Selamat membaca mohon krisarnya terimakasih❤️
Sagara Rafardhan
***
Tiga tahun lalu
Murid SMA Nirwana berkumpul di lapangan sekolah. Jam istirahat bukan untuk pergi ke kantin. Melainkan bergerombol mengerubungi dua orang yang berada di tengah keramaian.
Lagi dan lagi semua murid dikejutkan dengan aksi nekat dari Ketua basket. Sang idola sekolah-Fajar Maulana laki-laki jangkung tersebut kembali melakukan aksinya. Membuat sebagian pengagumnya patah hati serentak. Bagaimana tidak laki-laki blasteran Indonesia-Jepang tersebut tengah bersimpuh di hadapan seorang gadis. Sembari membawa bunga mawar putih, teriakan langsung heboh, Fajar menggenggam tangan perempuan di hadapannya, sembari berucap dengan lembut.
"Sar gue suka sama lo, gue udah lama nyimpen perasaan ini. Dan sekarang gue mau ngungkapin semuanya."
Dengan satu tarikan nafas, Fajar berucap tenang. "Lo mau jadi pacar gue?"
Sorakan kembali terdengar, banyak siswi perempuan yang teriak tak terima. Lantaran pujaan hatinya dengan begitu berani menembak seorang siswi perempuan dan hampir disaksikan oleh semua murid Nirwana.
Fajar belum beranjak dari posisinya. Laki-laki dengan Jersey bola berwarna merah terang masih menunggu perempuan di depannya membuka suara.
Jantungnya berdegup cepat, menunggu jawaban, takut jawaban tersebut tak sesuai dengan keinginan Fajar.
Sarla Archandra Naomy, perempuan yang menjadi incaran Fajar, anak kelas XII IPA 2. Perempuan berambut ikal berwarna pirang tersebut masih berdiri, memandang Fajar dengan dahi yang berkerut.
Sarla menyentuh bahu Fajar. Menyuruh Fajar untuk berdiri. Fajar bangkit, berdiri di hadapan Sarla. Sarla tersenyum tipis.
Mengambil bunga mawar di tangan Fajar. Berjalan mendekati Fajar. Sarla memeluk Fajar. Mendekatkan bibirnya ke telinga Fajar. Seraya berucap pelan. "Sorry gue gak bisa nerima lo." Selesai mengucapkan kata tersebut. Sarla melepaskan pelukannya.
"Gue gak bisa bales perasaan lo, maaf." Sarla masih berucap pelan. Persis seperti bisikan, lalu mengembalikan bunga mawar putih kepada Fajar.
Sarla berjalan keluar dari kerumunan. Bahu Fajar langsung turun seketika menatap punggung Sarla yang semakin menjauh. Penolakan yang diucapkan oleh Sarla membuat semangat Fajar langsung hilang.
Wajahnya kusut, tak ada lagi senyuman manis disertai lesung pipi yang selalu tercetak di wajahnya. Yang ada hanya bibir tertekuk dengan pandangan mata yang kosong.
Kerumunan mulai terbelah. Sebagian siswi memilih menyingkir. Masih bertanya-tanya apa jawaban dari Sarla. Tapi melihat ekspresi Fajar sekarang. Banyak dari mereka yang beropini bahwa Sarla menolak Fajar.
Tiga tahun memendam perasaan bukanlah hal yang mudah. Tiga tahun hanya menjadi pengagum rahasia sudah Fajar lakukan. Surat juga cokelat selalu Fajar berikan untuk Sarla, bukti bahwa Fajar tak pernah main-main dengan perasaannya.
Selama ini Sarla yang menjadi semangatnya. Perempuan tersebut selalu memberikan semangat saat lomba ataupun latihan. Orang pertama yang selalu mengucapkan selamat ketika tim basketnya memenangkan lomba.
Perempuan yang selalu duduk di tribun sambil membawa handuk juga sebotol air mineral.
"Cie yang udah gak jones sayang banget Jar, gue gak kebagian nonton di depan."
Anak basket langsung berkumpul, menghampiri Fajar. Fajar tersenyum menatap teman-teman satu eskulnya.
"Muka lo kayak gak seneng gitu, baru juga jadian," ucap Wisnu sambil memukul kepala Fajar pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret
Mystère / Thriller[CERITA SEDANG DI REVISI UNTUK KEPENTINGAN PENERBITAN] "Jangan mudah percaya kepada siapapun." Tidak ada alasan spesial untuk murid biasa seperti Sagara Rafardhan melakukan penyelidikan di sekolahnya, kematian Fajar-sang ketua basket membuatnya pena...