Chapter 34

652 49 22
                                    

Jika ada masalah ku mohon selesaikan baik baik. Jangan pergi pergian seperti ini Dib. Banyak yang sayang sama lo. Gue mohon lo pulang ya.

-Lili Syafika

Gue pun mutusin untuk pergi menjauh dari mereka semua. Gue mematikan hp gue agar semua orang gak bisa menghubungi gue.

Gue pun gak memperdulikan penampilan gue lagi. Gue langsung pergi ke suatu tempat yang gak ada orang tau sama sekali. Gue pun langsung membuka kunci pintu apartement itu

"Assalamualaikum" ucap gue.

Gue pun langsung masuk dan mengunci pintu apartement itu. Gue pun langsung bebersih dan langsung beristirahat.

Hari semakin senja gue pun hanya menatap kosong ke arah matahari tenggelam yang ada di hadapan gue.

Diba PoV Off

Author PoV On

Setelah magrib tim Indonesia makan malam di restoran hotel. Seperti biasa terjadi keributan kecil antara mereka semua.

Berbeda dengan Rian. Rian lebih memilih banyak diam hari ini. Semua teman temannya pun bingung dengan sikap Rian hari ini.

"Jom dah lagi sih game mulu daritadi sore. Bosen ngapa sih. Lo tau gak sih nanti pala lo sakit kebanyakan ngegame" nasehat Fajar.

Rian pun tidak mengindahkan perkataan Fajar. Dia pun masih sibuk dengan game nya.

Tring.....tring....tring...

Mereka semua pun langsung menoleh ke arah Ginting.

"Hp lo ya Ting" ucap Kevin

"Iya. Lorang diem gue angkat telfon disini aja" ucap Ginting

Ginting pun langsung mengernyit heran ketika melihat id caller yang menelfon dirinya.

"Lili" gumam Ginting

"Ha? Lili telfon lo tumben banget?" ucap Fajar heran.

Rian pun hanya menoleh sekilas ke arah mereka lalu memfokuskan diri lagi ke gadget nya.

Ginting pun langsung mengangkat telfon itu.

"Halo"

"....."

"Lo tarik nafas dulu terus buang. Bilang pelan pelan sama gue kenapa?"

"......"

Raut wajah Ginting pun berubah menjadi panik ketika mendapat telfon dari Lili.

Fajar pun mengkode Kevin untuk bertanya pada Ginting.

Kenapa?

Ginting pun hanya menginstruksikan mereka untuk diam dan tidak mengganggu dia pada saat telfonan.

"Loh bukannya dia tadi siang pulang ya?"

"......"

"Di tempat Mitzi pun dia juga gak ada. Apalagi sama gue lah"

"......"

"Lo tenang aja ya. Lo dah coba telfon dia?"

"......"

"Oke gue coba konsul sama Ridwan masalah ini"

"......"

"Yaudah lo jangan panik. Tenangin diri lo ya. Gue sama Koh Sinyo gak mungkin keluar malem ini soalnya besok kita tanding. Mungkin nanti Ridwan deh yang ngehandle ini semua"

Semesta (MRA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang