"mungkin, ketemuan sama temen lamanya."

"cowo."

gumam nara, mencoba menempelkan hal hal positif di pikirannya. karena dari tadi, dia selalu memikirkan hal negatif yang terjadi.

tapi nara langsung memukul kepalanya, "lo kenapa sih, ra?! mau itu cowo atau cewe, ga ada hubungannya sama lo! emangnya si dowoon itu siapa lo?!"

e r r o n e o u s

sekarang, nara sedang berada di taman yang ada di kampusnya. dia menunggu jaehyun. katanya, ada sesuatu yang harus dia bicarakan kepada nara.

dan tak lama, jaehyun pun datang menghampirinya.

"sorry ya agak telat. tadi, dosen nya ngaret." ucap jaehyun, saat dia sudah duduk tepat di samping nara.

nara hanya tersenyum menanggapinya.

akhir-akhir ini mood nara jadi menurun. entah karena apa. dan hubungannya dengan dowoon, nara sekarang sedang menghindarinya. lagi, ia pun tak tau kenapa.

"sebelumnya, gue ragu buat nunjukin ini ke lo. tapi, tolong jangan salah paham dulu. gue nunjukin ini, karena gue ga mau lo jatuh di orang yang salah." jaehyun membual, membuat nara sedikit tak mengerti dengan topik pembicaraannya.

"maksudnya apa sih?"

jaehyun tiba-tiba mengeluarkan ponselnya. dan membuka aplikasi perekam suara. lalu setelahnya, memutar sebuah rekaman yang sebelumnya telah ia rekam.

"oh iya, denger-denger, lo udah punya cewe nih? sama vokalis band yang lagi trend juga kan?"

di sana, terdengar suara seorang wanita. yang tampaknya cukup asing di telinga nara, maupun jaehyun.

"si nara?"

suara itu, nara cukup mengenalnya. bahkan, sangat mengenalnya.

"dowoon." gumam nara, sedangkan jaehyun masih terfokus pada suara selanjutnya.

"nah itu, nara."

"hahaha, gue sama dia tuh ga pacaran beneran"

"lah, terus?"

"gue nawarin diri buat jadi pacar dia, karena dia tuh keliatannya gagal move on gitu dari mantannya. ya, kasian aja sih. maksudnya tuh–"

dan, rekaman suara berhenti sampai disitu.


–tbc

erroneous (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang