Haloooo guyss, maaf ya kalo makin lama makin gajelas ceritanya. Semoga ga bosen... jangan lupa vote dan komen biar update terus, dan cepat selesai hehe..
HAPPY READING...
Mengikhlaskannya memang sulit, tapi itu harus.
Beberapa bulan kemudian..
"Gak nyangka ya udah kelas 12 aja" kata Aleyya.
Sarah? Ya, gadis itu tetap pecicilan jika di depan sahabat-sahabat dan keluarganya saja. Kalau di depan orang lain terlebih laki-laki, dia hanya diam dan bersifat dingin.
"Sarah, entar ke rumah gue ya." ajak Rinjani.
"Iya Sar, udah lama juga lo gak ikut main sama kita bertiga." timpal Aleyya. Siska mengangguk setuju.
"Iya zzhheyengggg, nanti kita kerumah Jani okeyy!" kata Sarah sambil menunjukan jempolnya.
"Serius? Alhamdullilah ya Allah, akhirnya sahabat aku ni bisa seperti ini lagi!!!" ucap Siska penuh drama.
"Berbulan-bulan lo dingin banget sama cowok, sama temen-temen juga. Gada niatan buat cari yang baru gitu?" tanya Siska antusias sambil menggoda Sarah.
"Gajelas lo gajelas, dasar jelek" jawab Sarah ketus.
---
Tring Tring Tring
"Akhirnya pulang juga, nanti beli es cappucino cincau dulu ya, Jan. Yang di depan SD itu lho" kata Aleyya, lalu Rinjani hanya mengangguk.
"Tapi taro tas dulu ya, gue gak bawa kendaraan soalnya" kata Sarah.
"Gue juga gak bawa" kata Aleyya
"Gue juga anjir wkwkwk, anjir lah. Napa kompok gini ya Tuhan." timpal Siska sambil ketawa, receh.
"HAHAHA, yaudah kita naek angkot aja ya? biar motor gue diambil sama supir gue." kata Rinjani.
Hanya Rinjani yang membawa kendaraan, tapi karena ia baik hati, tidak sombong, dan peduli terhadap teman-temannya, akhirnya ia pun mengalah dan ikut naik angkot bersama yang lain.
---
Setelah mampir dari tukang cappucino cincau, akhirnya mereka berempat langsung berjalan menuju rumah Rinjani.
"Jani, es gue enak banget dahh! Mau beli lagi rasanya." kata Aleyya dengan antusias.
"Emang punya lo doang apa! Punya gue juga!" ketus Rinjani.
"Eh jangan salah, punya gue jug.. AWW BANGSAT, SAKITT!!!!." pekik Sarah karena kepalanya seperti disambit sebuah kaleng bekas minuman.
Sarah langsung mengedarkan pandangannya, dan yang dia lihat hanya segerombolan anak SMA yang sedang melihat ke arah Sarah dan sahabat-sahabatnya.
"Duh, mampus dah lu pada. Auto kena semprot sama Sarah nih!!!" kata Aleyya teriak kepada segerombolan anak SMA itu.
tanpa BABIBU sarah mengambil kaleng itu dan membantingnya di depan segerombolan tadi.
"BUANG SAMPAH TUH JANGAN SEMBARANGAN!! LAGIAN JUGA KALO SEMBARANGAN GA MUNGKIN SAMPE KENA PALA ORANG. PASTI KALIAN SENGAJA KAN!!!" teriak Sarah dengan emosi yang menggebu-gebu.
"Bukan gue" kata salah satu dari mereka.
"Bukan gue juga"
"Bukan gue, sumpah"
"Apa?! Lo juga mau bilang bukan gue? Terus siapa yang ngelempar kalo bukan lo semua, hah?!" kata Sarah pada salah satu cowok dengan sedikit membentak.
"Kalo emang gue, kenapa?" kata salah satu cowok, dengan muka datar dan suara dingin.
Dan semua yang ada di sana melongo tidak percaya, dengan entengnya dia jujur di depan orang yang sedang marah. Manusia aneh.
Dan tanpa meminta atau apapun, cowok itu mengambil es yang sedang dipegang Sarah lalu meminumnya. Sarah dan yang lain lagi-lagi membulatkan matanya, karena tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"LO TUH YA, UDAH NGELEMPAR KALENG MINUMAN. GA MINTA MAAF LAGI, TERUS LO MINUM MINUMAN GUE SEENAKNYA, GAK MINTA, GAK PERMISI. EMANG DASAR LO YA, GAK ADA OTAKNYA" bentak Sarah kesal sambil menunjuk wajah laki-laki tersebut.
"Emang gada otak, adanya hati" jawab laki-laki itu dengan nada santainya.
Semua yang mendengar apa yang dikatakan laki-laki itu hanya bisa menggelengkan kepala saja, sudah tidak habis pikir lagi dengan orang tersebut.
"Kenalin gue...
Eaaaa kepo sama kelanjutannya ya? Menurut kalian siapa tuh namanya hihi, jangan lupa di vote dan komen yaa hihi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TBC..
#janganlupavote
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy is my enemy
Teen Fictioncerita remaja yang dimana selalu labil soal cinta, ketika dia yang kita cintai hanya menjadi musuh dalam bicara. saat semua sudah membaik, kita kembali terpisah karna jarak. dan ada seseorang datang dan berkata "mulai sekarang lo jadi...." sebelum...