ketujuhbelas

140 20 0
                                    

"sebelumnya, maaf mungkin kalau kalian kaget, kenapa gue masih ada di atas sini. jadi, gue mau ngungkapin beberapa hal. . ."

nara semakin lekat menatap dowoon. rasa penasaran pun muncul semakin besar.

"gue tau gue cupu. ga bisa ngomong langsung ke orangnya. tapi lagu ini, sangat sangat mewakili gue. semuanya, tolong dinikmati."

setelahnya, dowoon langsung memetik senar gitar dengan sangat telaten.

"sejak kapan si bayi mahir gitu maen gitar?" tanya sungjin, sambil tak mengalihkan pandangannya dari dowoon.

setelah melihat dowoon mulai memainkan gitar, mata nara semakin tak bisa lepas dari pandangan dowoon.

entah kenapa menurut nara, saat ini, dowoon terlihat sangat, tampan(?)

"bilur makin terhampar
dalam rangkuman asa
kalimat hilang makna
logika tak berdaya"

baru sebait dowoon bernyanyi, semua orang yang menyaksikan penampilan dowoon sangat tertegun melihatnya. pasalnya, dia sama sekali belum pernah bernyanyi satu lagu full sendirian.

tapi sekarang, dengan percaya diri yang sangat menggunung –padahal dia juga sangat tegang, dia akan bernyanyi satu lagu full. hanya demi seseorang.

"di tepian nestapa
hasrat terbungkam sunyi
entah aku pengecut
atau kau tidak peka"

"ku mendambakanmu
mendambakan ku"

"bila kau butuh telinga tuk mendengar,
bahu tuk bersandar,
raga tuk berlindung"

"akulah orang yang slalu ada untukmu,
meski hanya sebatas teman"

"yakin kau temukan aku di garis terdepan,
bertepuk dengan sebelah tangan"

dan, boooommm ! semua penonton bertepuk tangan meriah setelah selesainya penampilan dowoon yang singkat itu.

"ternyata, suara dia ga se jelek yang gue kira." celetuk jae, yang mendapat tonjokan pelan dari sungjin.

"ternyata, buat ini dia minta gue ajarin gitar." ucap brian, yang langsung menyita perhatian anak band enamhari dan band nara.

"ok, gue ngerti sekarang," seru wonpil, "jadi dia minta ajarin bang brian main gitar buat ngungkapin perasaannya ke nara. soalnya, kalau dia ngungkapin perasaannya sambil main drum, jadinya malah kaya ngajak ribut."

dan wonpil langsung mendapat tatapan sinis dan delikan malas dari beberapa orang di sana.

#savewonpil

"emang itu buat nara?" tanya jaehwan.

"yaiya, siapa lagi emangnya? masa mau sowon?"

wonpil yang menjawab pertanyaan jaehwan tadi langsung di dekap oleh jae, "ga usah mancing mancing lo." bisiknya.

sedangkan nara masih diam tak bergeming di tempatnya. dan dowoon, terus terusan melakukan kontak mata terhadapnya. membuat nara semakin kaku.

erroneous (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang