HAPPY READING...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.---
Kita sama-sama ditinggal sama orang yang kita sayang Sar. Batin Kenan.
Sekarang Kenan berada di depan kamar Sarah, ingin masuk tapi ragu. Kenan terkejut karena Rafi keluar dari kamarnya, tetapi Kenan mengembalikan ekspresi terkejutnya itu ke ekspresinya yang datar.
"Lo siapa dah? Mau ngapain ke kamar kak Sarah?" tanya Rafi
"Kenan. Sama Bunda disuruh bangunin, lo aja deh yang bangunin Sarah gue gak enak" kata Kenan
"Gamau! Lo aja sono. Tinggal masuk doang itu lo udah didepan pintu" kata Rafi sambil berjalan menuruni tangga.
"Bunda dimana bang?" tanya Rafi lagi.
"Ke supermarket sama Bi Sri" jawab Kenan, lalu Rafi hanya mengangguk
---
"Kenan mana Kan? Kok dia belum pulang?" tanya wanita paruh baya bernama Laras yang tak lain, bahwa dia adalah bunda dari Kenan dan juga Kanin.
"Gatau Bun, bentar lagi juga palingan pulang" jawab Kanin.
"Yaudah, kamu anterin Bunbun ke minimarket depan ya" kata Laras.
"Iya Bun"
---
Di dalam kamar, Sarah sudah rapih mengenakan hoodie dan celana levis putih panjang, Sarah sedang mengumpati Kenan dalam hatinya. Sarah sebal pada Kenan karena Kenan membangunkan Sarah dengan cara mengancam. Bibir Sarah terus saja berkomat kamit dan Kenan hanya tersenyum tipis melihat kelakuan Sarah.
"Yuk" ajak Kenan sambil menarik tangan Sarah
Sarah yang sudah berdiri lalu dia duduk kembali diatas kasurnya."Mau kemana sih? Gue masih ngantuk Kenan!" rengek Sarah.
"KUA" kata Kenan dengan muka datanya.
Melihat muka datar Kenan, ingin sekali rasanya Sarah menabok muka itu. "Apaan si gajelas lo, gila!" ketus Sarah lalu membuang pandangannya ke sembarang arah.
"Ciiee pipinya merah" ledek Kenan, lagi-lagi Sarah mengumpatinya dengan bibir yang terus berkomat-kamit.
Selain menabok ingin rasanya Sarah mehempaskan manusia didepannya ini. "Udah ayok, buruan!" kata Sarah sambil menarik tangan Kenan.
"Mau banget jalan sama gue ya? Sampe narik-narik tangan gue segala." kata Kenan dengan senyum menggoda dan menaik turun kan alisnya.
Sarah melihat senyum Kenan manjadi salting sendiri. "Ish gajelas lo, sono deh ah!" kata Sarah melepas tangan Kenan dan mendorongnya.
Kenan terkekeh dan langsung menarik tangan Sarah keluar rumah.
---
"Assalamualaikum" salam Kenan saat masuk ke dalam rumah, rumahnya.
Kenan merasa bahwa Sarah tidak mengikutinya dan saat Kenan melihat ke belakang, benar saja bahwa ternyata Sarah tidak mengikutinya, Sarah masih ada di depan pintu. Kenan pun kembali ke depan pintu dan ia melihat Sarah hanya diam dan menunduk.
"Ayok masuk, ngapain diluar?" tanya Kenan sambil menarik tangan Sarah.
Saarah cemberut dengan wajah cemasnya. "Gamau ah Ken, gue tuh malu." ucap Sarah sambil mencoba menarik kembali tangannya, tetapi Kenan tidak melepaskan tangannya dari tangan Sarah. Sarah pasrah, akhirnya ia masuk ke dalam rumah itu dengan tangannya yang masih ditarik oleh Kenan.
Kanin yang sedang di ruang keluarga pun mendengar suara gaduh dari arah pintu, lantas ia menengok dan melihat Kenan menarik tangan Sarah. "Eh lo ngapain tarik-tarik pacar gue!" bentak Kanin, Kenan menatap Kanin dengan tatapan membunuh.
"Ehh ada apa sii, kok rame banget?" tanya Laras yang baru keluar dari dapur.
"Ini bun, si Kenan ngebawa pacar Kanin ke sini, terus maen tarik-tarik aja lagi tuh tangannya, kasian kan pasti kesakitan" adu Kanin pada Bundanya.
"Halu!" ketus Kenan, dan sarah menahan senyumnya mendengar Kenan mengatai kembarannya.
"Udah-udah, apa sih kalian berdua ini. Kanin kamu lanjut nonton TVnya, Kenan kamu pergi ke kamar mandi dan ganti baju kamu. Dan kamu gadis cantik, ikut Bunbun ke dapur okei?" perintah Laras sambil mencolek dagu Sarah. Sarah tersenyum dan mengangguk senang.
TBC...
--
-
-
-
#janganlupavote
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy is my enemy
Teen Fictioncerita remaja yang dimana selalu labil soal cinta, ketika dia yang kita cintai hanya menjadi musuh dalam bicara. saat semua sudah membaik, kita kembali terpisah karna jarak. dan ada seseorang datang dan berkata "mulai sekarang lo jadi...." sebelum...