[xii] s u g a r

29.8K 2.1K 628
                                    

Ruang dapur menjadi saksi dimana Eunbi menangis dengan histeris dan Jaehyun menolak untuk bertanggung jawab. Waktu bagai terhenti, hening, sepi, dan gelap.

Jaehyun terlihat samanya dengan Eunbi, mata serta tangannya bergetar. Dengan perlahan ia berdiri; menunduk menatap Eunbi yang sudah berhenti menangis.

Jujur, amat sangat jujur bahwa Jaehyun sangat sangat mencintai Eunbi melebihi apapun. Namun, rasanya terlalu cepat untuk menjadi Ayah di umur yang begitu muda. Ditambah ia takut bahwa Eunbi tidak akan di terima menjadi bagian dari keluarganya dimana yang menjunjung tinggi sistem pernikahan antar pebisnis.

“Boleh aku bertanya sesuatu?” tanya Jaehyun pelan, malah terdengar seperti bisikan.

Gadis cantik itu mendongak, seolah mengizinkan Jaehyun untuk melakukan hal tersebut.

Lelaki tampan tersebut menatap lekat tepat di mata Eunbi hingga gadis cantik tersebut kembali merasakan adanya seperti remasan karena terlalu sesak.

“Apaㅡ Apa kau yakin hanya melakukan bersamaku?” tanya Jaehyun yang benar- benar membuat hati Eunbi remuk seketika.

Gadis manis bernama Eunbi ini tidak menjawab. Otak serta hatinya tengah memproses apa yang Jaehyun katanya tadi.

Lalu kekehan kecil keluar dari mulutnya. Bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman miring yang membuat siapapun yang melihat ini akan merasakan kekecewaan yang sama seperti apa yang Eunbi rasakan.

“Jadi, sebentarㅡ”

Eunbi kembali tertawa, namun kali ini sedikit kencang tanpa berniat untuk melanjutkan kata-katanya. Sedangkan Jaehyun hanya menatap Eunbi dan menunggunya untuk melontarkan kalimat selanjutnya.

“Jadi maksudmu aku melakukannya dengan orang lain?” tanya Eunbi sebelum akhirnya ia menutup wajahnya dengan kedua tangan.

“KAU GILA, JAEHYUN!!”

Gadis itu berteriak seraya membantingkan gelas dan piring yang tersusun rapi di atas meja makan. Jaehyun terkejut dengan perlakuan tersebut. Dengan cepat dan tanpa menghiraukan pecahan kaca di lantai, Jaehyun beranjak mendekati Eunbi dan memeluknya dengan erat.

Air matanya turut menurun karena sangat merasa bersalah atas apa yang ia lontarkan. Setelah penolakan yang ia berikan, kali ini ia menorehkan lagi rasa sakit dengan tuduhan yang sebenarnya Jaehyun sudah tahu apa jawabannya. Tentu saja tidak, Jaehyun tahu kekasihnya bukan type wanita murahan. Namun, rasa kalut serta rasa tidak percaya membuatnya buta.

“Maafkan aku, Eunbi.. Maafkan aku..” Rintihnya sembari menangis membuat bahunya naik turun.

Gadis cantik itu memeluk Jaehyun dengan erat, meremat baju kemeja Jaehyun tanpa ampun untuk melampiaskan rasa sesak di dada yang masih begitu besar.

“Aku akan memberitahu Ayahku terlebih dahulu. Aku berjanji akan bertanggung jawab. Jikalau memang keluargaku tidak mengizinkan, aku akan tetap bertekad untuk menikahimu” janji Jaehyun sebelum ia mengecup dalam kening dan kepala Eunbi dengan penuh rasa sayang.

Isak tangis Eunbi sudah mereda. Pandangannya jatuh pada mata Jaehyun yang memerah akibat menangis. Tangannya terulur untuk mengusap pipi lelaki tersebut yang didapati adanya jejak air mata.

“Kau berjanji?” katanya bergetar. Lelaki tampan itu tersenyum; menggenggam tangan Eunbi dengan sangat erat seolah tak ingin kehilangan.

“Aku berjanji.”




-----





Suara beradunya spatula serta penggorengan membuat suasana tidak terlalu hening.

sugar ft; jaehyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang