ketiga

97 23 0
                                    

"weh gila! mantap kita hari ini!" seru sungjin, si leader dari band ini.

"keren kerenn!" teriak brian, menambah semangat mereka semua.

band mereka sukses mengisi acara puncak festival ini. para penonton tersulut semangatnya sampai tengah malam. semua nya meloncat saat mereka menyanyikan sebuah lagu. dan itu, memberikan rasa puas bagi mereka berlima.

sekarang sungjin, jae, brian, wonpil, dan dowoon, sedang berada di backstage sambil membereskan perlengkapan mereka.

"jae!"

yang di panggil namanya menoleh. itu chanyeol, memanggil jae.

chanyeol memang berteman dekat dengan jae. dulu mereka satu sekolah, dan satu kelas. jadi itu yang membuat mereka dekat, bahkan sampai sekarang.

"wih, ada apa nih?" ujar jae, sambil mendekati chanyeol.

"keren loh tadi band kalian. gue aja sampe ikut loncat loncat di belakang, hahaha." chanyeol menepuk pundak jae, dan jae mengucapkan terimakasih, juga dengan member band lainnya.

"band lo juga bagus wey, mana tampil beberapa kali tuh. sampe bosen kayanya gue liat lo." timpal jae, di selingi suara tawanya.

"oh iya," jae menoleh ke belakang, ke arah semua member band nya, "ini temen-temen gue." ujarnya, memperkenalkan ke empat temannya ke chanyeol.

seolah mengerti dengan maksud jae yang mengenalkan mereka, sungjin, brian, wonpil, dan dowoon menghampiri mereka berdua.

"ini chanyeol. yang sering gue bilang itu." ucap jae, dan masing-masing member pun memberi salam perkenalan kepada chanyeol.

"nih, si dowoon ini drummer juga. sama kaya lo." jae menyentuh pundak dowoon. dan chanyeol, maupun dowoon sama-sama tersenyum.

"bisa berarti ya kalau gue main main sama lo, bang." ujar dowoon.

"wih, boleh banget woon. lo minta aja kontak gue di si jae, nanti kita nongkrong nongkrong. sama yang lainnya juga boleh nih. kayanya asik asik juga anak band sini." seru chanyeol, sedikit bersemangat.

"bang chanyeol! dicariin sama bang june!"

suara itu menarik perhatian mereka yang sedang asik berbicara, dan yang berbicara, langsung menampilkan wajah malu nya.

"ah, ini nara. ponakan gue. sini ra." seru chanyeol, menyuruh nara mendekatinya.

karena merasa tak keberatan, nara pun menuruti kata chanyeol. dia menghampirinya, bersama lima orang lainnya.

"eh, bukannya dia vokalis di band lo?" tanya jae.

chanyeol tertawa ringan, "haha, iya. gue iseng iseng aja ajak dia join band, eh tau nya ngasih pengaruh yang gede. jadi gue ambil dia buat jadi member tetep."

dulunya nara memang tak pernah berpikiran akan menjadi vokalis di suatu band. tapi ketika chanyeol mengajaknya, dan nara mencoba untuk pertama kalinya, akhirnya nara mulai tertarik sampai sekarang.

pandangan nara mengedar, meneliti satu persatu ke lima wajah lelaki yang ada di hadapannya itu. dan tatapannya, terpaku pada satu lelaki yang juga sedang menatapnya.

itu, lelaki yang tadi ia pukul pukul.

ya, nara menyadari ada dowoon disitu. sampai wajahnya memerah akibat merasakan malu, dari kejadian di siang hari tadi.

melihat tingkah nara yang sepertinya mulai menyadari kehadirannya, dowoon malah tertawa kecil, "eh, lo?" dowoon sengaja bertanya, sambil menunjuk ke arah nara.

terkejut atas kelakuan dadakan yang di tunjukan dowoon, nara mulai gelagapan. dia malu kalau sampai kejadian tadi di ketahui banyak orang.

"lo kenal sama nara?" tanya chanyeol kepada dowoon.

"ah, ta–"

"bang! itu cepetan, lo di panggil sama bang june. katanya buat, eum, apa ya tadi, tuh kan lupa. duh, pokonya harus temuin bang june." dengan cepat nara memotong ucapan dowoon, sambil menarik lengan kekar milik chanyeol.

"nih bocah berisik banget. gue duluan, ya. nanti deh, kita ngobrol ngobrol lagi, ok? gue pergi dulu."

akhirnya chanyeol dan nara pun pergi menjauh dari mereka, dan melanjutkan pekerjaannya masing masing yang tadi sempat tertunda.

saat sedang merapikan semuanya, tiba-tiba jae menepuk pundak dowoon. dowoon menoleh tanpa berbicara, hanya mengangkat alisnya seolah bertanya, "kenapa?"

"lo kenal ponakannya bang ceye tadi?" tanya jae.

dowoon menggeleng, "ga kenal gue."

"lah terus, kenapa lo tadi nanya ke dia?"

"ah, itu. tadi kita ga sengaja ketemu doang. gue tau namanya aja baru tadi. waktu bang ceye nyebutin namanya." jujur dowoon, dan jae pun mengangguk menanggapinya.

e r r o n e o u s


di perjalanan pulang, nara dan ke empat teman lainnya memang pulang menggunakan satu kendaraan yang sama. tapi tiba-tiba nara meminta diturunkan di restoran makan cepat saji, yang memang buka 24 jam. ya, karena sekarang pukul 1 pagi.

"eh, serius lo? ga takut apa?" seru jaehwan.

"aelah, kaya yang gatau gue siapa aja." jawab nara, sambil turun dari mobil.

"eh bang, ga lo cegah gitu si nara? dia ponakan lo bang, astagaaa." heboh june, sambil mukul-mukul chanyeol yang ada di kursi pengemudi.

sedangkan taehyung? dia tertidur.

"gue percaya dia. ga mungkin ada yang berani macem-macemin ponakan gue." ujar chanyeol, santai, "heh, kalau ada apa-apa hubungin gue, ya? kalau ngga, teriak aja yang kenceng, ok?" lanjut chanyeol, mewanti-wanti nara.

"siap!" seru nara, sambil mengangkat tangan kanannya, dan dia simpan di dekat alisnya.

setelah perdebatan singkat, akhirnya mereka berempat melanjutkan perjalanannya, dan nara juga melanjutkan langkahnya untuk menuruti cacing-cacingnya yang sudah menyeruak di dalam perut.

saat baru saja selangkah dia memasukan kakinya ke dalam, tiba-tiba ada sepasang manusia yang secara otomatis memberhentikan langkah nara.

"loh, nara?"


e r r o n e o u s


gimana nih puasanya hari ini? btw aku sempet guling guling liat dowoon yg rambut mullet sekarang. subhanallah sekaliiii.


–tbc

erroneous (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang