The Story of Bachelor's and Taoist Fairy [Completed]

Ch. 3 - Pendaftaran

Merindukanmu dan mencintaimu dari kejauhan..
Meski kau tak merindukanku, aku akan selalu merindukanmu setiap detik dalam hidupku..
Walau kau selalu berusaha untuk melupakanku, tapi aku akan tetap mengingatmu sepanjang hidupku.
Mendoakanmu agar kau selalu bahagia..
Biarkan waktu yang membuatku lelah dengan sendirinya karena merindukanmu..

*****

676 M - Ibukota Seorabol, Silla

Matahari terbit dengan cerah dari ufuk timur, burung-burung saling bersahutan memberikan keceriaan pada ibukota Seorabol.
Pagi itu suasana kota sangat ramai, pedagang-pedagang saling menawarkan dagangannya, dan para prajurit bersiap untuk latihan.
Anak-anak kecil berlarian dengan riang gembira membuat suasana kota saat itu menjadi ceria..

Nampak seorang lelaki tinggi dan tampan yang sedang memandangi papan pengumuman kerajaan sambil memainkan kipas di tangannya.
"Taehyung ssi, kemarilah. Ada pengumuman yang sepertinya akan membuatmu gembira" ucap lelaki tampan itu.

"Ada pengumuman apa Eun Woo Ssi?" Taehyung menyahut sembari mendekat untuk ikut melihat pengumuman yang dimaksud oleh temannya itu.
"Perekrutan Hwarang, bukankah kau ingin menjadi pendekar yang kuat? Aku akan mendukungmu dengan sepenuh hati" ucap Eun Woo bersemangat.
"Apa kau tidak akan ikut?" tanya Taehyung.
"Yaa, aku ingin mengikuti ujian kasim. Kau kan tau aku bercita-cita untuk menjadi kepala kasim" jawab Eun Woo bangga.
"Wajah sepertimu itu tidak cocok menjadi kasim. Lebih baik kau ikut denganku untuk masuk ke perkumpulan Hwarang ini. Kalau tidak ada kau tidak akan seru." Taehyung menimpali.
"Aku hanya ingin memiliki hidup yang damai kawanku, dikelilingi oleh wanita cantik di istana" seru Eun Woo sambil mengedipkan mata.
"Ckckck" Taehyung hanya berdecak heran melihat kenarsisan temannya itu.

"Lihat saja nanti, aku akan mendaftarkan Eun Woo diam-diam" batin Taehyung.

***

Di sebuah padepokan, terlihat seorang gadis sedang mendorong gerobak dengan Janggo yang bertumpuk-tumpuk diatasnya.
"Eunbi aah, tolong kau masukkan Janggo-Janggo itu di gudang penyimpanan" Seru seorang lelaki paruh baya.
"Ne Abeoji" seru Eunbi riang..
Iya mulai menata Janggo-Janggo itu ke dalam gudang penyimpanan dengan rapi.
"Yak sudah selesai" sahutnya gembira.

"Abeoji, aku sudah selesai mengaturnya dengan rapi. Aku akan menaruh gerobak ini di samping kandang kuda disana" ucap Eunbi kepada ayahnya.
"Eoh, pergilah" jawab Ayah Eunbi..