{Chapter 25}

618 88 7
                                    

A/n: Aku update dini hari nih, jangan bosen denger notifku untuk siang ini ya^^ hehehe.

Waktu sangat cepat bergulir, kini sudah satu tahun lamanya aku hidup damai berdampingan dengan Herina, dan Papa. Jika dipertimbangkan ... Bukankah aku berhasil bertahan selama satu tahun ini?

Dalam novel, aku mungkin saja akan di eksekusi atau dibunuh oleh Papa ketika diusia 18 tahun. Tapi, lihatlah ... Aku bahkan bisa melewati masa-masa 18 tahunku, hingga kami berulang tahun dan merayakannya yang ke-19.

Aku tidak tahu, namun ... Sepertinya memang inilah hidupku yang sesungguhnya. Tidak ada lagi giliran diriku untuk kembali ke dunia yang memang seharusnya 'ku tempati.

Aku dan Herina tumbuh dewasa bersama-sama, bahkan dia melarangku untuk memanggilnya dengan panggilan Kakak. Dia hanya ingin kami menjadi akrab, layaknya saudari kembar.

Ada yang berbeda, kali ini aku memiliki hubungan yang lebih spesial dengan Lucas. Ya ... Kalian tahu, aku tidak bisa menyembunyikannya. Tapi, bukan berarti aku tertarik! Lucas yang lebih dahulu menyatakan perasaan itu kepadaku.

Karena amat kasihan ... Akhirnya aku menerima dia sebagai kekasihku kali ini—meski hanya Herina yang tahu, Papa jangan sampai tahu, bisa-bisa aku maupun Lucas terkena amarahnya.

Tahu sendiri, Papa adalah orang yang sangat peduli dan protektif kepadaku dan Herina. Kami tidak lagi tinggal satu gerha dengan Zenith. Entahlah, ceritanya sangat panjang.

Namun, Papa mengirim Zenith kembali ke kediaman Alphaeus selama satu tahun ini, seakan tidak lagi menganggap Zenith sebagai bagian Tuan rumah dari kerajaan Obelia. Hingga Papa memutuskan untuk membuat dirinya menjadi lebih baik sebelum kembali.

Ya ... Mungkin bukan lagi milik Zenith. Ini adalah kisah dengan sudut pandangku, maka aku yang akan menguasainya untuk kebahagiaan yang memang harusnya tubuh ini miliki sejak dahulu.

Aku hanya berharap, semoga saja kebahagiaan akan memiliki keterlanjutan yang tidak ada hentinya. Setidaknya ... Biarkan aku merasakan kehangatan keluarga yang sesungguhnya. Hanya Herina dan Papa yang aku punya di Dunia ini.

•••

Suasana pagi menjadi lebih baik, mau tidak mau, Herina harus menyetujui permintaan sang Adik untuk belajar menunggangi kuda. "Ayolah ... jangan berbohong! Aku tahu kau mahir dalam hal ini!"

"Ah ... baik, baiklah Athy ... kau mengganggu tidurku saja hanya karena hal ini." Athanasia yang mendengarnya tidak peduli, memilih untuk mengabaikan perkataan kembarannya tersebut, dan berlari lebih dulu menuju istal.

Lagipula, di usianya yang ke-19 ini, tidak memungkinkan bahwa Athanasia payah dalam menunggangi kuda. Dia ingin bisa menunggangi kuda seperti Herina ketika sewaktu-waktu Claude mengajak keduanya berjalan-jalan menuju Hutan.

Athanasia juga bosan jika terus-menerus berjalan ke Hutan dengan duduk dibelakang Claude atau Herina. Dia ingin belajar menunggangi kudanya sendiri.

"Hei! Kau pikir menaiki kuda segampang, itu?" Suara ocehan Herina kembali terdengar, Athanasia yang merasa disinggung memutar bola mata kesal. "Lalu aku harus melakukan apa?"

Herina menatap sang Adik dengan jengah, kemudian melangkah memdekat kearah Athanasia—yang kebetulan tengah berdiri didekat Maximus—kuda putih yang selalu ditunggangi Herina.

"Aw! Kenapa memukul kepalaku?" Kurang ajar sekali, beraninya memukul seperti ini. Herina mengangkat sebelah alisnya ketika melihat Athanasia yang tengah menatapnya kesal. "Bagaimana bisa kau menunggangi kuda seperti itu? Kau harus memakai pelananya!"

Arah pandangnya kini teralihkan, kepada sebuah benda berwarna coklat tua yang berada dilengan Herina. Athanasia terkekeh pelan, lebih tepatnya menertawai kebodohannya sendiri.

Look at me! || WMMAP FANFICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang