Saint Seiya: The Wing of Eternity

Prolog

Pada Zaman Yunani kuno, beratus-ratus tahun sebelum zaman kita, di sebuah tempat anta beranta, hiduplah para Dewa Dewi Yunani. Mereka hidup berdamping-dampingan. Dewa-dewi kecil berlari-larian riang.

"Mama, papa, tadi Theoros mengajakku main"

"Waaah, nanti aku akan memberikan Dylia hadiah terima kasih. Kau setuju, Hermakles?"

"Tentu saja aku setuju, Hylia"

Umumnya, mereka tinggal di atas awan. Di bawah tempat tinggal mereka, terdapat sebuah pegunungan yang di kenal sebagai Gunung Olympus. Gunung Olympus ini sangat di keramatkan, dan merupakan penghubung antara tempat tinggal para dewa dewi di atas awan, dan bumi.  Dewa dewi memiliki perannya masing-masing, dan mereka masih merupakan satu darah keturunan.

Sejak Zaman Yunani Kuno, Dewi Athena, Dewi Kebijaksanaan, dan perang yang merupakan salah satu anak dari Raja Dewa, Zeus,  di perintahkan oleh ayahnya itu untuk menjaga kedamaian bumi. Namun, di samping itu, titah Zeus itu mengundang ketidak setujuan Hades, Dewa Dunia Bawah, dan Poseidon, Dewa laut. Akhirnya, Hades, dan Poseidon berebut untuk menguasai bumi. Perang Suci pun di mulai untuk yang pertama kalinya, sejak saat itu, Hades, beserta seluruh bawahannya di lenyapkan oleh Segel Athena yang mampu menahan pamannya itu selama kurun waktu 200 tahun. Berita ini sampai ke telinga Dewi kecantikan, dan Cinta, Aphrodite. Mendengar paman yang paling dekat dengannya di segel, Aphrodite meminta agar athena memberikan waktu untuknya agar berunding dengan Hades. Namun, Athena menolak. Karena lemah, Aphrodite hanya bisa terdiam. Tak lama kemudian, secara mengejutkan, Aphrodite mengajukan diri untuk ikut perang bersama Athena. Ini adalah debut awlanya mengenal perang. Secara ajaib, Pihak Athena menang. Karena tertarik dengan perang, akhirnya Aphrodite mengajukan diri untuk ikut bereinkarnasi. Karena berhasil di bujuk oleh ayahnya, Zeus, Akhirnya Athena mengizinkan Aphrodite ikut bersamanya bereinkarnasi.