16. Membantu Persiapan

782 88 2
                                    

Haihai semua..
Gimana puasanya hari ini?
Lancar kan??
Teruss, kalian masih nurut kan buat diem dirumah?
Jangan bandel ya..😁

Nih.. hani kasih hiburan biar kalian ga bosen ngejalanin karantina nya, karena hani juga ngerasain kok yang kalian rasain. Pengen main, kumpul-kumpul bareng temen, pokoknya balik lagi ke dunia nyata, ya kaaaan?
Tenang aja, semakin kita nurut, semakin cepat pula semua kembali normal^^

By the way.. enjoy reading!!



💌💌💌

"Kalau begitu.. saya permisi ya, pak?" Pamitku seraya melenggang keluar ruangan setelah mendapat anggukan dari Brian.

Di depan pintu, hampir seluruh karyawan di lantai ini sudah berkerumun menungguku keluar.

"Keyla.." ujar Dewi yang langsung memelukku erat. "Jangan lupain kita ya.."

"Iya, Key.. sering-sering juga main kesini ya.." sambung Farhan.

"Iya mba.." seru yang lain.

Aku terkekeh seraya melepas pelukan Dewi, menatap wajah para rekan kerjaku satu per satu, "mana mungkin?"

Berat rasanya meninggalkan tempat ini. Terlalu banyak kenangan disini. Seluruh memori kembali terputar. Mulai dari awal kedatangan ku sebagai office girl, hingga bisa menjadi tangan kanan William.

"Mba Keyla.. Intan gabisa curhat lagi dong.." tutur seorang gadis berkacamata.

Intan adalah pemagang yang baru saja masuk 2 bulan yang lalu. Saat awal bergabung dengan perusahaan, ia cukup kesulitan untuk beradaptasi. Sama sepertiku dulu. Aku yang membantunya dalam segala hal, termasuk membantunya beradaptasi. Makanya ia sangat dekat denganku.

"Bisa dong.. kan kita bisa telponan?" Jawabku.

"Farhan, Dewi.. gue titip kantor ya. Jangan kecewain pak Will." Ujarku pada Farhan dan Dewi yang segera dijawab dengan anggukan dari keduanya.

Sekali lagi aku memandangi wajah rekan-rekan kerjaku satu per satu, kemudian pamit dan berjalan ke mejaku untuk mengambil barang-barang milikku yang sudah ku taruh didalam box berukuran sedang.

Melambaikan tangan pada mereka, kemudian berjalan masuk kedalam lift.

Ku perhatikan setiap sudut yang ku lewati. Berharap tidak akan pernah melupakan tempat ini.

Pintu lift terbuka. Seperti sebuah de javu, ku lihat sesosok pria tinggi dengan masker bertengger di hidungnya menatap lurus ke arahku.

Langakahku terhenti. Aku tersenyum sekilas kemudian berjalan ke arahnya. "Eonje wasseo?" (Kapan datang?)

Kedua matanya menyipit, ia tersenyum. "Bangeum." Jawabnya. (Baru saja.)

Ia mengambil alih box dari tanganku kemudian berjalan meninggalkanku yang terkekeh atas kelakuannya.

Kami memasuki sebuah mobil yang terparkir didepan lobby. Didalamnya sudah ada Gyunho, seorang supir, dan suga yang duduk di kursi belakang.



SUGA??



"Annyeong Keyla-ya.. eoraemanida." Sapanya. (Hai keyla.. lama tak jumpa.)

"Ke-kenapa.. ada.."

"Mobil yg lain penuh, jadi aku ikut Taehyung." Cetusnya memotong kalimatku.

Dahiku mengernyit, "yang.. lain?"

"Oh iya.. aku lupa memberitahumu. Pernikahan kita tinggal empat hari lagi, kan? Jadi Jin hyung, Namjoon hyung, Yoongi hyung, Hoseok hyung, Jimin dan Jungkook datang bersamaku. Mereka akan membantu persiapan acara kita." Jelas Taehyung.

"Tapi.. kan sudah ada Wedding Organizer-nya?"

"Kami yang menginginkannya. Kami akan membantu apapun yang bisa kami bantu," cetus yoongi lagi.

"Lalu keluargamu? Datang bersamamu juga?"

"Mereka juga tiba hari ini, tapi baru sampai di Indonesia nanti malam, Gyunho hyung yang akan menjemput. Kau tidak perlu khawatir."

MR. KIM || KIM TAEHYUNG (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang