Jantung yang berdetak lebih cepat, nafas memburu, keringat membasahi telapak tangannya. Ia gugup, sangat gugup. Menatap pintu berwarna silver dihadapannya ini dengan ragu.
“Tenang, Eunbi. Tenang..” ucapnya pada diri sendiri yang guna untuk menetralkan detak jantungnya.
Tangan gemetarnya terangkat, menekan tombol bel yang ada di samping pintu.
1 detik...
3 detik...
5 detik...
Terdengar suara kunci terlepas. Perlahan pintu terbuka, menampilkan sosok lelaki tinggi berbalut pakaian kantor yang sudah tak rapi. Celana hitam, kemeja hitam tanap dasi.
“Kau terlambat 5 menit” ucapnya datar terkesan sangat dingin dan keras. Eunbi menundukan kepalanya.
“Kau mendengarku?” ucapnya sekali lagi. Tubuh Eunbi bergetar. Sial, kenapa auranya menyeramkan?!
“Yーya. Aku meminta maaf telah datang terlambat” sahut Eunbi gemetar dan masih menatap sepatunya.
“Kau bicara pada sepatumu?” Mendengar itu, Eunbi menggelengkan kepalanya pelan. “Lalu?”
“Aku bーbicara padamu” tutur Eunbi pelan. Ia meremat jari-jari tangannya. Berharap gugupnya cepat hilang.
“Kalau begitu tatap aku, bukan sepatumu” titahnya tegas dan dingin. Auranya begitu dominan, otoriter dan tidak bisa di bantah. Seolah terhipnotis, Eunbi pun mengangkat wajahnya dan menatap lelaki dihadapannya ini.
Tubuhnya menegang, nafasnya kembali memburu, degup jantungnya bertambah dua kali lipat.
“Suka dengan apa yang kau lihat, huh?” katanya seraya terkekeh diakhir kalimat. Mendengar itu Eunbi mengerjapkan matanya guna untuk menyadarkan dirinya.
Oh, ia kira lelaki itu jelek, gendut, berjanggut dan berkumis. Tapi, ini jauh dari khayalannya! Lelaki dihadapannya ini sangat tampan. Bahkan sangat sangat sangat tampan!
Rahang tegas, hidung mancung, mata coklat, bibir ranum nan penuh. Kulit putih pucat namun menggoda, tulang selangka yang menonjol menambah kesan sexy dan jantan. Sial, rasanya Eunbi sudah jatuh cinta pada pandangan pertama!
“Masuk..” titahnya mutlak. Terdengar sangat tegas dan dingin. Eunbi pun melangkah masuk ke dalam Apartement tersebut.
Eunbi terperangah saat melihat interior yang sangat elegan dan gentle. Ia mencium parfum maskulin yang sangat kentara dan membuatnya mabuk kepayang.
“Silahkan duduk”
Eunbi mengangguk, lalu mendudukkan bokongnya pada sofa yang berwarna abu-abu tersebut. Gadis manis ini kembali memainkan jarinya saat merasakan Lelaki dihadapannya ini tengah menatapnya intens.
“Namaku Jung Jaehyun. Namamu Seo Eunbin?” katanya membuat Eunbi menggeleng kepala. “Shin. Shin Eunbi” sahutnya lembut yang membuat Jaehyun tersenyum.
“Oh, maaf. Shin Eunbi.. Umurmu?”
“Umurku 21 tahun.” jawabnya yang membuat lelaki Jung ini mengangguk paham.
“Kau bersekolah di Universitas Gimpo. Semester 2, jurusan Management Bisnis..” Tutur Jaehyun yang membuat Eunbi terkejut. “Bーbagaimana kau tahu?” tanya gadis manis ini tak percaya.
Jaehyun terkekeh pelan. “Tentu saja aku mencari informasi tentang orang yang akan menjadi partner ku” ucap Jaehyun, Eunbi pun mengangguk paham.
“Okay, Eunbi-ssi. Apa yang membuatmu tertarik dengan tawaranku?” tanya Jaehyun yang membuat Eunbi kembali gugup. Sial, aura Jung Jaehyun terlalu mematikan!
KAMU SEDANG MEMBACA
sugar ft; jaehyun ✓
Fanfictionwalau udah end tapi jangan lupa tetep voment yaa ! ‧₊˚ ┊͙[semi mature;straight] ˎˊ-𓆝𓆟𓆜 ❝Bagaimana jika seorang gadis cantik nan polos merelakan tubuhnya demi sejumlah uang?❞