Chapter 32

566 53 16
                                    

Mau sehebat apapun lo itu gak guna bagi gue. Karena jika lo hebat tapi sombong itu gak ada gunanya. Ingatlah ada langit di atas langit. Masih ada orang yang lebih hebat dari lo maka jangan pernah sesekali lo sombong dengan keadaan.

-Adiba Putri Setiawan

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu.

Semua tim Indonesia telah memberikan hasil yang maksimal.

Alhamdulillah semua tim Indonesia masuk ke Semifinal French Open tahun ini.

"Bangga banget bisa melihat mereka bangkit apalagi tim putri" pikir gue

Disaat menang gue melihat Jorji dan Russeli menangis haru di lapangan.

Sampai di mix zone pun kata Mb Wid masih nangis dia karena masih gak nyangka bisa mengalahkan unggulan.

Gue juga melihat kesedihan dari wajah Anne.

"Kalian mau nemuin mereka gak?" tanya gue ke yang lain

"Lah emang bisa? Katanya agak susah masuk ke dalem" ucap Ci Mitzi

"Kalian keluarganya pasti bisa lah. Kalo gak bisa gue yang turun tangan Ci santuy" ucap gue

"Yaudah kalo gitu mah" ucap Teh Itine

Penjagaan di sini memang di perketat.

Semenjak ketua keamanannya Zack dan kejadian penculikan salah satu dari temen gue waktu itu, dari situ gor ini penjagaannya di perketat. Apalagi untuk para atlet dan tim dari negara manapun.

"Yuk lah kedalem. Nanti di dalem kita pisah ya, gue mau nemuin temen dulu. Kalian langsung aja ke tempat atlet Indonesia. Kalo misalnya sama tour guidenya gak boleh masuk atau sama tim keamanan juga gak boleh masuk. Bilang aja keluarga dari para atlet atau gak bilang aja disuruh sama cold girl. Kalo mereka tetep gak percaya suruh telfon gue" ucap gue

"Kalo misalnya masih gak di bolehin masuk gimana?" tanya Ci Sansan

"Kalian bilang keluarga aja biasanya di bolehin, kalo gak di bolehin nanti aku yang kesana ci. Oh ya tiket kalian mana?" tanya gue.

Gue pun langsung mengambil spidol di tas kecil gue dan menandatangangi tiket mereka semua.

"Kalo gak boleh kalian bisa tunjukin tanda tangan aku ke mereka" ucap gue

Kami pun masuk ke dalam.

Setelah masuk kedalam gue dan mereka berpencar.

Mereka ke ruangan tim Indonesia gue ke tim Jepang.

"San where is Anne?" ucap gue saat bertemu dengan Kento Momota

"Anne go to Parc de Bagatelle" ucap Kento Momota

"Okay, thank you San" ucap gue sambil berlalu meninggalkan Kento Momota

Gue pun langsung berlari untuk  menemui Ci Mitzi di ruangan tim Indonesia.

Setelah sampai depan ruangan gue pun bertemu dengan Kevin dan Mas Rian.

"Assalamualaikum, halo Vin, Mas" sapa gue dengan nafas yang tersengal sengal

"Hai Dib. Ngapa lu?" tanya Kevin

"Wa'alaikumsalam. Darimana Dib? Ko kek abis lari marathon sampe ngos ngosan gitu" ucap Rian sambil memberikan minum ke gue.

Gue pun menerimanya denga senang hati.

"Makasih mas" ucap gue sambil tersenyum manis

"Sama sama. Emang dari mana? Ko kayak abis lari maraton?" tanya Rian

Semesta (MRA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang