Chapter 33

557 52 29
                                    

Aku hanya laki laki biasa yang tak sempurna. Dia lebih baik dari dia. Jika memang dia kebahagiaan mu maka aku akan melepasmu dan mengikhlaskan mu untuk nya.

-Muhammad Rian Ardianto

Hanif pun berlutut di hadapan Diba dengan sekotak cincin di tangannya.

"Dib gue tau gue bukan laki laki hebat seperti Sam. Gue tau gue gak setajir Sam. Gue tau gue juga gak sepintar Sam. Gue hanya cowo biasa yang gak punya apa apa. Gue sayang sama lo. Gue juga cinta sama lo. Dib will you marry me?" ungkap Hanif

Diba pun menatap Hanif tak percaya.

Rian PoV On

Gue mengejar Diba yang pergi menjauh dari Anne.

Gue berhenti gak jauh dari Diba. Dia gak sadar kalo gue ngikutin dia.

Gue pun ngeliat Hanif berlutut di hadapan Diba dengan sekotak cincin yang harganya lumayan fantastis menurut gue.

Gue pun sayup sayup mendengar Hanif berbicara.

"Dib gue tau gue bukan laki laki hebat seperti Sam. Gue tau gue gak setajir Sam. Gue tau gue juga gak sepintar Sam. Gue hanya cowo biasa yang gak punya apa apa. Gue sayang sama lo. Gue juga cinta sama lo. Dib will you marry me?" ungkap Hanif

Diba pun menatap Hanif tak percaya.

Gue langsung meninggalkan mereka berdua. Gue gak mau mengganggu kebahagiaan Diba.

Menurut gue kebahagiaan Diba adalah kebahagiaan gue juga.

"Gue akan jaga jarak sama dia. Gue harus lupain Diba" batin gue

Gue pun menghampiri tim dengan wajah kusut. Gue pun langsung duduk di sebelah Kevin.

"Kenapa lo Jom? Muka lo kusut amat kek belum di setrika" tanya Ginting

"Gak papa" ucap gue santai

"Gak papa tapi muka lo asem" celetuk Kevin

"Kalo gak kenapa napa lo gak mungkin lah kek gini" ucap Fajar

"Bener tuh Jay" timpal Jojo

"Ngapa sih lu mas?" tanya Rinov

"Gue gak papa" ucap gue acuh

Tak lama gue pun melihat Diba jalan terburu buru sambil menangis.

Gue pun melihat Hanif yang langsung mengejar Diba untuk tidak pergi.

"Diba nangis?" pertanyaan itu yang ada di otak gue

"Bukannya Hanif ngelamar Diba ya" pikir gue

"Zi Diba" kode Ginting

"Ci Diba" ucap Ci Mitzi

"Dib" seru Ci Agnes

Diba pun hanya menoleh sebentar dan tersenyum setelah itu dia pun pergi dari hadapan kami semua.

Gue pun langsung fokus ke game yang ada di tangan gue tanpa memperdulikan mereka semua.

"Lah si Diba kenapa?" ucap Ci Mitzi bertanya tanya

"Gatau Cici juga, tadi pagi dia gak papa" ucap Ci Agnes

"Bener banget" timpal Ci Mitzi

"Vin tadi lo ketemu Diba kan. Nah dia kenapa?" tanya Ci Agnes

"Tadi mah lari ngos ngosan katanya mau ngejer temennya. Ya kan Jom?" ucap Kevin

"Iya kali" ucap gue acuh tanpa menengok ke arah Kevin

Semesta (MRA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang