Tak ada lagi yang lebih menenangkan bagi orang tua kecuali senyum anak ke orang tuanya ketika mereka datang. Mau secape apapun, mau semarah apapun, mau sebenci apapun itu semua akan lenyap. Ketika melihatnya tersenyum bahagia.
-Adiba Putri Setiawan
"Setelah lo nemuin Ashley silahkan pergi dari sini" ucap gue datar.
Rian pun dengan sigap merangkul gue dan menepuk pelan pundak gue.
"Gue kan...." omongan Erick terpotong dengan panggilan Ashley
"Papi!" seru Ashley dari luar sambil tersenyum manis
"Hello my little angle. How are you darl?" tanya Erick nyamperin Ashley
"Im fine dad, and you?" tanya Ashley sambil memeluk Erick dengan erat
"Im fine too" jawab Erick
"Papi ko bisa disini sama bubbi dan yang lain? Papi pasti niat nonton Sun kan. Iya kan pi?" tanya Ashley meyakinkan
"Iya dong. Masa anak cantik papi main papi gak nonton. Kapan lagi kan liat anak tanding" ucap Erick sambil memeluk Ashley
"Sun sangat kangen sama papi. Selama ini hanya temen temen atlet yang ada buat Sun. Sun selalu sedih ketika mereka tanding di Indonesia Open atau Indonesia Master di tonton sama keluarganya. Sun ingin kek gitu juga pi, bub. Sun juga ingin pas aku naik podium yang ku lihat pertama yaitu kalian. Mommy dan daddy udah tenang disana. Ayah juga udah tenang disana. Yang Sun punya itu sekarang cuma papi, oma, bubbi, sama temen temen. Alasan terbesar Sun untuk hidup, untuk semangat tanding, untuk tersenyum setiap harinya itu kalian" jelas Ashley di dalam pelukan Erick
Hati gue teriris ketika melihat interaksi Erick dan Ashley. Gue hanya bisa memejamkan mata gue untuk menahan tangis.
"Butuh pundak?" bisik Rian.
Tanpa aba aba, gue langsung memeluk Rian dan menangis di pelukannya.
"Gue salah Mas selama ini, gue salah. Hiks" ucap gue di dalam pelukan Rian
"Syut... Lo gak salah oke, lo cuma belum bisa menerima kenyataan. Lo belum bisa maafin Erick. Dib semua penyesalan ada di belakang bukan di depan. Kalau penyesalan ada di depan namanya pendaftaran. Jadi, maafin Erick ya untuk kesalahannya. Damai, kita dukung Putri bareng bareng" bisik Rian sambil mengelus pelan punggung gue.
Hiks...hiks...hiks....
Gue pun masih setia memeluk Rian sambil menangis.
"Bub" panggil Ashley
Gue pun langsung melepaskan pelukan gue, gue pun menghapus air mata gue dan langsung menoleh ke arah Ashley.
Ashley pun menghampiri gue dan langsung memeluk gue dengan erat.
"Hei, kamu kenapa?" tanya gue ke Ashley
"Aku gak papa bub. Aku cuma kangen bubbi aja" ucap Ashley sambil menangis di pelukan gue
"Syutttt.... Dah ya kan kita semua udah kumpul, ya meskipun belum lengkap. Ada om Alwan, om Hanif, Papi Erick, tante Cendol, mami, bubbi, mas Iyan, sama A Fajar" ucap gue
"Akhirnya gue dianggep juga ya Allah disini" ucap Fajar dramatis
Tak!
Satu jitakan dari Rian mendarat mulus di atas kepala Fajar. Dan membuat sang empunya meringis kesakitan.
"Shhhh sakit Jom, lo mah kasar sama pasangan sendiri" ucap Fajar
"Sorry Jay tapi gue masih suka cewe" ucap Rian santai
"Anjir lo mah, pasangan lo dilapangan gue Jom inget itu" dumel Fajar
"Ya lo mah gak ngerti sama suasana. Suasananya enak lo ancurin kesel gue" dumel Rian
"Yang punya suasana aja diem aja ko lo yang ribet" ucap Fajar gak mau kalah
"Ya karna mereka gak enak kalo negor lo Panjay" ucap Rian juga tak mau kalah
"Au ah Jom kesel gue" ucap Fajar ngambek
"Enek ambekan, inget besok kita tanding r16 jangan lebay" ucap Rian
"Salah mulu gue sama lo ini Jom" ucap Fajar dan di balas tawa oleh yang lainnya
"Hahaha kalian ini ya ngalah salah satu atuh jangan begini" ucap gue
"Temen lo gak mau ngalah sama gue Dib" dumel Rian
"Pasangan ganda lo Mas ahahaha" ucap gue
"Gue aja bingung ko betah ya gue sama dia yang kelakuannya absurd gitu" ucap Rian
"Alah Jom ntar kalo gue pulang lo nangis nyariin gue, kangen gue, rindu gue" ucap Fajar
"Enek Jay, pd banget lo su" ucap Rian kesal
Ashley pun yang penasaran karena perdebatan Rian dan Fajar menghapus air matanya dan menonton perdebatan mereka sambil tertawa
"Nah gitu dong ketawa Put. Jangan nangis mulu lo" ucap Fajar
"Akhirnya gak nangis lagi" ucap Rian lega
"Hahaha jadi kalian kek tadi supaya si Sun gak nangis?" tanya Lili
"Iya" jawab Fajar
"Sun?" tanya Rian
"Iya gue sama Erick suka manggil Putri dengan kata kata Sun, Sun yang artinya matahari" ucap Lili
"Btw lo mirip seseorang deh. Tapi siapa ya?" ucap Rian sambil menunjuk Erick
"Eh masa iya? Setau gue, gue gak pernah ketemu lo" ucap Erick
"Gue kan bilang mirip bukan pernah ketemu" ucap Rian sambil memutar bola mata malas
"Ahahah iya juga ya" ucap Erick sambil tertawa
"Anjir lo ini mirip banget sama dokter Mudra" ucap Rian
"Dokter Mudra?" tanya gue
"Iya dokter Mudra, jadi dulu itu ada anak koas yang ikut kita sekitaran 4 tahun yang lalu kalo gak salah" ucap Rian
"Inget gak lo Jay. Cowo yang di gila gilain sama anak pelatnas sampe sampe mereka modus terus keruang kesehatan" ucap Rian ke Fajar
"Lah iya anjir bener juga Jom" ucap Fajar
"Samudra Biru Reifiansyah yang kalian maksud?" tanya gue
"Iya, itu nama aslinya. Ko lo tau?" tanya Fajar.
Semua orang terkejut dengan penuturan Fajar barusan.
Duar!!
Gua gak tau lagi mau ngomong apa. Lutut gue terasa lemas, gue pun gak sanggup lagi nahan tubuh gue. Gue juga lupa banget kalo ternyata Biru pernah koas di pelatnas.
Fajar dan Rian ternyata kenal sama Biru. Cobaan apalagi ini.
"Kenapa kepingan masalalu gue sedikit demi sedikit terbongkar. Dari Lili, Koh Sinyo, Ka Oni, Ashley, Erick, Biru dan yang lain" batin gue berteriak.
Adiba PoV Off
Author PoV On
"Kenapa kalian semua diem? Ada yang salah?" tanya Fajar
"Kenalin gue adalah Samudra Frederick Reifiansyah. Gue adalah saudara kembarnya Samudra Biru Reifiansyah. Gue adalah paman dari Ashley Putri Samudra Reifiansyah. Ashley Putri Samudra Reifiansyah adalah anak kandung dari kakak gue yang bernama Samudra Gilang Reifiansyah" jelas Erick
"Tunggu tunggu Reifiansyah? Pemilik perusahaan SB holicompany, GR company, yang ada di bawah naungan KZS holicompany?" tanya Fajar
"Iya bener apa yang lo bilang Jay" ucap Erick
"Jadi Putri adalah seorang anak dari pengusaha hebat?" ucap Fajar
"Iya Jay" ucap Erick
"Apa hubungan sebenarnya antara lo, Mudra dan Putri?" tanya Rian
Bersambung
Jangan lupa vote and comment nya ya guys❤😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta (MRA)
FanfictionDiba merupakan seorang gadis yang sangat dingin terhadap siapapun. Selain dingin ia juga memiliki sikap yang kasar dan sangat tegas dalam sesuatu hal. Sifatnya berubah 180 derajat ketika mengenal seorang Rian Ardianto. Seseorang atlet bulu tangkis k...