kelimabelas

67 21 0
                                    

dowoon sedang berlari menuju ke minimarket. dia tadi sudah bertemu dengan rose, dan rose menceritakan semuanya.

dengan langkah yang penuh amarah, dowoon memasuki minimarket itu, dan segera mencari jaehyun.

ya, dia tau kalau jaehyun yang menyebabkan semua ini.

di belakangnya, rose membuntuti dowoon. dia tau, pasti dowoon akan melakukan sesuatu pada jaehyun. dan rose, khawatir soal itu.

"jaehyun!"

karena namanya merasa terpanggil, jaehyun yang sedang membereskan beberapa makanan mulai menoleh.

"sini lo!" dowoon menyeretnya keluar dari minimarket.

dan tak lama, dia langsung menghajar wajah tampan milik jaehyun.

seiring dengan bogeman dowoon, rose pun berteriak tertahan di ujung sana.

tak hanya satu tinjuan, tapi beberapa tinjuan dia layangkan kepada lelaki yang kini sudah tersungkur di tanah.

"LO!" amarah dowoon tertahan.

"heh dowoon! lo kenapa sih?!" jaehyun tak terima.

"LO YANG KENAPA?! MAU LO APA, HAH?! NGERUSAK HUBUNGAN ORANG, IYA?!"

jaehyun berusaha berdiri, untuk melawan dowoon yang masih dipenuhi amarah itu.

dan,

bugh!

satu tinjuan mendarat dengan mulus di pipi dowoon. hingga mengeluarkan beberapa tetes darah.

tak terima, dowoon pun meninju balik jaehyun dengan tenaga yang tak kalah kuat.

"JUJUR AJA LO SEKARANG! LO SUKA KAN SAMA NARA?!" teriak dowoon.

jaehyun berdecih, "kalau iya, emang kenapa?"

dowoon sudah tak bisa menahan amarahnya lagi saat mendengar jawaban jaehyun, "ngomong apa lo? NGOMONG SEKALI LAGI LO BANGSAT!"

"GUE SUKA SAMA NARA. DAN GUE, GA SUKA KALAU LO DEKET DEKET DIA!"

"ANJING!"

akhirnya, perkelahian yang sesungguhnya terjadi. mereka saling baku hantam. mendorong lawannya hingga terjatuh ke atas tanah. menciptakan darah yang mulai keluar dari berbagai bagian tubuh.

"BERHENTI KALIAN BERDUA!" teriak rose, yang sukses membuat dowoon, maupun jaehyun menghentikan aksi saling meninju itu.

"kalian kenapa sih, hah?!" rose menangis. dia benar-benar melihat mereka yang sedang bertengkar. dan rose, tak sanggup melihatnya.

jaehyun dan dowoon menghampiri rose, yang sudah duduk jongkok sambil memeluk kedua lututnya. dan bahunya ikut terguncang hebat.

melihat itu, dowoon langsung teringat nara. nara yang waktu itu sedang menangis di belakang mobilnya. karena menyaksikan kemesraan mantan pacarnya, dengan pacar barunya.

"nara.. nara dimana sekarang?" tanya dowoon, kepada rose.

"tadi dia bilang, kalau dia mau pergi buat ngelepas stres nya." jawab rose, masih dengan tersedu-sedu.

sedetik setelah mendengar jawabab rose, dowoon langsung berlari menuju tempat keberadaan nara.

dowoon tau. dowoon tau dimana sekarang nara berada.

dengan darah yang terus bercucuran di wajahnya, dowoon masih terus berlari untuk mencapai tujuannya.

dia ingin meluruskan kesalah pahaman ini.

dia tak ingin nara merasa tersakiti dengan kesalah pahaman ini.

"jaehyun, bangsat!" umpat dowoon, saat dia merasakan perih yang menggerogoti di berbagai tubuhnya.

tapi dowoon tak peduli. dia terus melanjutkan langkahnya untuk sampai di tempat tersebut.

dan memang benar. ada nara disana. matanya terpejam. rambutnya yang menutupi wajahnya akibat tertiup oleh angin, menambah kecantikan wanita itu.

"gue tau lo ada disini." ucap dowoon, masih dengan nafasnya yang tersenggal.

nara dengan refleks membuka matanya. hanya sebentar, lalu kembali menutupnya. ia tak mau melihat dowoon. jika tidak, dia pastikan kalau dirinya akan menangis saat melihat dowoon.

"pergi. tinggalin gue sendiri." ucap nara, masih dengan matanya yang tertutup.

"tapi kenapa permintaan lo itu malah kedengerannya kaya, ‘jangan pergi. jangan tinggalin gue sendiri’" ujar dowoon, sambil tersenyum

nara membuka matanya perlahan. dan mulai melihat ke arah dowoon. saat nara benar-benar melihat ke arah dowoon, tiba-tiba lengan nara menutupi mulutnya yang terbuka dengan lebar.

"lo–lo kenapa? malem malem gini, lo abis berantem sama siapa?" tanya nara.

"ah, ini. gue, abis berantem sama kasir minimarket."

nara memiringkan kepalanya, tak mengerti.

dowoon tersenyum, "maafin gue, ra."

dan sejurus kemudian, dowoon menarik nara ke pelukannya, "maafin gue, ya? gue udah bikin lo kaya gini."

dowoon mendekapnya dengan erat. sangat erat. seolah tak ingin melepaskan nara begitu saja. seolah, nara adalah seonggok emas permata yang berharga bagi dowoon.

sedangkan di pelukan dowoon, nara hanya menangis. semakin erat dowoon mendekapnya, semakin pecah juga tangisan nara. dan itu juga berhasil membuat nara semakin menenggelamkan wajahnya di dada milik dowoon.

tak bisa dipungkiri, kalau dia sangat merindukannya sekarang.

e r r o n e o u s

•bonus

beberapa hari yang lalu, saat dowoon sedang latihan bersama band nya, ada seseorang yang meneleponnya.

itu sowon.

dia, teman sma dowoon. dan dowoon menyukainya. sangat. tapi, dia tak pernah mengungkapkannya, karena dowoon tau, sowon tak pernah menyukainya.

lulus sma, sowon melanjutkan kuliahnya keluar negeri. jepang lebih tepatnya. dan sowon adalah wanita terakhir yang disukai dowoon, sebelum akhirnya dia bertemu dengan nara.

dowoon berlari keluar studio untuk menemui sowon di sebuah mininarket. dan, sowon sudah ada disana.

sebenarnya, mengapa dowoon menghampiri sowon dengan wajah yang sumringah? karena dowoon merindukannya. dowoon merindukan sowon, hanya sebatas rindu kepada teman lamanya. teman sma nya.

setelah bertemu, mereka berbincang tentang segala hal. dunia mereka, dan juga, dunia percintaan.

"oh iya, denger-denger, lo udah punya cewe nih? sama vokalis band yang lagi trend juga kan?" ucap sowon.

"si nara?"

"nah itu, nara."

dowoon tertawa, "gue sama dia tuh ga pacaran beneran."

"lah, terus?" tanya sowon.

"gue nawarin diri buat jadi pacar dia, karena dia tuh keliatannya gagal move on gitu dari mantannya. ya, kasian aja sih. maksudnya, masih banyak cowo lain, tapi kenapa harus ngeharepin cowo brengsek kaya gitu." jelas dowoon, panjang lebar.

"contohnya cowo baik tuh kaya lo, gitu?" sowon meyakinkannya.

dowoon tersenyum simpul, "eum, yaaa, bisa jadii, haha."

sowon menatapnya, "lo suka sama dia?"

mendengar pertanyaan sowon, dowoon hanya menggeleng.

"gue sayang sama dia. perasaan gue udah lebih dari suka buat dia."


–tbc

erroneous (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang