** Warning!! Untuk Chapter ini ada bagian yang agak menjurus ke +18. Di mohon pembaca dapat menyikapi cerita dengan bijaksana**
Malam harinya, sebelum bereinkarnasi, Athena menemui Aphrodite. Segel pelindung Aphrodite telah hilang, dan Kamar Aphrodite kembali ke tempat semulanya. Melihat Aphrodite yang berantakan, Athena terengun. Ia tahu, bahwa Aphrodite sangat tertekan dengan ini semua. Namun, ia mencoba bersikap bijaksana, dan berwibawa seperti dirinya umumnya.
"Aphrodite, apa keputusanmu?"
Aphrodite hanya terdiam. Tak lama kemudian, ia menjawab bahwa ia akan mengikuti Athena untuk bereinkarnasi. Terkejut mendengar bahwa Aphrodite sungguh-sungguh, Athena mengangguk. Selama seharian kemarin, ia berpikir tidak mungkin Aphrodite mau mengikutinya bereinkarnasi, apalagi lawannya adalah Hades, dewa yang paling dekat dengannya, setelah Zeus, Dewa Hypnos, Dewa Tidur, Dewa Thanatos. Dewa kematian yang merupakan kakek mereka berdua. Athena memeluk Aphrodite. Ia kagum dengan keberanian Aphrodite, dan berjanji akan melindunginya di bumi nanti. Aphrodite menghapus air matanya. Tak lama kemudian, di panggilnya, Dewi Tyche, Dewi Keberuntungan, Dewi Harmonia, Dewi Harmonia, serta Dewa Cinta, Eros. mendengar tujuan mereka di panggil, selaku anak tertua dari mereka, Eros mewakilkan pertanyaan kedua saudarinya.
"Ibu, ibu yakin akan turun kebumi? lawan kita Kakek Hades, dewa yang ibu sayangi", kata Eros terkejut.
Aphrodite hanya bisa mengangguk dengan wajah lembut. Melihat ibunya serius, Eros terengun, sambil mengangguk dengan wajah cemas. Di rasa sudah selesai urusan mereka di Olympus, Dewi Athena bersiap bereinkarnasi menjadi manusia. Di sampingnya, terdapat Dewi Aphrodite, dengan wajah yang cemas. Ia menekuk wajahnya. Di sampingnya terdapat Dewi Tyche, Dewi Harmonia, Dewi Harmoni, dan Dewa Eros, Dewa Cinta.
"Ibu, ibu harus kuat", kata Tyche.
"Kami akan mendukung ibu", kata Harmonia menyemangati.
Terharu, Aphrodite memeluk ketiga anaknya sambil menangis. Athena hanya bisa menghela nafas melihat mereka berempat. Tak lama kemudian, Athena memberikan Arahan kepada mereka berempat. Athena menunjuk sebuah kuil besar dengan 13 istana beserta 1 Patung besar dirinya. Athena menjelaskan bahwa itu adalah Sanctuary, tempatnya tinggal selama ini. Setelah paham, akhirnya mereka turun bersamaan.
Abad ke 16, di bawah Patung Dewi Athena, terlahirlah 2 bayi yang menangis bersamaan. Di samping Dewi Aphrodite, terdapat tongkat emas, Harpa, dan Korset emas. Pope, selaku paus agung penasehat Athena segera mengangkat bayi tersebut. Namun, di sisi lain, dia terkejut melihat bayi yang amat cantik, dan segera memanggil 12 Gold Saint pada masa itu. Selama berhari-hari, Pope mengadakan rapat dengan 12 Gold Saint mengenai Bayi asing di samping bayi Dewi Athena.
"Bayi itu sangat cantik. Apakah ia Dewi Aphrodite?", tanya salah satu dari mereka.
"Bukankah mustahil Dewi Aphrodite ikut perang?", sanggah yang lainnya.
Selama 2 minggu mengadakan rapat, akhirnya mereka sepakat mengambil kesimpulan bahwa bayi yang memiliki wajah yang dapat menundukan cahaya mentari dan membuat bulan menyembunyikan dirinya itu, adalah Dewi Aphrodite. Akhirnya, Pope memerintahkan agar membangun istana di belakang patung Dewi Athena dan menyediakan suatu lahan untuk bermain Dewi Aphrodite di belakang istana sang dewi kelak.
Seiring waktu, Aphrodite, dan Athena tumbuh dewasa bersama-sama. Athena di kenal sebagai Egidia, dan Aphrodite di kenal sebagai Laica. Hari hari di sanctuary begitu damai hingga suatu saat Laica hilang. Setelah di cari rupanya Laica terpergok sedang bermesraan di sebuah kamar. Pria tersebut rupanya sedang di bawah pengaruh cosmo penggoda Laica. Petir pun mengelegar dengan dahsyat. Laica hilang tanpa jejak. Di sisi lain, Egidia juga menghilang dari kamarnya di Sancuary. Malam itu, kedua Dewi kembali ke Olympus. Egidia berubah wujud menjadi Dewi Athena. Dewi Athena membawa Dewi Aphrodite ke istana Zeus. Ingatan mereka selama menjadi dewi pun kembali ketika menginjak Istana Zeus. Aphrodite yang tersadar pun terengun kaget.
"Aphrodite, kau mengecewakan aku. Ayah, tolong cabut kemampuan Aphrodite agar tidak bisa bereinkarnasi lagi!" Tegas Dewi Athena yang marah.
Sadar akan dosa-dosa nya, Aphrodite memohon ampun. Dia menangis tersedu-sedu dan bersujud di kaki Athena. Karena kasihan melihat Aphrodite, akhirnya Athena memberikan kesempatan terakhir. Dengan wajah dingin, Athena, berkata...
"Aphrodite. Aku beri kau kesempatan terakhir. Sekali lagi kau ingkari syaratku, aku akan membuatmu menyesal. Kau akan tinggal di sebuah desa, dan menjadi seorang nenek renta selama 7 hari, untuk menebus dosamu. Dari Sanctuary, aku akan memgawasimu apakah kau pantas di ampuni atau tidak"
Aphrodite langsung mengangguk. Athena memohon bantuan ayahnya agar menghapus ingatan para saint Athena yang melihat tindakan tidak senonoh Aphrodite dengan pria yang terkena pengaruh cosmo nya. Setelah 7 hari belajar mengenai penghinaan dari para kaum pria di sebuah desa itu, akhirnya Aphrodite belajar menahan nafsu. Di hari ketujuh, Aphrodite kembali ke Sanctuary dengan wujud Laica karena berhasil melewati ujian dari Athena untuk belajar dan menahan nafsunya. Aphrodite kembali menjalani hidupnya sebagai Laica.
Saint Seiya: The Wing of Eternity
Chapter 3.
-Selesai.

KAMU SEDANG MEMBACA
Saint Seiya: The Wing of Eternity
FanfictionIni adalah rework dari cerita "Saint Seiya: The wing of Eternity " yang sebelah. (Cerita aslinya tetap milik Masami Kurumada-sensei. Karena Author terinspirasi olehnya maka lahirlah cerita ini. Author menggunakan 3 Versi cerita, Saint Seiya Original...