{Chapter 22}

611 91 58
                                    

Air matanya terus berderai, dengan amarah yang sudah berada dipuncaknya. Zenith masih sibuk dengan acara melempar barang, kemarahan yang dia lampiaskan dengan cara seperti tadi.

Blair yang melihatnya hanya berusaha untuk menenangkan gadis itu, berusaha menghentikan aksi bahaya yang Zenith lakukan. "Tuan putri ... berhenti, itu bisa melukai anda!"

"Blair!!! Jawab aku! Kenapa dia dengan lancangnya menarik perhatian Ayah?!" Tangannya melemah, guci kecil yang terbuat dari kaca itu dengan mudahnya terjatuh dan pecah.

Kakinya terasa sangat lelah, sakit, dan tidak bisa lagi untuk menopang tubuhnya. Zenith bersimpuh di atas lantai, tersedu-sedu sembari menatap pantulan dirinya di hadapan cermin.

Hah ... Menyedihkan!

Jika dibandingkan ... Zenith tinggal lebih lama beberapa tahun dari Herina, bukan? Tapi kenapa dirinya kalah telak oleh gadis itu? Apa kesalahan yang Zenith lakukan hingga dirinya tidak bisa mendapatkan kasih sayang Claude?

Bukankah keinginannya tidak pernah berubah. Zenith hanya menginginkan kasih sayang Claude, tapi karena keinginan dan ambisinya, hingga dia tidak ingin kasih sayang Claude terbagi kepada Athanasia juga.

Zenith hanya takut. Namun, ketakutannya telah mengubah alur yang menjadi lebih buruk.

Namun hasilnya? Nihil. Kini ada Herina yang akan menghabiskan sedikit kasih sayang Claude untuk dirinya. Benar-benar menyedihkan. Masih pantaskah dirinya hidup hingga saat ini?

Haruskah menggantungkan dirinya sendiri, dan pada saat itu Claude akan menyayanginya? Masih abu-abu dan tidak ada yang tahu. Zenith sangat putus asa.

"Ayah ... kenapa kau tidak pernah menatapku? Kenapa kau lebih mementingkan kedua anak haram itu?"

•••

"Diana ... apakah aku sudah benar melakukan hal ini? Aku sudah melakukan hal yang benar bukan? Pantas saja ... aku menyayangi Athanasia dan Herina. Hanya mereka, dan dirimu."

Claude tersenyum kecil, senyuman yang ditunjukkan didepan Felix—hingga pria itu dibuat merona karenanya. Tidak, masalah bukan apa-apa ... Felix senang ketika melihat Claude tersenyum seperti ini.

"Yang mulia ... bagaimana dengan Nona Maghrita?" Claude yang tengah menyeruput teh ditangannya, seketika dibuat berhenti dan menatap tajam. "Kau menghancurkan hari bahagiaku. Jangan menyebut nama itu lagi."

Felix yang merada tidak enak hati, seketika langsung tersenyum canggung. "Ah ... maaf, Yang mulia, saya tidak akan mengatakannya lagi."

Claude hanya diam, mengangguk perlahan. Sekarang, dirinya tengah berfantasi, bagaimana jika melakukan hari bersama dengan kedua putrinya? Bukankah itu bagus. "Felix, apakah ... Athanasia akan senang setelah menerima kabar itu?"

"Tentu saja! Tuan putri sangat dekat dengan ... eumm—"

"Herina De Alger Obelia."

"Ah, iya ... Putri Herina, tentu saja, pasti Tuan putri akan senang mendengar kabar ini." Claude mengangguk senang, dia masih terlalu kaku bersikap hangat. Apalagi ... Terlihat jika Athanasia dan Herina masih merasa canggung didekatnya.

"Rencana apa yang bagus, untuk menghabiskan waktu bersama mereka?"

Felix mengernyitkan dahi, kemudian melangkah lebih dekat kearah Claude. "Naik perahu dan mengelilingi Danau, setelah itu minum teh bersama, dan ... malam dengan acara meriah penyambutan Tuan putri Herina?"

Merasa simpulan itu ada benarnya, sang kaisar hanya mengangguk kecil, seakan menyetujui usulan Felix untuk hari esok. "Baiklah ... sepertinya kau memang telah berpengalaman dariku. Tolong siapkan undangan, rapihkan satu ruang kamar Istana Emerald untuk Herina."

Dengan senang hati, Felix tersenyum dan mengangguk patuh. "Baik, Yang mulia!"

•••

Kami saling bertatap pandang, setelahnya saling tertawa. Entahlah kenapa, tapi aku bahagia. Setidaknya ... Mama memang menitipkan Herina kepadaku, bukan? Kupikir Papa juga menyayangi Herina.

"Aku masih terlalu canggung, Tuan putri ... aku percaya dengan perkataan Paman." Aku mengangguk pelan, dia memang saudariku, saudari kembarku. "Kenapa masih memanggilku seperti itu? Athy ...."

Herina menatapku dengan sedikit terkejut, namun sedetik kemudian mengangguk. "Ngomong-ngomong, menurutmu ... siapa yang menjadi Kakak di sini?" Aku kembali menoleh kearahnya, kemudian dengan cepat menunjuk kearahnya.

"Sepertinya dirimu."

Dia kembali tersenyum, kemudian mengangguk pelan. "Ya, jadilah Adik yang baik untukku, Athy. Aku kesepian selama ini." Aku yang mendengarnya tersenyum lirih, setidaknya meski aku pernah melewati dua kehidupan berbeda, aku memang kesepian, tapi kehidupanku masih tercukupi.

Mungkin saja Herina sebaliknya. Ah, tidak ... Kak Rina. "Boleh aku memanggilmu Kak Rina?" Dengan cepat dia mengangguk, kemudian menerbitkan senyum lebar.

"Apakah ... Kakak pernah bertemu Mama?" Aku sedikit berhati-hati ketika bertanya, namun Kak Rina hanya menatapku dengan tatapan ramah seperti biasa. "Ibu selalu datang ke mimpiku, menyuruhku untuk mencari dan menjaga adikku, yaitu kau."

Aku mengernyitkan dahi, Mama ... Kenapa Mama tidak pernah ke datang mimpiku?

"Bagaimana Mama? Apakah dia cantik?"

Kak Rina menjawabku dengan mengangguk, "tentu! Seperti kita. Ibu sangat cantik, memakai pakaian yang indah, rambut pirang bergelombang, dan manik merah muda." Aku membulatkan mata ... Jujur saja, aku tahu ciri-ciri itu.

Kakak peri ... Diakah itu? Apakah dia Mama?

Benar ... Dia memang Mama, aku sangat yakin. Mama adalah Kakak peri, yang selama ini selalu datang ke mimpiku.

Aku kembali menatap kearah Kak Rina, kemudian memegang kedua lengannya erat. "Selama ini Mama selalu datang ke mimpiku, tapi kenapa aku tidak menyadarinya?"

Kak Rina hanya menggelengkan kepala. "Tidak apa-apa, Ibu sengaja melakukan itu. Dia selalu ada untukmu, bukan?" Aku mengangguk kecil. Sepertinya ... Kehidupan baru yang lebih bahagia akan dimulai.

Aku tidak menyangka, bagaimana bisa kehidupan Athanasia berubah seperti ini? Sangat berbeda jauh dari dalam novel aslinya. Tapi ... Apakah ini caranya aku untuk mulai bahagia?

Sepertinya iya. Aku akan memulai hidup baru dengan Kak Rina dan Papa ... Ah, Lucas juga ... Dia telah menemaniku pada saat masa-masa sulit.

A/n: Kita lihat bagaimana kisah bahagia Athy dan Rina mulai hari ini, hehehehe. Tapi ... Akankah ada cinta segitiga antara Athy, Lucas, dan Rina? Atau mungkin Athy, Rina, dan Kiel?

Tidak ada yang tahu. Yang tahu cuma Tuhan, dan Anathy :")

Menurut kalian ... (di sini 'kan kalian jadi Herina, ya) Herina mau sama siapa? Lucas? Izekiel? Atau ada other cast baru?

Plise deh, kalo Anathy sama siapa aja. Karena Herina adalah Athanasia, dan Athanasia adalah Herina. Mau ngikut kalian aja :p

Komen yya-!! Anathy tunggu^^

Look at me! || WMMAP FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang