Semilir angin menghempas rambut berwarna cokelat milik gadis cantik yang tengah menundukkan kepalanya. Menggigit bibir bawah serta meremat rok yang dia pakai ketika mendengat cibiran orang-orang di sekitarnya.
Sebelumnya Eunbi hanya berniat membeli makanan di toserba terdekat. Namun, beberapa pasang mata meniliknya begitu intens dan terlihat tidak suka dengan keberadaannya disini.
Bisik-bisik kecil dapat ia dengar. Seperti “Dia selalu bawa lelaki itu ke rumahnya? Aku tak menyangka. Seberani itu ia meminta tanggung jawab pada yang bukan pelakunya?”, dan masih banyak lagi.
Ingin rasanya Eunbi mengutarakan apa yang sebenarnya terjadi. Bukan ia yang meminta pertanggung jawaban, namun Doyoung sendiri yang ingin bertanggung jawab.
Tapi apalah daya, karena hal itu akan sia-sia. Mereka akan tetap mengolok-olok Eunbi.
Sebelah tangannya menggenggam plastik toserba berwarna putih, ia membeli onigiri, sosis, ramen, dan makanan instan lainnya. Karena jujur saja, uang yang diberikan Jaehyun perlahan menipis karena ia harus membayar sewa apartemennya.
Akhir-akhir ini juga Doyoung jarang menemuinya karena memang sedang sibuk kuliah dan mengurus sesuatu. Jadi ia tidak mengetahui bahwa beberapa hari kebelakang Eunbi banyak memakan makanan instan yang tentu saja tidak baik bagi kandungannya. Namun apa boleh buat, uang nya tidak cukup untuk membeli makanan yang lebih layak.
Eunbi mendudukkan dirinya di bangku taman dekat apartemen. Ia sedikit merasakan sakit di betisnya karena berjalan cukup jauh. Tapi, lagi dan lagi ia mendapat bisikan tak mengenakan dari sekitarnya. Berniat untuk menghiraukan, namun tetap saja rasanya tak nyaman dan menusuk hati.
Ia berusaha agar tidak menangis sekarang. Akan lebih memalukan jika ia menangis di hadapan mereka semua.
“Eunbi?”
Gadis cantik itu mengalihkan atensinya pada seseorang yang baru saja memanggilnya. Ia cukup terkejut ketika melihat Taeyong yang tengah berdiri di balut pakaian kantor yang sedikit berantakan.
“Oh akhirnya aku menemukanmu” ucap Taeyong yang merasa bersyukur telah bertemu Eunbi disini.
Sedangkan Eunbi menatap Taeyong kebingungan dan sedikit penasaran apa yang membuat lelaki tampan itu mencari dirinya?
“Ada apa, Taeyong-ssi?” tanya Eunbi dengan suara parau nya. Menahan tangis memang sangat sulit.
Taeyong sempat terdiam beberapa saat kala mendengar suara Eunbi yang terdengar serak. Eunbi pasti tengah menahan tangisnya.
“Emm.. Bagaimana kabarmu?” tanya Taeyong tanpa berniat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Eunbi. Gadis cantik itu menghela nafasnya dan tersenyum tipis.
“Seperti yang kau lihat. Aku cukup baik” sahutnya dengan mengedarkan pandangannya; enggan menatap Taeyong.
Taeyong masih menatap Eunbi dengan tatapan yang sulit di jelaskan. “Mau pergi ke cafe terdekat? Ada yang ingin aku sampaikan” ujarnya, Eunbi masih belum tertarik untuk menatap lelaki Lee tersebut.
“Soal apa?” tanya nya, “aku harap ini soal Jaehyun..” lanjutnya dalam hati.
Eunbi terkesan tidak membutuhkan Jaehyun karena ia masih memiliki Doyoung. Namun nyatanya, demi Tuhan ia sangat membutuhkan Jaehyun. Dirinya, anaknya, sangat membutuhkan Jaehyun.
“Seperti yang kau harapkan,” Taeyong memotong ucapannya. Hal ini membuat Eunbi mengalihkan pandangannya pada Taeyong. Jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
sugar ft; jaehyun ✓
Fiksi Penggemarwalau udah end tapi jangan lupa tetep voment yaa ! ‧₊˚ ┊͙[semi mature;straight] ˎˊ-𓆝𓆟𓆜 ❝Bagaimana jika seorang gadis cantik nan polos merelakan tubuhnya demi sejumlah uang?❞