05 ; Perihal Kepergian

694 232 71
                                    

Sabtu pagi ini Yera tumben sekali keluar dari rumahnya, biasa sabtu pagi sekitar jam tujuh ia masih tidur dan ia akan bangun sekitar jam sembilan untuk melewatkan sarapan paginya.

Tapi entah mengapa jam enam pagi ini dia memutuskan untuk tidak berada di rumah. Bukan apa, ia merasa bosan saja berada di rumah apalagi tadi malam ia pulang cepat ke rumah karena badannya yang merasa kurang fit seperti biasanya.

"Mau kemana sayang pagi-pagi gini?" Tanya wanita yang sudah menempati rumah keluarga Purnamasan selama tiga tahun belakangan ini yang sedang menatap Yera sambil tersenyum.

"Bukan urusan anda." Ketusnya dingin, seperti biasa Yera akan menjawab orang tersebut dengan nada dinginnya tak menolehkan wajahnya kepada wanita tersebut.

"Yera mau sarapan bubur ayam nggak?" Tawar wanita tersebut menatap ke arah Yera sambil tersenyum.

Yera hanya menghela nafasnya kasar, ia mengambil sekotak susu putih didalam kulkasnya lalu ia pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh wanita tersebut.

Salma menatap kepergian Yera dengan tatapan sedih, sampai kapan Yera harus bersikap seperti ini kepadanya?

Yera kembali ke kamarnya, ia sudah mandi tadi sekitar jam lima dan sekarang dia mengganti pakaiannya dengan menggunakan kaos berwarna putih dengan celana jogging hitam, tak lupa ia memakai hoodie hitam milik kakaknya.

Ia bergegas menuju ke halaman parkir rumahnya, ia mengenakan helm hijau tersebut dan bergegas meninggalkan pekarangan rumahnya.

**

Sabtu pagi ini ia pergi ke rumah tantenya untuk membantu tantenya. Kemarin lusa adalah tahun ketiga kepergian mami dan adiknya, keluarga maminya membuat sebuah peringatan dengan memberikan beberapa makanan dan ibadah penghiburan.

Niatnya Yera sih ketika di rumah tante Nancy adalah membantunya membuat nasi kotak dan membuat kue, tapi malah ia bermain dengan adik kak Juan yang berumur tiga belas tahun ini.

"Apasih kak Yera nih?" Sebalnya saat Yera mencolek pipinya saat ia asyik bermain handphone.

"Kamu ngapain hayo senyum-senyum sendiri, pacaran ya kamu?" Tanya Yera sambil mendekatkan dirinya ke adik kak Juan, namanya ialah Cherry.

"Ih sok tahu kak Yera nih, aku loh senyum-senyum karena lihat foto ini!" Ujar sepupunya yang terkecil ini sambil menunjuk layar handphonenya.

"Heh siapa tuh? Kok ganteng? Pacar kamu ya?" Curiga Yera saat Cherry menunjukkan foto seorang pria tampan sedang berfoto sambil memegang bola basket.

"Lain ah kak, ini tuh selebgram kota sebelah. Dia nih katanya seumuran kakak, ganteng banget!!" Ujar Cherry kesenangan sambil memukul pelan lengan Yera karena gemas melihat foto tersebut.

"Astaga kakak kirain kamu kenapa. Paling dia tuh sudah punya pacar," ujar Yera sambil tersenyum menatap adik sepupunya.

"Belum kak, coba lihat bio Instagramnya. I'm single and i'm happy, berarti dia itu jomblo kan kak," ujar Cherry sambil tersenyum bahagia menatap Yera. Yera hanya menatap adik sepupunya sambil menganggukkan kepalanya.

"Tapi kok alay gitu sih? Ganteng-ganteng alay, masa status tentang dirinya harus diumbar?" Ungkap Yera meluangkan isi pikirannya mengenai pria yang katanya selebgram kota sebelah itu.

"Ah kakak mah selalu bilang alay kalau soal itu," sebal Cherry sambil memanyunkan bibirnya.

"Kan itu pendapat kakak, ya sudah bantu kakak buat kue pie dong buat ibadah nanti malam!" Ujar Yera sambil mengacak rambut Cherry gemas.

Guardianship【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang