Jangan pernah takut dengan seseorang yang naik podium dan berrangking tinggi. Yakin lah pada kemampuan kita sendiri. Karena belum tentu yang naik podium itu akan naik podium lagi di turnamen berikutnya. Karena rezeki setiap manusia sudah Tuhan yang mengaturnya
-Adiba Putri
"Koh, Ka boleh tinggalin gue dan Mas Rian berdua?" tanya gue
"Yaudah kalo gitu kita tinggal ya. Gue duluan ya Jom kedalem" pamit Koh Sinyo
"Gue juga Jom" ucap Ginting
Setelah Koh Sinyo dan Ka Oni pergi sisa gue dan Mas Rian berdua.
"Ada apa Dib?" tanya Rian halus
"Permintaan gue jangan di jadiin beban Mas. Gue cuma bercanda minta medali emas itu ke lu" ucap gue sambil menatap lurus kedepan
"Dib itu bukan beban bagi gue. Itu adalah pecutan terbesar gue. Lo minta medali emas ke gue itu kebanggan bagi gue sendiri. Karena selama ini gak ada yang minta medali emas itu ke gue kecuali masyarakat Indonesia" ucap Rian sambil tertawa
"Gue tau kekalahan lo kemarin membuat lo di bully habis habisan di ig kan?" tanya gue
"Ya seperti yang lo liat. Setiap atlet yang kalah akan selalu di bully di ig. Apalagi gue sama Fajar sering banget di bully di ig gara gara kekalahan kita. Gue mau menang mau kalah ya tetep aja di bully di bilang yang aneh aneh" ucap Rian berdiri di samping gue
"Tugas lo sekarang tutup telinga lo dari semua omongan netizen. Tutup mata lo di saat lo melihat komentar netizen. Komentar mereka semua itu jadiin pecutan buat lo supaya lo bangun dan tunjukin kalo lo bisa. Saat ini yang lo harus dengerin adalah komentar dan masukan dari pelatih lo. Mereka hanya bisa berkomentar tanpa mau melakukan. Mereka jarang menghargai setiap air mata dan keringat yang kalian keluarkan. Lo hanya perlu berlatih Mas. Lo jangan pernah takut dengan orang lain. Kemampuan lo itu sangat keren. Smash lo keras dan tajem tinggal lo asah dan lo manisin dikit lagi supaya gak sering out. Jangan pernah takut dengan orang orang yang naik podium Mas. Ketika seseorang itu naik podium belum tentu dia akan bisa naik podium lagi disini. Semangat apapun yang terjadi gue akan selalu ada di belakang lo. Jika mereka semua fans sejati, mereka akan selalu mendukung lo baik lo di atas maupun dibawah. Pada dasarnya seorang fans sejati hanya akan mendukung apapun keputusan dari idolanya tanpa menghakimi dan menjudge idolanya" nasehat gue
"Iya Dib. Thanks for support me. Gue gak tau lagi apa yang mau gue ucapin ke lo Dib. Lo itu selain Angle bagi orang banyak tapi lo juga bisa menjadi moodbooser bagi orang banyak" ucap Rian
"Gue hanya manusia biasa Mas yang selalu melakukan kesalahan. Gue hanya manusia biasa yang banyak dosa. Manusia yang tidak sempurna. Gue bukan Angle seperti yang lo bilang. Gue cewe yang kasar, dingin, jutek, gak punya hati, keras, dan egois" ucap gue
"Lo cuma merasa seperti itu karena lo gak mau lihat banyak kelebihan lo Dib. Gue nyaman deket sama lo. Dan bahkan lo buat semua orang nyaman dekat sama lo. Gue harap setelah qf gue pengen ngomong berdua sama lo bisa?" tanya Rian
"Bisa. Mas ini buat lo. Sorry gue gak bisa ngasih apa apa sama lo. Semoga lo bisa selalu ingat gue ya disini. Pesan gue sama kayak tadi gak boleh di pegang di bawah pusar. Kalau bisa di peluk. Lo bisa buka ini ketika gua gak ada di hadapan lo ya. Terus semangat gue selalu nunggu medali dari lo. Gue pamit ya udah di tungguin sama Lili disana. Kalo lo mau liat gue. Selalu liat ke arah jam 2. Gue pamit Assalamualaikum" ucap gue sambil berlalu meninggalkan Rian.
"Wa'alaikumsalam" ucap Rian
Setelah selesai gue pun nyamperin Lili ke tempat tadi.
"Dib gila lo ke kamar mandi apa semedi sih lama amat" dumel Lili
KAMU SEDANG MEMBACA
Semesta (MRA)
FanfictionDiba merupakan seorang gadis yang sangat dingin terhadap siapapun. Selain dingin ia juga memiliki sikap yang kasar dan sangat tegas dalam sesuatu hal. Sifatnya berubah 180 derajat ketika mengenal seorang Rian Ardianto. Seseorang atlet bulu tangkis k...