Chapter 44

515 44 8
                                    

Tidak ada orang tua yang tidak khawatir dengan keadaan anaknya yang hilang. Biarkan aku mencari nya dan membawanya pulang dengan caraku sendiri.

-Adiba Putri Setiawan

Tak lama Zack dateng bawa makanan dan minuman untuk mereka.

"Nih kalian makan dulu" ucap Zack sambil memberikan makanan kepada mereka

"Makasih" ucap Ribka sambil nunduk

"Santai aja kali. Gak usah takut sama kita kita mah, kita orangnya santuy ko. Kalo misalnya ada yang marah lo jangan kaget ya, karena marah nya bukan sama kalian tapi sama yang lain. Mungkin bagi kalian yang baru tau kami akan menilai tindakan kami itu kasar dan yang lain tapi kalian tenang aja. Kami paling pantang yang namanya ngangkat tangan sama orang yang gak salah.

Miss cold itu selalu menanamkan pada diri kami tentang arti musuh dan teman. Teman itu harus di lindungi dan di bela, kita selaku umat manusia itu makhluk sosial. Tapi ada yang katanya temen dalam selimut. Nah itu kalo dia berani ngangkat muka sedikit aja di hadapan kita aja maka siap siap kita semua akan buang muka ke dia. Kita membela yang lemah bukan memandang dari golongannya" terang Zack

"Kalian memang serame ini?" tanya Ginting

"Kita ada 170 orang disini itu, tapi yang lain gak ada hanya ada segini" jawab Zack

"170 orang?" ulang Ribka

"Iya" jawab Zack enteng

"Lah kalo kumpul gimana?" tanya Ginting kepo

"Kalo kumpul ya kayak orang tawuran kalo gak hajatan ahahaha" jawab Zack sambil tertawa

"Zack, miss cold belum dateng juga ini. Lo tau sendiri kan dia gimana? Apa dia nyelametin Sun sendirian? Zack gue beneran takut kalo itu beneran terjadi" ungkap Lili dengan nada yang penuh khawatir

"Lo tenang ada cold gak akan bertindak gila. Dia pasti pakai kepala dingin. Dia selalu bisa menembus pertahanan lawan. Lo jangan pernah meragukannya dalam hal seperti ini. Inget waktu Mimi di culik? Itu salah satu pertahanan kita yang sulid di tembus lawan. Dia pintar dalam menyusup, menghancurkan dan melumpuhkan lawan" ungkap Zack.

Rian, Ribka dan Ginting pun menyelesaikan makan mereka. Dan tak lama kemudian suara gaduh masuk kedalam ruangan.

DUG!

"Anjir bisa santai gak sih lo kalo buka pintu!" seru Zack

"Lili bawa Ribka pergi dari sini, bawa masuk ke ruang kedap suara" ucap wanita bermasker itu dingin

"Iya" jawab Lili.

Lili dan Ribka pergi meninggalkan ruangan tersebut

"Jadi gimana? Lo dah nemuin bukti apa aja MISS COLD?" tanya Zack sambil menekan kata kata Miss Coldnya.

Gue pun hanya menggelengkan kepala.

Perempuan tersebut membuka masker nya. Rian dan Ginting hanya bisa menatap tidak percaya bahwa wanita bermasker itu seorang Adiba Putri.

"Diba!" seru Ginting dan Rian secara bersamaan.

Ginting pun menatap Diba meminta penjelasan.

Semesta (MRA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang