{Prolog: Look at me!}

9.3K 367 48
                                    

"Kakak ... bisakah anda mengambilkan buku itu untuk, saya?"

Izekiel tersenyum, lalu mengangguk. "Tentu."

Aku tersenyum, setelah menerima buku yang ku inginkan telah berada tepat di tanganku.

Ya, baiklah ...

Namaku, Athanasia.

Aku sebenarnya bukanlah Athanasia, aku adalah seorang gadis dari masa depan.

Setelah membaca buku bertajuk Lovely princess kemudian aku tertidur dan terbangun menjadi Athanasia seperti di dalam buku novel.

Namun, berbeda dari novel aslinya, aku terbangun sebagai Athanasia yang sama sekali tidak menyandang nama belakang De alger obelia.

Melainkan, Athanasia Maghrita.

Hah! Sangat menjengkelkan, bahkan ketika aku kecil sampai sekarang usiaku 14 tahun. Aku bertahan sebagai Athanasia Maghrita.

Athanasia si tokoh protagonis dari novel lovely princess itu kini bertukar takdir, menjadi Athanasia Maghrita.

Sampai kapan aku menyandang nama Athanasia Maghrita ini? Aku tidak ingin seperti ini.

Tapi, sebentar ... Apakah jalannya akan sama seperti di novel? Apakah Zenith menjadi anaknya Claude?

Apakah Zenith akan di hukum mati oleh Claude? Dan aku akan mendapatkan kasih sayangnya Claude sebagai penyandang nama Maghrita?

Entahlah, aku tidak tahu.

Yang pasti, ini semua berbeda dari novel. Aku bukan Athanasia yang dibenci oleh Claude.

Setidaknya, aku bersyukur mendapati kenyataan seperti ini.

Ya ... Jika aku posisi sekarang menjadi Zenith, berarti aku aman dan tidak terancam terbunuh oleh tangan Claude sendiri. Melainkan Zenith yang akan seperti itu.

Bukankah ini bagus?

Ya, kupikir ini bagus.

"Athanasia ... bersiaplah, kita akan pergi ke acara debutnya putri Zenith." aku menoleh kearah Izekiel.

Pria yang akan menjadi tokoh laki-laki utama juga dalam novel lovely princess, mungkin sekarang akan sangat berbeda.

"Hmm ... ya, aku akan segera kembali ...." Aku pergi dari perpustakaan kediaman Alphaeus, aku berjalan menuju kearah kamarku.

•••

Athanasia terlihat gugup, peluh yang membasahi keningnya meluncur begitu saja, dengan cepat gadis itu menghapusnya.

Izekiel, yang berada di sebelahnya mengerutkan dahi. Pria itu kemudian memberikan sapu tangan putih bercorak keemasan kepada Athanasia.

"Terimakasih ... Kakak ...."

Bagaimana tidak gugup? Mungkinkah Athanasia akan diperkenalkan sebagai putri dari Claude? Ah ... Rasanya sekarang, Athanasia ingin menghilang saja.

Roger Alphaeus--Ayah kandung dari Izekiel sekaligus orang yang merawat Athanasia sebagai anak sendiri, melihat Athanasia dengan bingung.

"Ada apa, Athanasia?" Athanasia yang tengah mengelap keringatnya, lalu mendongak dan menatap pria yang berada di hadapannya sekarang ini.

Gadis belia itu kemudian menggeleng, "saya tidak apa-apa, paman."

Roger hanya mengangguk, namun setelahnya pria itu memegang kedua lengan Athanasia dengan lembut. "Tenang saja Athanasia ... anda akan mendapatkan apa yang seharusnya anda dapatkan."

Look at me! || WMMAP FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang