"nara nara nara!"
merasa namanya terpanggil, nara menghentikan langkahnya dan menoleh ke belakang. nara melihat rose, teman wanita satu-satunya yang dia miliki.
nara dan rose sudah berteman sejak mereka masih sma. dan tentu saja, rose tau semua masalah yang pernah nara alami.
"apa sih?" ketus nara, saat rose sudah ada di sampingnya.
"itu, katanya sekarang, bakal ada anak baru." jawab rose, diselingi hembusan nafas yang di akibatkan karena dia berlari tadi.
"oh ya? terus gue harus gimana?"
respon dari nara sukses membuat rose berdecak, "dia tuh cowo, dan se fakultas sama gue, gila!"
melihat rose yang heboh sendiri, nara hanya melanjutkan langkahnya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
ah, fyi; nara dan rose itu beda fakultas. nara fakultas psikologi, sedangkan rose hukum.
"eh eh ra, kok ninggalin gue sih!"
e r r o n e o u s
pulang kuliah, adalah waktunya dowoon pergi ke studio, tempat teman satu band nya berkumpul. dan memang seperti biasa, studio sudah penuh oleh ke empat orang yang lainnya.
"baru balik? tumben sore. bukannya lo dapet kelas pagi tadi?" tanya brian berturut-turut, sambil memetik senar gitar nya.
"tadi ada kelas tambahan, plus, quiz juga. jadi ya, gini." jawab dowoon, dengan wajah yang tak berdaya nya.
"makannya belajar lo bocah! biar pas ada quiz kaga keluar belakangan mulu."
"cih, kaya yang dulu lo belajar aja, bang." decih dowoon, menjawab celaan jae.
"heh btw, kemarin lo beneran jadi ke mcd?" tanya sungjin, tiba-tiba.
dowoon mengangguk, tanpa menoleh ke arah sungjin. karena dia langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan drum.
"yaudah sih, nanya itu doang gue mah." acuh sungjin, lalu kembali menghadapkan dirinya ke arah komputer.
"apaan sih lo bang," wonpil mencerca kelakuan temannya itu, yang sudah dia anggap sebagai kakaknya sendiri.
"eh, kita dapet tawaran manggung lagi nih." seru sungjin, yang berhasil membuat mereka semua menegakkan badannya masing-masing.
"dimana nih sekarang?" tanya brian, semangat.
"masih ngisi acara kampus sih, di ajak sama bang ceye." jelas sungjin, menambahkan informasi.
mendengar nama yang tadi sungjin sebut, membuat dowoon membulatkan matanya. seolah teringat dengan suatu hal, dan langsung berlari mendekati jae.
"bang, lo punya kontaknya bang ceye kan? minta kek gue." ucapnya, membuat jae mengerutkan keningnya.
"nih bocah kenapa sih." ucap sungjin, yang lagi-lagi mengomentari dowoon.
"sibuk mulu lo bang," dowoon mendelikan matanya ke sungjin, dan kembali menatap jae, "mana bang? minta lah kontaknya."
tanpa bicara, jae hanya mengambil ponselnya, dan mengetuk-ngetukan jarinya di ponsel tersebut. lalu setelahnya, ponsel dowoon berbunyi, pertanda ada pesan masuk.
"yes! makasih bang!" seru dowoon, lalu kembali ke drum nya, karena ponselnya tadi dia simpan di atas drum.
"seneng banget kayanya dapet kontak bang ceye. mau ngeceng dia?" celetuk brian, yang dihadiahi suara tawa tertahan dari yang lainnya, –kecuali dowoon.
"dowoon, gue tau lo tuh udah lama banget ga bucin bucin an lagi. tapi tolong lah, masa mau sama cowo lagi, woon." sungjin mengeluhkan suaranya.
"HEBOH MULU LO SEMUA KALAU LIAT GUE SENENG!"
e r r o n e o u s
"BANG CEYE MANA BANG CEYE!""eh buset. kirain ibu kost yang mau nagih gue duit kosan." kaget june, sambil memegang dadanya.
"BANG CEYE MANA SIH? KALAU LAGI KAGA DI CARIIN AJA DIA SUKA NGE GUJRUG DI DEPAN MATA. GILIRAN DI CARIIN MALAH NGILANG." teriak nara, di studio musik milik band nya.
"heh, mending duduk dulu. bagus tuh kalau masuk ke ruangan, bilangnya ‘Assalamualaikum’, bukan malah tereak tereak kaya orang ga punya akhlak lo." taehyung menepuk bagian sofa di sebelahnya yang kosong, menyuruh nara untuk duduk.
"emang ga punya akhlak tuh bocil." celetuk jaehwan, sambil menekan nekan keyboard nya, dan sukses mendapatkan pelototan dari nara.
"ini bang ceye kemana sih, gue cariin di rumahnya tadi kaga ada." nara masih mengeluh tentang menghilangnya chanyeol.
"tadi tuh, dia kesini sore. jam 4 atau 5 gitu, gue lupa. tapi abis maghrib dia cabut. gatau dah kemana." jawab june.
"emang kenapa sih? heboh banget lo." jaehwan melirik nara, tapi nara malah sibuk melihat ke arah ponselnya.
"tau nih. emang kenapa? tumbenan amat nyariin dia." taehyung menyetujui ucapan jaehwan.
"ah! ga bakalan ngerti kalian!"
"heh! kita semua tuh lebih tua ya dari pada lo. pake bilang ga bakal ngerti lagi." tukas jaehwan.
"pokonya kalian ga bakal ngerti. dah lah emosi gue."
akhirnya, nara berdiri dan melangkahkan kakinya keluar dari studio, sambil menghentakkan kedua kakinya, dan memajukan bibirnya.
"emang beneran masih bocah tuh anak." gumam taehyung.
e r r o n e o u s
park chaeyoung, as rose
–tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
erroneous (✓)
Fanfiction"gue yakin. seterusnya setiap gue ketemu dia, pasti bakal sial." -ft. yoon dowoon note: walaupun cerita ini sudah tamat, tapi tolong tetap tekan bintangnya saat sudah selesai membaca ya. terimakasih banyak <3 ©matchapisces , 2O2O