"loh, nara?"
nara memperhatikan dua pasang manusia itu yang sedang berjalan menghampirinya, tapi tiba-tiba saja dia merasakan sesak di dada nya.
"ngapain jam segini lo kesini? ah, balik manggung, ya? tadi gue nonton lo, tapi ga sempet nemuin. dahyun ada urusan, jadi gue harus nganter dia."
bukannya menjawab, nara hanya tersenyum kecil menanggapinya.
itu hanbin. mantan kekasihnya.
mereka telah berpacaran selama 3 tahun. tapi tiba-tiba, hanbin memutuskan hubungan mereka, dan berbicara dengan santai kalau dia sudah mencintai wanita lain. dan itu dia. dahyun.
"sendirian aja?" tanya dahyun, santai.
karena kesal mendengar pertanyaan dahyun, yang terkesan hanya basa-basi, –padahal nara merasakan ada nada sindirian di dalamnya, nara mulai menjelajahi pandangannya.
sementara di belakangnya, bunyi bel dari pintu terdengar, menandakan ada seseorang yang masuk.
nara melihat, dan sepertinya mengenali siapa yang masuk tadi. tanpa berpikir panjang lagi, nara langsung menggandengnya, "gue sama dia."
"wih, siapa nih?" tanya hanbin.
"dia... pacar gue."
ya, anggaplah nara gila, karena menggandeng sembarang orang, dan mengucapkan kata seperti itu kepada orang yang benar benar asing. tapi sungguh, nara sedang kehilangan akal nya sekarang.
"siapa namanya?" kini, dahyun yang bertanya.
di dalam hati nara, dia mengucapkan sumpah serapah kepada sepasang kekasih yang ada di hadapannya ini. pasalnya, nara benar-benar tak tahu siapa nama pria yang ada di sampingnya ini.
nara gelagapan, tak tahu harus berbuat apa.
"gue dowoon."
e r r o n e o u s
sekarang, dowoon dan nara sedang duduk di meja yang sama, masih di tempat yang sama. hanya keheningan yang menemani mereka berdua, dan juga beberapa makanan yang sudah mereka habiskan sebelumnya."gabakal pulang? udah kepagian ini." ucap dowoon, memecah keheningan.
mendengar suara itu, nara mendongakan kepalanya untuk melihat dowoon, "jadi nama lo dowoon? dan lo juga drummer band?" bukannya menjawab pertanyaan dowoon sebelumnya, nara malah mengajukan lagi pertanyaan ringan.
dowoon mengangguk, "emang lo ga liat gue waktu di stage?"
"ngga tuh."
mendengar jawaban itu, membuat dowoon mendengus. dan suasana pun kembali hening.
dowoon mulai berpikir, mencari topik yang pas untuk dibicarakan dengan gadis yang ada di hadapannya saat ini.
mereka memang tak banyak mengobrol di awal. setelah dowoon mengenalkan dirinya kepada hanbin dan dahyun, mereka berdua langsung pergi meninggalkan nara dan dowoon. dan selanjutnya, nara, juga dowoon, sama sama memesan makanan, lalu makan bersama. dan itu semua, hanya di selingi dengan percakapan kecil.
"cowo sama cewe yang tadi, itu siapa?"
ide itu yang dowoon dapatkan, karena menurutnya, itu juga menarik untuk di bahas.
nara yang sebelumnya sedang memainkan ponsel miliknya, tiba-tiba menoleh ke arah dowoon. sorot matanya kembali sendu, dan terlihat juga dia menyimpan amarah di dalamnya.
"gue ga yakin gue bisa cerita tentang ini ke lo. apalagi, kita baru kenal." tutur nara.
"seenggaknya gue harus tau sedikit, karena lo tiba-tiba bilang kalau gue itu pacar lo." seru dowoon, membuat nara mengalihkan pandangannya karena malu.
harus berapa kali nara membuat malu dirinya sendiri di hadapan dowoon. setelah sebelumnya dia memukul dowoon tanpa ampun, dan sekarang dia berkata pada hanbin dan dahyun, bahwa dowoon adalah kekasihnya.
nara menghembuskan nafasnya berat, "dia hanbin. mantan gue. dan cewe di sampingnya itu pacar barunya, namanya dahyun."
"terus?" dowoon meminta penjelasan yang lebih.
mata nara mendelik, tapi tetap saja dia melanjutkan ceritanya, "gue udah pacaran sama dia 3 taun, dan kita putus beberapa minggu yang lalu."
dowoon membulatkan matanya, "beberapa minggu yang lalu? masih anget, tapi dia udah punya cewe lagi?"
"bahkan setelah 2 hari kita putus, mereka udah jadian." nara memperjelas.
"wah, gila tuh orang." umpat dowoon, sambil terus serius memerhatikan nara.
"cewenya, dahyun. dia itu temen kampus nya hanbin. dan karena gue sama hanbin beda kampus, gue gak bisa jaga dia. ya akhirnya, dia lepas dari gue, tanpa sepengetahuan gue."
nara memberi jeda di perkataannya, dan terlihat dowoon masih asik mendengarkannya,
"dia dengan santainya minta putus, karena alasannya ya itu, dia udah suka sama cewe lain." lanjut nara.
"dia ngomong langsung ke lo?" tanya dowoon, dan nara hanya mengangguk.
"nih ya, kalau gue boleh ngomentarin, ya emang sih, si hanbin itu emang ganteng kalau gue liat-liat. tapi, tingkahnya ga pantes aja." seru dowoon, seperti komentator yang ada di liga sepakbola.
"tapi, dia baik. malah gue rasa, dia itu cowo terbaik yang pernah gue temuin setelah ayah dan adik gue." nara mencoba membela hanbin, tapi mendapatkan decihan dari dowoon.
"nih, dengerin ya. masih banyak cowo lain di dunia ini. dan gue yakin, banyak juga cowo yang lebih baik dari si hanbin itu. dah lah, balik aja kita." ucap dowoon, lalu dia berdiri dari duduknya.
"kok malah lo yang emosi heh."
e r r o n e o u s
kim hanbin dan kim dahyun, as
hanbin dan dahyun
–tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
erroneous (✓)
Fanfiction"gue yakin. seterusnya setiap gue ketemu dia, pasti bakal sial." -ft. yoon dowoon note: walaupun cerita ini sudah tamat, tapi tolong tetap tekan bintangnya saat sudah selesai membaca ya. terimakasih banyak <3 ©matchapisces , 2O2O