04 ; SMA yang Indah

818 245 94
                                    

Yera keluar kelasnya bersama ketiga temannya. Alin memutuskan untuk berada di kelas mengerjakan tugas milik pak Miska—nama panjangnya adalah Mistofa Ka'aram tapi sering dipelosotin dengan nama Miska agar terlihat lebih kece katanya.

"Woy mau kemana lo?" Tanya Dery yang sekarang sudah berada di sebelahnya bersama kedua teman sekelas.

"Mau ke kantin lah, emang mau kemana lagi?" Daron menceletuk membalas Dery sambil menatap sinis ke arah Dery.

"Santuy dong lur, nggak gue traktir lagi nih." Balas Dery sambil menyentil kening Daron pelan yang sukses membuat Daron mengerucut sebal.

"Heh anaknya Ratedra, tega amat lo!" Daron semakin kesal sambil menyikut dada besar milik Dery tersebut yang membuat Dery meringis kesakitan.

Yera hanya menghela nafasnya sambil menatap heran kedua temannya, sedangkan temannya yang lain bersama teman sekelas Dery hanya tertawa hingga mereka tak sadar mereka sudah berada didalam kantin yang sangat ramai.

"Lo beli apa, Yer?" Tanya Yesya yang sudah berada di hadapannya.

"Gue mau beli rawon aja deh, lagi kepengen rawon," jawabnya dan Yesya hanya membalasnya dengan menganggukkan kepalanya.

"Gue pengen beli ayam geprek tapi rame beut dah. Yes, temani gue beli ya please," ujar Miya sambil memohon dan menarik-narik tangan Yesya.

"Anjir lo, Mi. Gue pengen soto anjer," ujar Yesya tapi malah ia mengikuti kemauan Miya yang sudah menarik dirinya ke arah stand penjual ayam geprek.

Jangan tanya Daron kemana, Daron pasti sudah berada di antara kerumunan manusia yang sedang membeli mie ayam, begitupula dengan Dery.

"Bu, satu." Ujar Yera tersenyum ramah terhadap ibu kantin penjual rawon yang dibalasi dengan anggukan oleh penjual.

"Nih mbak Yer," ujar ibu kantin sambil memberikan sebuah mangkuk berisi rawon, Yera memberikan sejumlah uang terhadap ibu kantin dan ibu kantin segera memberikan kembaliannya.

"Makasih bu," ujar Yera sambil membalikkan badannya bermaksud meninggalkan stand penjual rawon untuk bertemu dengan teman-temannya yang lain.

ET—

Untung saja tangan kecil milik Yera segera ditarik oleh seseorang karena Yera kaget. Yera kaget karena tiba-tiba saja ada seseorang yang mendorongnya pelan karena berkerumunan untuk membeli.

"Eh, lo nggak-papa?" Tanya orang tersebut yang mendorong Yera pelan. Yera menepis pelan tangan tersebut dan Yera segera memperbaiki posisi memegang mangkuk rawonnya.

"Ah. . . Nggak-papa, makasih ya." Ujar Yera sambil tersenyum.

"Harusnya gue yang minta maaf. Maaf ya Shayera," ujar orang tersebut yang membuat Yera bingung seketika, tahu dari mana dia nama Yera.

"Oh iya nggak-papa, Mark. Gue duluan ya," ujar Yera sambil berpamitan pergi ke arah teman-temannya kembali.

Yang Yera tahu, manusia yang tak sengaja mendorongnya itu adalah mantan ketua OSIS.

**

"Gila, gue nggak sabaran besok! Anak baru itu katanya bakal datang!" Heboh Miya kesenangan.

"Makan dulu, Mi. Ini makan sambil ngomong, entar keselek baru tahu." Ujar Yesya sambil memukul pelan kepala milik Miya yang membuat Miya meringis kesakitan.

"Oh iya, anak barunya pindahan dari mana?" Tanya Daron sambil menatap ke arah Miya yang Daron yakin Miya pasti tahu seluk-beluk anak baru tersebut.

"Katanya si Chaera sih pindahan dari Pallas, tapi semoga beneran ya. Kan anak Pallas itu ganteng-ganteng semua, anak-anaknya blasteran surga semua." Miya kembali heboh membalas pertanyaan Daron yang membuat Daron menyesal menanyakan hal itu kepada Miya.

Guardianship【✓】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang